Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pembelajaran

Teknik Membaca Ekstensif

0
×

Teknik Membaca Ekstensif

Sebarkan artikel ini

Teknik Membaca Ekstensif – Menurut Tarigan, (1986: 31) “membaca ekstensif adalah membaca secara luas dengan objek sebanyak mungkin teks dan dalam waktu sesingkat mungkin”. Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat sehingga dapat membaca secara efisien yang meliputi: membaca survei, membaca sekilas dan membaca dangkal. Kemudian beliau juga mengatakan dalam bukunya Edisi Revisi yaitu Tarigan (2008: 32) dalam judul yang sama, mengatakan bahwa membaca ekstensif adalah “membaca secara luas, objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin”.

Dalam membaca ekstensif, pengertian atau pemahaman yang bertaraf relatif rendah sudah memadai untuk ini, karena memang begitulah tuntutannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri memang sudah banyak serta berlebih-lebihan, seperti halnya laporan-laporan surat kabar. Nama atau etiket itu menyatakan bahwa orang-orang yang mempergunakannya tidaklah mengenai keterampilan-keterampilan actual yang berbelit-belit, yang rumit, tetapi dengan efek-efek yang dihasilkan oleh pekerjaan keterampilan-keterampilan tersebut. Dengan kata lain seuatu keakrapan dan sekalipun itu bukan keakrapan yang begitu mantap, dengan isi bahan bacaan yang menjadi tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah membaca yang penting-penting saja dengan cepat, sehingga dengan demikian membaca secara efesien dapat terlaksana. Hal ini juga merupakan salah satu yang dapat dimanfaatkan orang asing yang hendak mempelajari sesuatu tanpa dia sendiri pergi bermukim kenegara asal bahasa tersebut.

Scroll untuk melihat konten

Dengan demikian, membaca ekstensif dalam penelitian ini adalah membaca teks wacana yang ditentukan secara cepat dan membaca yang penting-penting saja dalam menemukan gagasan utama atau gagasan utama dari teks wanana tersebut. Proses membacanya pada saat inti pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas, bahwa sebelumnya sudah disediakan beberapa teks wacana yang dipilih, selanjutnya siswa diminta membaca secara ekstensif dengan cepat, dan menentukan gagasan utama dengan menuliskannya dalam lembar yang disediakan. Kemampuan masing-masing siswa akan diuraikan dalam bentuk nilai yang telah dutentukan kemudian dideskripsikan sesuai dengan masalah penelitian.

  1. Pengertian Teknik

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu kegiatan yang berencana dan bertujuan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya diperlukan adanya teknik pembelajaran agar tujuan pembelajaran materi Bahasa Indonesia dapat tercapai. Subana dan Sunarti (2005: 195) mengemukakan bahwa “Teknik pembelajaran Bahasa Indonesia adalah adalah teknik, cara, atau kiat yang digunakan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia”. Artinya, teknik pembelajaran ini dikaitkan dengan kegiatan penyajian bahan di kelas serta segala cara upaya guru dalam kegiatan pembelajaran.

Subana dan Sunarti (2005: 119) juga mengatakan bahwa “dalam penyampaian suatu materi pelajaran, tidak ada satu teknik pun yang dianggap paling baik dibandingkan dengan teknik lainnya”. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap teknik pembelajaran mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tertentu, dan mempunyai kelemahan dan kelebihan tertentu. Misalnya, suatu teknik mungkin saja baik untuk satu tujuan, pokok bahasan, situasi, dan kondisi tententu, tetapi belum tentu baik untuk tujuan, pokok bahasan, situasi dan kondisi tertentu. Dalam penelitian ini untuk menentukan gagasan utama dari teks wacana dipergunakan teknik membaca ekstensif, yaitu teknik membaca beberapa bcaan dengan topik yang sama walaupun sumber, tempat dan situasi yang berbeda.

  1. Pengertian Membaca

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus (Farida Rahim, 2008: 16).

Menurut Klein, dkk (1996) mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca juga merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.

Membaca adalah interaktif. Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Menurut Lado (dalam Tarigan 2008: 9) “membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran yang tertulisnya”. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangansekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. jika hal tersebut tidak dipahami proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

Membaca dapat diartikan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah dua cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur disebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.

