Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3)

Pengertian The Hazard and Operability Study (HAZOP)

×

Pengertian The Hazard and Operability Study (HAZOP)

Sebarkan artikel ini

Pengertian The Hazard and operability Study (HAZOP)The Hazard and Operability Study dikenal sebagai HAZOP adalah standar teknik analisis bahaya yang digunakan dalam persiapan penetapan keamanan dalam sistem baru atau modifikasi untuk suatu keberadaan potensi bahaya atau masalah operabilitasnya. HAZOP adalah pengujian yang teliti oleh group spesialis dalam bagian sebuah sistem apakah yang akan terjadi jika komponen tersebut dioperasikan melebihi dari normal model desain komponen yang telah ada. Sehingga HAZOP didefinisikan sebagai system dan bentuk penilaian dari sebuah perancangan atau proses yang telah ada atau operasi dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah yang mewakili resiko-resiko perorangan atau peralatan atau mencegah operasi yang efisien. HAZOP merupakan teknik kualitatif yang berdasarkan pada GUIDE-WORDS dan dilaksanakan oleh tim dari berbagai disiplin ilmu.

  • Latar Belakang Hazop

Hazard and Operability Studies (HAZOP) pertama kali dikembangkan oleh ICI tahun 1960an oleh Dr. H.G Lawley pada sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP lebih sering diimplementasikan pada industri kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan HAZOP.

Scroll untuk melihat konten
  • Karakteristik Hazop

  1. Sistematis, penilaiannya sangat terstruktur dengan mengandalkan pada penggunaan kata bantu (guide words) dan unsur parameter sebagai pendekatan utamanya serta gagasan tim (brainstroming) untuk proses peninjauan secara komperhensif.
  2. Dilakukan oleh suatu kelompok yang terdiri dari multidisiplin keahlian dan pengalaman.
  3. Dapat diterapkan pada berbagai macam sistem atau prosedur.
  4. Kebanyakan digunakan sebagai sistem pemeringkatan teknik penilaian resiko (risk assesment).
  5. Utamanya menghasilkan kesimpulan laporan yang bersifat kualitatif meskipun demikian beberapa dasar kuantitatif juga sangat dimungkinkan.
  • Tujuan
  1. Untuk meninjau suatu proses atau operasi pada suatu sistem secara sistematis dan untuk menentukan apakah proses penyimpangan dapat mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang tidak diinginkan.
  2. Untuk mengenali berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability) pada setiap proses akibat adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan perancangan (design intent), baik di pabrik yang sudah beraktivitas maupun pabrik yang baru/akan dioperasikan.
  3. Untuk pemeriksaan akhir ketika perencanaan yang mendetail telah terselesaikan.
  4. Untuk mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan guna mengurangi masalah resiko dan pengoperasian pada suatu fasilitas.
  5. Untuk memastikan bahwa alat/sistem pengaman yang sudah diterapkan telah sesuai dan cukup untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan serta mengurangi kemungkinan terjdinya shutdown yang tidak terjadwal.
  • Manfaat HAZOP

  1. Dapat mengetahui secara pasti profile tingkat risiko yang ada dalam fasilitas proyek.
  2. Dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas permasalahan keselamatan yang ada dalam operasi proyek sebagai masukan untuk menetapkan program kerja.
  3. Identifikasi operability dimaksudkan agar proses dapat berjalan normal sehingga mengurangi/menghilangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan serta dapat meningkatkan plant performance (product quality, production rate).
  4. Untuk penghematan biaya (khususnya pada proses/plant yang baru dibangun), sehingga perubahan/improvisasi aliran proses yang dilakukan pada masa yang akan datang dapat lebih efisien.
  5. Dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan operasi Proyek.
  • Waktu Pelaksanaan Hazop

Secara ideal Hazop study sebaiknya dilakukan sesegera mungkin dalam tahap perancangan untuk melihat dampak dari perancangan itu. Biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir ketika perencanaan mendetail (final design) telah dilaksanakan. Dapat juga dilakukan pada fasilitas yang ada untuk mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan guna mengurangi masalah resiko dan pengoperasian, bahkan sesudah terjadinya kecelakaan dan/ pergantian, penambahan modifikasi peralatan sangat disarankan untuk melakukan analisa HAZOPS kembali.

  • Tim Hazop

Team pada umumnya terdiri dari:

  1. Project Engineer, yang bertugas untuk menjaga biaya yang akan dikeluarkan
  2. Process Engineer, biasanya seorang chemical engineer yang membuat flowsheet
  3. Commissioning Engineer, yang bertugas menjalankan  pabrik
  4. Safety Engineer, yang bertugas memastikan bahwa studi telah dilakukan dengan mengacu pada code/standard dan peraturan yang berlaku lainnya.
  5. Instrument Engineer, yang kompeten di bidang instrumen

Demikian artikel singkat tentang Pengertian The Hazard and operability Studi (HAZOP) semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika dirasa artikel ini bermanfaat silahkan share artikel ini. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.