Pengertian dan Langkah-langkah model Pembelajaran Artikulasi – Menurut Huda, (2015:269), Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggotanya bertugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Skill pemahaman sangat diperlukan dalam metode pembelajaran ini.
Karakteristik Model Pembelajaran Artikulasi
Setiap model pembelajaran pasti memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Huda (2015: 269) menuliskan,
Perbedaan model artikulasi ini dengan model lainnya adalah penekanannya pada komunikasi siswa kepada teman satu kelompoknya, karena di sana ada proses wawancara pada teman satu kelompoknya, serta pada cara tiap siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelompok yang lain, sebab setiap anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat kelompoknya. Kelompok ini pun biasanya hanya terdiri dari dua orang.
Manfaat model pembelajaran artikulasi
Setiap model pembelajaran memiliki manfaat dan tujuan masing-masing sesuai kharakteristik model itu sendiri. Manfaat penerapan model artikulasi ini, khususnya bagi siswa, adalah sebagai berikut (Huda, 2015: 269).
- Siswa menjadi lebih mandiri.
- Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.
- Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
- Terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok kecil.
- Terjadi interaksi antarkelompok kecil.
- Masing-masing siswa memiliki kesempatan berbicara atau tampil di depan kelas untuk menyampaikan diskusi kelompok mereka.
Berdasarkan manfaat model artikulasi yang sudah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran artikulasi ini menekankan pada interaksi dan komunikasi siswa sebagai perekam informasi dari siswa lain sebagai anggota kelompok kecil untuk kemudian disampaikan di depan kelas. Siswa secara mandiri menggali informasi dari temannya, kemudian mencernanya, lalu apa yang telah diperoleh tersebut dishare di depan kelas sebagai bentuk pelaporan sekaligus sumber informasi bagi siswa lainnya. Hal ini dapat melatih kemandirin, komunikasi, pemahaman serta kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Artikulasi
Menurut Huda, (2015:270), langkah-langkah kegiatan model pembelajaran artikulasi adalah sebagai berikut :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru menyajikan materi sebagaimana biasanya
- Guru membentuk kelompok berpasangan dua orang untuk mengetahui daya serap siswa.
- Guru menugaskan salah satu siswa dari sebuah pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian keduanya berganti peran, begitu juga kelompok lainnya.
- Guru menugaskan siswa secara bergiliran atau diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
- Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran artikulasi menurut Suprijono (2014: 127).
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai.
- Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
- Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
- Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
- Menugaskan Siswa secara bergiliran atau diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
- Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
- Kesimpulan/penutup.
Dari pendapat para ahli di atas, langkah-langkah model pembelajaran artikulasi yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyajikan materi pelajaran.
- Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang sesuai absen.
- Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
- Menugaskan Siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
- Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
- Guru memberikan kesimpulan atas materi pelajaran yang telah dipelajari.
2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Artikulasi
Terkait dengan pelaksanaan model pembelajaran, pasti memiliki kelebihan-kelebihan dari model pembelajaran tersebut, begitu juga pada model artikulasi. Kelebihan-kelebihan tersebut tidak jarang dibarengi dengan adanya kelemahan-kelemahan yang muncul ketika diterapkan dalam pembelajaran.
Menurut Santoso (Agustini, dkk, 2014 : 5) kelebihan model pembelajaran artikulasi sebagai berikut.
- Semua siswa terlibat (mendapat peran).
- Melatih kesiapan siswa.
- Melatih daya serap pemahaman dari orang lain.
- cocok untuk tugas sederhana.
- Interaksi lebih mudah.
- Lebih mudah dan cepat membentuknya.
- Meningkatkan partisipasi anak.
Menurut Santoso (Agustini, dkk, 2014: 5) kelemahan model pembelajaran artikulasi sebagai berikut.
- Untuk mata pelajaran tertentu.
- Waktu yang dibutuhkan banyak.
- Materi yang didapat sedikit.
- Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
- Lebih sedikit ide yang muncul.
- Jika ada perselisihan tidak ada penengah.
Demikian ulasan singkat tentang Pengertian dan Langkah-langkah model Pembelajaran Artikulasi semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika artikel ini dianggap bermanfaat bagi anda silahkan share/bagikan artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.