  1. Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau ekstesif dalam membaca. Berikut ini, kita kemukakan beberapa yang penting:

  • Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
  • Membaca untuk mengetahui mengapa hak itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
  • Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adengan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).
  • Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
  • Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidaj wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengumpulkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
  • Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).
  • Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimna tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan atau reading to compare or contrast (Tarigan 2008: 11).
  1. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar bahwa membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Dengan perkataan lain, keterampilan mencakup tiga komponen, yaitu:

  1. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca;
  2. Korelasi aksara besrta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal;
  3. Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning.
  1. Jenis-Jenis Membaca Ekstensif

Ada tiga jenis dalam membaca ekstensif Menurut Tarigan (2008: 32-33) yaitu “membaca survei (survei reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal (superficial reading)”, berikut ini akan disajikan secara rinci satu-persatu, yaitu:

  1. Membaca Survei

Sebelum kita mulai membaca, kita biasanya meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita telaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, yang akan ditelaah, dengan jalan berikut:

  1. Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang yang terdapat dalam buku-buku.
  2. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan.
  3. Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan. Kecepatan dan ketepatan dalam mensurvei bahan bacaan ini sangat penting. Dapat dikatakan dengan kecepatan dan ketepatan yang dimaksud turut menentukan tepat atau tidaknya seseorang dalam studinya. Latar belakang pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan tepat tidaknya, cepat atau tidaknya mensurvei bahan bacaan yang diinginkan.
  1. Membaca Sekilas

Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencarai serta mendapatkan informasi, penerangan. Kalau kita tidak tahu bagaimana cara membaca sekilas dan kapan harus melakukannya, kita akan menghadapi kesulitan dalam mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang diinginkan. menurut Tarigan (2008: 33) ada tiga tujuan dalam membaca sekilas ini, yaitu:

  1. Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat. Misalnya: bila kita memperoleh kesan umum dari suatu buku nonfiksi (sejarah, biografi, ilmu pengetahuan, seni) dengan cepat, jadi kita dapat melakukannya dengan jalan meneliti halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan indeks. Kita dapat membaca sekilas suatu artikel dalam majalah atau rencana dalam surat kabar dengan cara berikut ini. Bacalah pertama sekali paragraf awal dan paragraf akhir. Kedua, paragraph ini biasanya menyatakan kepada kita pokok masalah artikel tersebut dan sikap serta pandangan umum penulis terhadap pokok masalah. Sesudah itu, telitilah secara sekilas pilihan tersebut untuk mencari kalimat-kalimat judul serta petunjuk-petunjuk lainnya mengenai hal-hal penting yang diperbincangkan ini.
  2. Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan. Petunjuk-petunjuk berikut ini akan dapat menolong kita dalam usaha mendapatkan informasi yang tepat dengan cepat.
  1. Tentukan dengan jelas hal atau fakta apa yang hendak dicari atau sediakan pertanyaan yang akan dijawab.
  2. Siapkan/ingat kata atau kata-kata yang paling tepat dipakai untuk menunjuk hal tersebut.
  3. Bila kita mencari informasi dalam suatu buku, baiklah kita melihat apakah kata atau detail tersebut tercantum dalam indeks. Kalau tidak ada, carilah di bawah subjek yang lebih luas yang mungkin mencakup bahan/subjek tersebut.
  4. Liriklah setiap halaman dengan cepat hanya untuk mencari kata atau detail yang diingini (Tarigan, 2008: 35).
  1. Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan. Dalam pencarian bahan yang diperlukan di perpustakaan, kita pun membaca sekilas karti catalog untuk mendapatkan buku-buku yang sesuai, kita membaca sekilas melalui membaca sekilas melalui pembimbing pembaca untuk menemukan artikel-artikel dalam majalah. Misalnya: bila kita sudah menemukan sebuah buku yang mungkin berguna, selanjutnya lihat lah daftar isi dan daftar kata-kata untuk menentukan apakah buku tersebut memuat hal-hal yang kita kehendaki.
  1. Membaca Dangkal

Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk “memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari sutau bahan bacaan” (Tarigan, 2008: 36). Membaca dangkal ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan diwaktu senggang. Misalnya, cerita pendek, novel ringan dan sebagainya. Dalam membaca, misalnya karya-karya ilmiah, dapat dilakukan dengan santai tetapi menyenangkan.

Dari ketiga jenis membaca ekstensif biasanya banyak dilakukan dalam kelas, diberikan seperti tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara teratur kepada siswa, dan di dalam kelas diperlukan sekelumit waktu untuk mengecek atau memeriksa apakah apakah para pelajar mengerti ciri-ciri utama cerita tersebut. Pada para pelajar dan mahasiswa menyadari bahwa dalam “membaca ekstensif ini minat atau perhatiannya diarahkan pada pemahaman keseluruhan terhadap tokoh dan kejadian-kejadian, bukan kepada detail-detail bahasa atau pun isi cerita yang terperinci sampai sekecil-kecilnya” (Tarigan, 2008: 36).

Demikian Artikel singkat tentang Teknik Membaca Ekstensif semoga dapat dijadikan referensi bagi anda, dan jika artikel ini bermanfaat bagi anda silahkan share artikel ini. Terima Kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.