Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBerita TerbaruMetode PembelajaranModel PembelajaranPembelajaranPendekatan PembelajaranPenelitianPerkuliahanStrategi Pembelajaran

Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give

×

Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give

Sebarkan artikel ini

Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give – Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model – model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Agus Suprijono, 2011: 46).

Pendidikan merupakan suatu proses dimana dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai aspek untuk menunjang akan keberhasilan dalam mengembangkan potensi diri yang ada pada peserta didik, baik itu aspek kognitif, aspek apektif dan aspek psikomotor. Pendidikan juga menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia akan selalu memiliki pengetahuan, sikap, dan kebiasaan yang sesuai dengan Norma-norma yang ada. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Syah, 2010: 10).

Scroll untuk melihat konten

Dalam proses Belajar mengajar, seorang guru dapat menentukan peningkatan Kualiatas mutu pendidikan yang diperoleh Siswa, terutama dalam proses belajarnya. Hal itu tergantung pada bagaimana guru bisa melakukan penguasaaan kelas, jika guru mampu mengelola kelas dengan baik maka tujuan pembelajaran yang diinginkanpun akan mendapatkan hasil yang baik pula, begitupun sebaliknya. Sehingga kebutuhan ataupun tujuan akhir yang harus diperoleh siswa yakni penguasaan siswa terhadap pengetahuan (Kognitif), perubahan Nilai dan sikap (Afektif) dan peningkatan Keterampilan (Psikomotor) menunjukan keberhasilan Belajar yang telah tercapainya.

Hilgart dan Bower (Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno 2010:5) mengemukakan bahwa ”belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Skinner (dalam Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno 2010:5) mengartikan bahwa belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemauan, minat, sikap, kemampuan untuk berpikir logis, praktis, dan taktis”. Selain itu belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan belajar merupakan proses pengembangan pengetahuan sebagai upaya untuk mencapai suatu perubahan, kegiatan belajar itu sendiri harus dirancang sedemikian rupa sehingga seluruh siswa menjadi aktif, dapat merangsang daya cipta, rasa, dan karsa.

Dalam hal ini para siswa tidak hanya mendengarkan atau menerima penjelasan guru secara sepihak tetapi dapat pula melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bermakna dan menunjang proses penyampaian yang dimaksud. Misalnya melakukan percobaan, membaca buku, bahkan jika perlu siswa tersebut dibimbing menemukan masalah dan sekaligus mencari upaya- upaya pemecahannya.

Slavin (dalam Prawiradilaga, 2008:115) menyatakan bahwa, “pembelajaran kooperatif adalah metode yang memungkinkan siswa untuk bekerja dan belajar dalam kelompok kecil, saling membantu satu sama lain untuk mengatasi kesulitan belajar”. Dilihat dari teori Slavin pembelajaran kooperatif merupakan cara belajar yang didalamnya terdapat siswa membentuk kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Siswa yang pandai mengajari siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan Karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.

Menurut Lie, 2002 (dalam made wena 2009:189) “pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dengan tugas – tugas terstruktur, dan dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator”.

Untuk Meningkatkan Hasil belajar dan keaktifan Siswa tersebut, maka penulis mencoba memberikan suatu alternatif model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan membina seluruh potensi siswa. Dalam penelitian ini bermaksud untuk mencoba menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Take and Give. Adapun Pengertian Model Pembelajaran Take and Give ini adalah suatu tipe pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang di sampaikan oleh guru, dengan kata lain tipe ini melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang mereka terima ke teman atau siswa yang lain secara berulang-ulang.

Model pembelajaran kooperatif tipe take and give pada dasarnya mengacu pada konstruktivisme, yaitu pembelajaran yang dapat membuat siswa itu sendiri yang aktif dan membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya (Slavin, 1997:269). Dalam proses itu siswa mengecek dan menyesuaikan pengetahuan baru yang dipelajari dengan kerangka berpikir yang telah mereka miliki.

Menurut suyatno (2009:58) Take and give mempunyai arti menerima dan memberi, maksud take and give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa menerima dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama saat ia menjadi narasumber bagi yang lain.

Menurut Suparno (2001:10-11) dalam Bilal A. Toduho mengajar bukan merupakan kegiatan memindah atau mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Peran guru dalam proses pembelajaran Take and Give lebih mengarah sebagai mediator dan fasilitator. Pembelajaran Take and Give merupakan proses pembelajaran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Take and Give bertujuan agar peserta didik saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangannya dalam waktu singkat dalam Hanafiah dan Suhana (2012:56).

Take and give secara bahasa mempunyai arti mengambil dan memberi, maksud take and give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa mengambil dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. “beberapa ahli percaya bahwa suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu mengajarkan pada peserta lain.

Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama saat ia menjadi narasumber bagi yang lain. Strategi berikut juga memberikan kepada pengajar tambahan-tambahan apabila mengajar dilakukan oleh peserta didik” (Melvin silberman, active learning 101 strategi pembelajaran aktif). Model Pembelajaran Take and Give menggunakan kartu berisi materi (ringkas) sejumlah siswa, lalu siswa saling mencari pasangan dan bertukar informasi materi.

Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give

Model pembelajaran kooperatif tipe take and give mempunyai kelebihan dan kelemahan adalah sebagai berikut:

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe take and give adalah:

  1. Model pembelajaran ini tidak kaku, karena seorang guru boleh memodifikasi lagi penggunaan model pembelajaran ini sesuai dengan keinginan dan kebutuhan serta situasi pembelajaran.
  2. Materi akan terarah, karena guru terlabih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum dibagikan kartu.
  3. Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lain.
  4. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
  5. Akan dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang bagikan kepadanya sebab mau tidak mau harus menghafal dan paling tidak membaca materi yang diberikan kepada siswa.
  6. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab masing-masing siswa diminta pertanggungjawaban atas kartu yang diberikan kepadanya.
  7. Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari guru dan siswa yang lain.
  8. Dapat menghemat waktu dalam pemahaman dan penguasaan siswa akan informasi.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe take and give adalah:

  1. Bila informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi yang diterima siswa lain pun akan kurang.
  2. Pada saat mencari pasangan akan terjadi ketidak teraturan karena ada siswa yang lari sana dan lari sini.
  3. Kemampuan siswa untuk menyampaikan materinya pada temanya kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.
  4. Adanya siswa yang bertemu dengan pasanganya, bukanya membahas materi pelajaran tetapi bercerita tentang masalah lain.
Solusi untuk Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give

Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif Take and Give merupakan model yang menyenangkan siswa dan cocok untuk semua mata pelajaran, tetapi masih ada bebarapa kelemahan dari model tersebut. Solusi untuk kelemahan-kelemahan model pembelajaran Kooperatif Take and Give adalah sebagai berikut:

  1. Guru harus sudah mempersiapkan secara matang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, baik materi, media/alat peraga, maupun langkah-langkah pembelajaran.
  2. Sebelum melakukan Take and Give guru memberikan pengertian pada siswa bahwa pembelajaran ini hanya membantu siswa dalam memahami isi dari materi, jika mendapat pasangan lawan jenis bukan pasangan yang dipilih dalam menyampaikan materi dari kartu tersebut.
  3. sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru bersama siswa harus menyepakati beberapa kesepakatan mengenai peraturan-peraturan dan hukuman yang dapat diterapkan kepada siswa bila siswa gaduh, tidak mendengarkan apa yang guru atau siswa lain sampaikan saat presentasi kelompok berlangsung.
  4. pada saat memberikan hukuman pada siswa hendaknya guru menggunakan bahasa yang baik dan dapat memotivasi siswa agar lebih baik lagi.

Guru harus pandai-pandai memadukan antara model pembelajaran Take and Give dengan media maupun dengan alat peraga sehingga siswa merasa senang dan tidak bosan.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give
TahapanKegiatan Pembelajaran
    Tahap 1 PendahuluanGuru menjelaskan aturan main dan batasan waktu tiap kegiatan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pembelajaran. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
  Tahap 2 TakeGuru memberikan kartu kepada setiap siswa yang berisi rumus bangun datar dan bangun ruang. Diminta menghafalkan 15 menit. Kemudian setiap siswa mencari pasangan.
    Tahap 3 GiveSetelah siswa mendapatkan pasangan lalu memberikan informasi dari kartu yang didapatkan untuk dihafalkan. Demikian seterusnya. Lalu guru memberi pertanyaan yang tidak sesuai kartunya (kartu orang lain)
Tahap 4 PenghargaanSiswa dinilai secara individu.

Penjelasan dari setiap langkah adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pendahuluan: Pada tahap ini guru membuka pembelajaran dengan terlebih dahulu menggali apersepsi. Ini dilakukan dengan kegiatan maupun yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu tahap ini guru juga memotivasi siswa agar pada tahap selanjutnya siswa akan berperan aktif dalam permaian kartu. Selanjutnya, guru menyampaikan kompetensi apa yang akan dicapai pada pembelajaran dan menjelaskan aturan main pembelajaran baik cara bermainnya dan waktu yang digunakan dalam permainan.
  2. Tahap Take: Tahap ini guru menyampaikan materi dan membagikan kartu kepada siswa untuk dihafalkan selama 15 menit kemudian siswa diminta untuk mencari pasangan.
  3. Tahap Give: Tahapan ini siswa memberi informasi kepada pasangannya tentang isi dalam kartu tersebut. Kemudian pasangannya juga memberikan informasi tentang isi kartu yang dibawanya. Lalu siswa menghafalkan informasi yang diterimanya.
  4. Tahap Penghargaan: Pada tahap akhir guru meminta kembali kartu untuk dikumpulkan. Dan siswa diberi penghargaan berupa nilai. Nilai didapatkan dari apa yang telah didapat dari temannya dan guru mencocokkan dengan isi kartu.

Demikian ulasan singkat tentang Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give semoga dapat menjadi referensi bagi anda dan jika ulasan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share ulasan berikut. terima kasih telah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.