Scroll untuk baca artikel
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3)

Perilaku K3

×

Perilaku K3

Sebarkan artikel ini

Perilaku K3 – Perilaku diterjemahkan dari kata bahasa Inggris “behavior” dan kata tersebut sering dipergunakan dalam bahasa sehari-hari, namun seringkali pengertian perilaku ditafsirkan secara berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Perilaku juga sering diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang ditampilkan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya, atau bagaimana manusia beradaptasi terhadap lingkungannya. Perilaku, pada hakekatnya adalah aktifitas atau kegiatan nyata yang ditampikan seseorang yang dapat teramati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku keselamatan adalah tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan faktor-faktor keselamatan kerja.

Scroll untuk melihat konten

Menurut Zhou et al., (2007) ada empat faktor yang paling efektif untuk meningkatkan perilaku keselamatan, yaitu: safety attitudes, employee’s involvement, safety management systems and procedures, and safety knowledge. Faktor iklim keselamatan lebih berpengaruh terhadap perilaku keselamatan jika dibandingkan dengan pengalaman pekerja. Diperlukan strategi gabungan antara iklim keselamatan dan pengalaman kerja untuk meningkatkan perilaku keselamatan secara maksimal guna mencapai total budaya keselamatan.

Keselamatan Berbasis Perilaku/ Behavior Based Safety

  1. Mencerminkan pendekatan proaktif untuk manajemen keselamatan dan kesehatan
  2. Mencerminkan pendekatan proaktif untuk pencegahan cedera
  3. Fokus pada perilaku beresiko yang dapat menyebabkan cedera
  4. Fokus pada perilaku yang aman yang dapat berkontribusi terhadap pencegahan cedera

Menurut Ramsey, perilaku kerja yang aman atau terjadinya perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan, dipengaruhi oleh 4 ( empat) faktor yaitu :

1. Pengamatan ( Perception )

2. Kognitif ( Cognition )

3. Pengambilan Keputusan ( Decision Making )

4. Kemampuan ( Ability )

Keempat faktor tersebut merupakan suatu proses yang sekuensial mulai dari yang pertama hingga yang terakhir. Bila keempat tahapan ini dapat berlangsung dengan baik maka akan dapat terbentuk suatu perilaku yang aman.

Budaya keselamatan perusahaan:

  • Mengembangkan misi dan Tujuan keselamatan yang jelas
  • Mengkomunikasikan visi dan tujuan
  • Aktifkan setiap wilayah Mencapai tujuan keselamatan sendiri
  • Mendorong partisipasi individu
  • Memberdayakan karyawan untuk menetapkan dan mencapai tujuan mereka sendiri
  • Mendorong rasa hormat dan saling mendukung

Kritis dan perilaku Hambatan untuk keselamatan:

  • Perilaku beresiko yang menyebabkan cedera serius atau kematian
  • Perilaku beresiko yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian
  • Perilaku beresiko yang menyebabkan sejumlah besar luka ringan atau nyaris celaka
  • Perilaku beresiko yang dapat berkontribusi terhadap sejumlah besar cedera karena banyak orang melakukan tugas yang diberikan
  • Perilaku aman yang harus terjadi secara konsisten untuk mencegah cedera pribadi

Dalam melakukan perilaku paham K3, juga harus tahu rambu-rambu atau aturan yang ada di tempat kerja, contohnya seperti memakai helm, sarung tangan, sepatu pengaman, kacamata pelindung, rompi pelindung dan lain-lain, seperti contoh gambar di bawah ini:.

Demikian artikel singkat tentang Perilaku K3 semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika berkenan silahkan share artikel ini. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.