Pendekatan atau Model Interaksi Sosial – Dalam uraian mengenai tahapan instruksional telah dijelaskan bahwa dalam proses pengajaran, intinya adalah belajar para siswa, kadar tingginya kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan dan model belajar mengajar yang digunakan guru. Ada beberapa pendapat mengenai pendekatan mengajar antara lain sebagaimana dikemukakan oleh Riehard Anderson (1959.201) mengajukan dua pendekatan yang berorientasi, kepada guru atau disebut teacher centered dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa atau disebut student centered. Pendekatan pertama disebut pula tipe otokratis karena pendekatannya satu arah dari guru dan pendekatan kedua disebut tipe demokratis karena guru memberi peluang murid mengajukan pendapatnya.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Masstalas (1975.21) yang mengajukan dua pendekalan yakni pendekattt ekspositori dan pendekatan inquiri Kedua pendapat di atas pada hakikatnya sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Pendekatan interakst sosial hampir memiliki persamaan dengan pendekatan inquiry terutama “social inquiry”. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara Individu/siswa yang satu dengan siswa lainnya sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat Oleh sebab itu proses belajar mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan orang lain/siswa lain, mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis, serta menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa.
Metode-metode belajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem solving, metode simulasi, bekerja kelompok, dan metode lain yang menunjang berkembangnya hubungan sosial siswa. Pendekatan interaksi sosial pada hakikikatnya, bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi (interpersonal relationshtp) dan hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan sosialnya.
Proses belajar pada haktkatnya adalah mengadakan hubungan sosial dalam pengertian siswa berinteraksi dengan siswa lain dan berinteraksi dengan kelompoknya. Langkah yang dtempuh guru dalam pendekatan ini adalah: (1) guru melemparkan masalah dalam bentuk situasi sosial kepada para siswa, (2) siswa dengan bimbingan guru menelusuri bcrbapi macam masalah yang terdapat dalam situasi tersebut, (3) siswa diberi tugas atau permasalahan untuk dipecahkan, dianalisis. dikerjakan yang berkenaan dengan situasi tersebut, (4) dalam memecahkan masalah belajar tersebut siswa diminta untuk mendiskusikannya, (5) siswa memuat kesimpulan dari hasil diskusinya, dan (6) pembahasan .kembali hasil-hasil kegiatannya.
Contoh pendekatan ini antara lain adalah menggunakan metode sosiodrama atau bennain peran (role playing). Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar cukup tinggi terutama dalam bentuk partisipasi dalam kelompoknya, partisipasi ini menggambarkan adanya, interaksi sosial diantara sesama murid dalam ketompok tersebut. Oleh karena itu pendekatan ini boleh dikatakan berorientasi kepada siswa dengan mengembangkan sikap demokratis, artinya sesama mereka mampu saling menghargai, meskipun diantara mereka ada perbedaan.
Demikian Penjelasan singkat tentang Pendekatan atau Model Interaksi Sosial Semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share postingan ini. Terima kasih telah berkunjung
Daftar Pustaka
Sagala, S, (2013). Konsep dan Makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Alfabeta Bandung