Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok

×

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok

Sebarkan artikel ini

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok – Pada model Cooperative Learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berintereaksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.Secara sederhana kata cooperative berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi, Cooperative Learning dapat diartikan belajar bersama-sama.

Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) didasari oleh falsafah homo humini socius. Palsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempuyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Lie (2008: 28)

Scroll untuk melihat konten

Demikian juga hendaknya dalam pendidikan, secara khusus ketika dalam proses belajar mengajar, dengan adanya kerja sama antar siswa mereka akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Karena pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa dan merupakan usaha pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Secara sederhana kata ‘’kooperatif’’ berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama dengan saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Slavin (Isjoni, 2007: 15) Mengemukakan, ‘’In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initialilly persentend by the teacher’’. Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat meransang siswa lebih bergairah dalam belajar.

  • Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok

Menurut Sugiyanto, (2010: 43) ada beberapa keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah:

  1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, maksudnya adalah bahwa dengan model pembelajaran kooperatif siswa mampu memahami keadaan dan respek terhadap keadaan (tanggap), dan memiliki rasa kebersamaan, solidaritas yang tinggi antar rekan sekerja dan rasa saling membutuhkan.
  2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan informasi, prilaku sosial, dan pandangan-pandangan. Maksudnya bahwa, dengan model pembelajaran kooperatif siswa bisa saling belajar satu dengan yang lainnya mengenai sikap yang beraneka ragam, kemampuan mengolah informasi maksudnya informasi yang diterima dari rekan-rekan yang berupa pendapat atau ide diolah dan disampaikan menjadi lebih baik sehingga dapat dimengerti dan difahami oleh orang lain. Sedangkan pandangan-pandangan maksudnya siswa dapat saling belajar dalam hal memberikan pandangan terhadap suatu topik/materi yang dibahas.
  3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial, maksudnya bahwa dengan pembelajaran kooperatif siswa lebih mudah melakukan penyesuaian sosial karena terbiasa berinteraksi dengan rekan-rekan sekerja.
  4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai komitmen, maksudnya disini bahwa dalam pembelajaran kooperatif dimana ada kebersamaan dan kesepakatan dalam kelompok yang harus ditaati bersama, hal ini memberikan suatu pembelajaran mengenai komitmen bersama.
  5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois, maksudnya disini adalah dengan model pembelajaran kooperatif (belajar berkelompok) didalam proses belajarnya siswa dilatih untuk lebih mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. Sehingga rasa mementingkan diri sendiri akan memudar.
  6. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia, maksudnya bahwa, dengan pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk dapat dipercaya dalam bekerja sama, dengan demikian rasa saling percaya dapat terbangun.
  7. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif. Dengan pembelajaran kooperatif kemampuan melihat suatu topik  masalah dari berbagai aspek di latih karena dalam pembelajaran berkelompok dan diskusi dituntut untuk lebih memahami dan menguasai materi, hal itu akan membiasakan siswa untuk berusaha mencari tahu dari berbagai sudut pandang sesuai dengan materi yang dibahas.
  8. Meningkatkan kegemaran berteman tampa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas, sosial,agama dan orientasi tugas. Maksudnya adalah bahwa, pembelajaran kooperatif bisa menumbuhkan keinginan berteman dengan siapapun tanpa memandang siapa orang tersebut, karena dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk berorientasi pada tugas.
  • Kelemahan-Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok

Menurut lie, (2008: 47) ada beberapa kelemahan dari model pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok sebagai berikut:

  1. Kurang adanya waktu untuk mengemukakan pendapat individu karena harus berbagi dengan anggota lain.
  2. Siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan anggota kelompok.
  3. Pembicaraan biasanya dikuasai oleh siswa yang aktif.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan di atas maka peneliti berupaya untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru berposisi sebagai moderator dimana guru mengarahkan jalannya diskusi keliling kelompok di kelas bersangkutan. Disamping itu juga guru melihat dan memantau situasi kelas dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa untuk berpendapat, menyanggah, menaggapi argument teman-teman lain.

  • Langkah-Langkah Teknik Keliling Kelompok

Menurut Lie, (2008: 63) model pembelajaran teknik keliling kelompok dalam kegiatannya masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran angota lain. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
  2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
  3. Demikian seterusnya. Giliran bicara dapat dilaksanakan berdasarkan arah perputaran jarum jam atau dari kiri kekanan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok setelah guru mengorganisasikan kelas (absen, mengecek kehadiran kelas dan siswa)danmemberikan apersepsi kepada siswa, guru membagikan siswa kedalam beberapa kelompok, setelah itu guru menanyakan tentang materi yang telah dibahas kepada siswa sebagai awal untuk memasuki materi, selanjutnya guru menyampaikan materi secara kepada siswa, setelah mereka memahami materi yang disampaikan oleh guru, guru memberikan bahan diskusi kepada tiap-tiap kelompok yang selanjutnya didiskusikan dalam intern kelompok dalam beberapa menit, setelah itu hasil diskusi intern kelompok disampaikan kepada kelas dan dibahas, dan guru bertugas meluruskan, mengarahkan, dan sebagai moderator dalam diskusi kelas tersebut.

Demikian Artikel tentang Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi bagi anda, jika berkenan mohon share artikel ini. Terima kasih

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.