Pengertian Metode Latihan Keterampilan (Drill) – Metode latihan (drill) yang disebut juga dengan training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini juga baik untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan (Djamarah, 2010: 95).
Mengajarkan kecakapan dengan metode latihan (drill), setiap guru harus mengetahui sifat kecakapan itu sendiri, seperti: kecakapan sebagai penyempurnaan dari pada suatu arti dan bukan sebagai hasil proses mekanis semata-mata. Kecakapan tersebut dikatakan benar, bila hanya menentukan hal yang rutin yang dapat dicapai dengan pengulangan yang tidak menggunakan pikiran, sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus sesuai dengan situasi dan kondisi (Ramayulis, 2005: 281).
Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sebelum mendefinisikan tentang metode drill, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar. Nana Sudjana (2013:76) mengemukakan,bahwa metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Metode pembelajaran merupakan teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar, jika suatu metode pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan lebih maksimal.
Metode yang tepat menyebabkan anak berkonsentrasi dan nyaman dalam proses belajar mengajar, tetapi di dalam proses belajar mengajar guru diharapkan dapat menyampaikan terlebih dahulu metode pembelajaran pada mata tertenutu karena setiap metode berbeda dengan setiap mata pelajaran.Dari uraian definisi metode mengajar, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yanglebih tinggi dari apa yang dipelajari.
Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86).Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah diharapkan agar siswa (Armai, 2002:175).
- Memiliki ketrampilan moroeis/gerak, misalnya menghafal katakata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk, atau melaksanakan gerak dalam olah raga.
- Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagikan, menjumlah, tanda baca.
- Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan, misalnya hubungan sebab akibat banyak hujan maka akan terjadi banjir, antara huruf dan bunyi.
- Dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih baik teratur dan lebih teliti dalam mendorong ingatannya.
- Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.
Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.
- Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.
- Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa.
- Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas.
- Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar anak.
Metode drill dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Kegiatan guru
- Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta jawabannya.
- Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk melakukan sesuatu.
- Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat gerakan yang dilakukan.
- Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan didengar jawabannya.
Kegiatan murid
- Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru kepadanya.
- Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang diperintahkan.
- Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru.
- Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya.
Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin peserta didik dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna (Roestiyah, 1998: 125).
Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar peserta didik (Roestiyah, 1998: 126) :
- Memiliki keterampilan motorik/ gerak.
- Mengembangkan kecepatan intelek, seperti berhitung.
- Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat, penggunaan lambang atau simbol didalam peta dll.
Nana Sudjana berpendapat bahwa prinsip dan petunjuk penggunaan metode Drill adalah (Sudjana, 2008: 87) :
- Peserta didik harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
- Latihan untuk pertama kalinya hendaknya diagnosis, mulamula kurang berhasil kemudian diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
- Latihan tidak perlu lama asalkan sering dilaksanakan.Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan peserta didik.
- Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.
Sebagai metode yang diakui memiliki banyak kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai kekurangan. Diantara kelebihan dan kekurangan metode Drill yaitu (Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, 2006: 96) :
Kelebihan Metode Drill
- Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan (mesin permainan dan atlentik), dan terampil menggunakan alat olahraga.
- Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (symbol) dan sebagainya.
- Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan symbol, membaca peta, dan lain sebagainya.
- Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
- Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memperlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
- Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
Untuk keberhasilan dalam pelaksanaan teknik latihan (drill) dan praktek (practice).Menurut Sumiati dan Asra (2011:105) guru perlu memperhatikan Langkah-langkah atau prosedur yang akan disusun diantaranya:
- Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, sesuatu yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.
- Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Sehingga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang.
- Guru perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakah respons siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.
- Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimismepada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan ketrampilan yang baik.
- Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan prosesproses yang esensialatau yang pokok atau inti sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah atau tidak perlu kurang diperlukan.
- Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa. Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan atau dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan. Dengan langkah-langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek di sekolah.
Kelemahan metode Drill
- Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa ke dalam penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
- Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
- Kadang-kadang latihan yang dilakukan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
- Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
- Dapat menimbulkan verbalisme.
Demikian artikel singkat tentang Pengertian Metode Latihan Keterampilan (Drill) semoga dapat menjadi referensi bagi anda dan jika artikel ini bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share artikel ini. terima kasih telah berkunjung.