Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
FeaturedModel Pembelajaran

Pengertian dan Langkah-Langkah Model Cooperative Learning tipe Rotating Trio Exchange (RTE)

×

Pengertian dan Langkah-Langkah Model Cooperative Learning tipe Rotating Trio Exchange (RTE)

Sebarkan artikel ini

Pengertian dan Langkah-Langkah Model Cooperative Learning tipe Rotating Trio Exchange (RTE) – Permasalahan yang sering muncul dalam setiap proses pembelajaran, telah mendorong beberapa praktisi pendidikan untuk menciptakan berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model cooperative learning tipe rotating trio exchange (RTE).

Menurut Isjoni (2016: 59) model cooperative learning tipe rotating trio exchange (RTE) adalah model pembelajaran dimana dalam satu kelompok terdiri dari 3 orang siswa, yang diberi nomor 0, 1, dan 2, nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya berlawanan arah jarum jam sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Setiap kelompok diberikan pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah itu, kelompok dirotasikan kembali dan terjadi trio yang baru. Setiap trio baru tersebut diberikan pertanyaan baru untuk didiskusikan, dengan cara pertanyaan yang diberikan ditambahkan sedikit tingkat kesulitan.

Scroll untuk melihat konten

Menurut Silberman (2009: 85) bahwa model cooperative learning tipe rotating trio exchange (RTE) merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif bagi siswa untuk berdiskusi tentang berbagai masalah pembelajaran dengan beberapa anak di dalam kelas. Pertukaran tiga anak yang dirotasikan, akan berjalan dengan  mudah jika dilengkapi dengan materi pelajaran yang mendukung. Berdasarkan teori dari para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa rotating trio exchange (RTE) adalah salah satu model pembelajaran cooperative learning yang menerapkan pembelajaran secara berkelompok dimana siswa pada setiap kelompok terdiri atas tiga orang (trio). Trio tersebut akan diputar dengan ketentuan satu anggota tetap di tempat.

b.    Langkah-langkah Model Cooperative Learning Tipe Rotating Trio Exchange

       Cooperative learning     tipe rotating trio exchange RTE) mempunyai  langkah-langkah  penerapan  dalam  proses  pembelajaran. Menurut Isjoni (2016:    59) langkah-langkah    penerapan model cooperative learning tipe rotating trio exchange (RTE) adalah sebagai berikut.

  1. Penjelasan  materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru dan materi yang akan didiskusikan.

  2. Pembentukan kelompok oleh guru secara heterogen yang  erdiri dari 3 orang siswa masing-masing diberi simbol 0, 1, dan 2.

  3. Penyampaian prosedur yang akan dilakukan yaitu rotating trio exchange (RTE) dengan cara:

  4. Setelah  terbentuknya  kelompok,  guru  memberikan  bahan diskusi untuk dipecahkan trio tersebut.

  5. Setelah selesai mengerjakan permasalahan yang didiskusikan, kelompok menyajikan hasil diskusi di depan kelas.

  6. Selanjutnya berdasarkan waktu, siswa yang mempunyai simbol 1 berpindah  searah jarum jam dan simbol nomor 2 berlawanan jarum jam, sedangkan nomor 0 tetap di tempat.

  7. Guru memberikan pertanyaan baru atau bahan diskusi baru untuk didiskusikan oleh trio baru tersebut dan ditambahkan lagi tingkat kesulitan soal.

  8. Penyajian  hasil  diskusi  oleh  kelompok.  Setelah  peputaran kelompok kembali terjadi yakni siswa dengan simbol 1, dan 2 kembali bertukar tempat.

  9. Setelah itu bahan diskusi berupa LKS kembali dibagikan, untuk dikerjakan oleh kelompok siswa.

  10. Penyajian hasil diskusi kelompok oleh siswa.

Langkah-langkah penerapan model cooperative learning tipe rotating trio exchange (RTE) menurut Silberman (2009: 103) adalah sebagai berikut.

  1. Membuat berbagai macam pertanyaan yang membantu siswa memulai diskusi tentang isi pelajaran dengan menggunakan pertanyaan yang tidak ada jawaban betul atau salah.

  2. Membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan tiga orang (trio).

  3. Memberikan masing-masing trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama bagi tiap-tiap kelompok trio) untuk didiskusikan.

  4. Setelah diskusi selesai, guru meminta trio-trio menentukan nomor 0, 1, atau 2 bagi masing-masing dari anggotanya. Siswa dengan nomor 1 untuk memutar satu trio searah jarum jam. Siswa dengan nomor 2 untuk memutar dua trio searah jarum jam, sedangkan nomor 0 tetap ditempat.

  5. Memberi pertanyaan baru dengan tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan pertanyaan pembuka.

  6. Lakukan perputaran berulang kali. Perputaran dengan diskusi membantu siswa saling mengenal satu sama lain, belajar tentang sikap, pengetahuan, dan pengalaman.

Berdasarkan langkah-langkah menurut teori para ahli tersebut, peneliti menggunakan  teori  milik  Isjoni  dalam  melaksanakan  pembelajaran, Namun jika dalam kelas tersebut  tidak  berkelipatan tiga,    maka membentuk kelompok yang tidak menjadi trio tetapi tetap ada yang tinggal di tempat dan ada yang berotasi dengan kelompok lain.

c.    Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning Tipe Rotating Trio Exchange

            Model pembelajaran    pasti mempunyai kelebiha n    dan kelemahan. Dipayana, dkk. (2013: 12)    mengemukakan    bahwa kelebihan     dan kelemahan  model  cooperative  learning  tipe  rotating  trio  exchange (RTE) yaitu:

  1. Kelebihan model COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) yaitu:

  2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pandangan dan pengalaman yang diperoleh siswa secara bekerja sama.

  3. Melatih siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan mengemukakan pendapat.

  4. Memiliki motivasi tinggi karena mendapat dorongan teman sekelompok.

  5. Dengan adanya pembaharuan anggota dalam setiap kelompok setelah diskusi selesai, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir lebih baik.

  6. Siswa tidak merasa bosan karena dalam setiap diskusi mereka selalu dirotasikan sehingga menemukan teman diskusi yang selalu baru.

b. Kelemahan model COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) yaitu:

  1. Dalam setiap pembelajaran yang menggunakan model COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE), guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan sungguh- sungguh.

  2. Saat diskusi berlangsung, terkadang didominasi oleh seseorang dalam setiap kelompok.

  3. Lebih baik diterapkan pada jumlah siswa berkelipatan tiga, namun tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jumlah siswa yang tidak berkelipatan tiga.

  4. Memerlukan waktu yang banyak dalam pelaksanaannya, karena setiap kelompok harus dirotasikan sehingga selalu membentuk kelompok baru.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Model Cooperative Learning tipe Rotating Trio Exchange (RTE) semoga dapat menjadi referensi bagi anda jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.