Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran. Sifat umum pola itu berarti bahwa macam-macam dan sekuensi (urutan) tindakan yang dimaksud tampak digunakan atau diperagakan guru-peserta didik pada berbagai ragam kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, konsep strategi dalam konteks ini merupakan penentuan pilihan atau berbagai kemungkinan terhadap apa yang akan direncanakan dan dilaksanakan seorang guru.
Strategi pembelajaran merujuk pada suatu pemikiran abstrak konseptual mengenai serangkaian tindakan gurupeserta didik dalam peristiwa-peristiwa pengajaran (Rohani, 2004:32-35).
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual, artinya keputusan-keputusan yang diambil untuk melaksanakan pembelajaran masih berupa rencana yang belum dapat dioperasikan secara langsung. Misalnya strategi pembelajarankelompok, strategi pembelajaran
individual, dan strategi pembelajaran induktif, dan strategi pembelajaran deduktif. Dalam implementasinya, strategi masih memerlukan metodemetode pembelajaran (Sutarto dan Indrawati, 2013:19-20).
Strategi pembelajaran RQA ini dikembangkan atas dasar kenyataan yaitu hampir seluruh siswa yang diberi tugas membaca materi pelajaran selalu tidak membaca. Hal ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan akan sulit atau tidak terlaksana sehingga pemahaman terhadap materi pelajaran akan menjadi rendah (Corebima, 2009). RQA diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar baik ranah kognitif, psikomotor, maupun afektif siswa.
Pada strategi pembelajaran RQA ini terdiri atas tiga tahap yaitu Reading, Questioning dan Answering. Pada tahap reading siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran tertentu secara individual. Pada tahap questioning siswa dibimbing untuk membuat pertanyaan secara tertulis mengenai substansi penting mengenai materi yang telah dibaca. Jumlah pertanyaan disesuaikan dengan keadaan yaitu dapat berkisar antara 3-4 nomor.
Tahap answering siswa dibimbing untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa tadi secara tertulis dan individual (Corebima, 2009). Pembelajaran RQA ini mampu melatih siswa untuk serius dalam membaca dan memahami isi bacaan, membantu siswa dalam menemukan bagian dari isi bacaan yang substansial sehingga ketika pembelajaran berlangsung siswa telah memiliki konsep mengenai materi yang mereka pelajari (Corebima, 2009, Bahtiar, 2011 dan Sumampouw, 2012).
Dalam rangka mencapai kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna maka guru dapat menggunakan strategi pembelajaran RQA ini sebagai salah satu pilihan dalam pemilihan strategi dalam kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan strategi pembelajaran RQA akan maksimal apabila guru memiliki pengetahuan serta penguasaan yang cukup tentang strategi pembelajaran RQA. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diketahui profil sejauh mana gambaran penguasaan guru IPA SMP di Jember tentang strategi pembelajaran RQA.
Sekian pembahasan tentang Strategi pembelajaran RQA (Reading, Questioning And Answering) semoga bisa di jadikan sebagai referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan share artikel ini. terima kasih.