Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) – Banyak pengajar memakai sistem kompetisi dalam pengajaran dan penilaian anak didik. Dalam model pembelajaran kompetisi, siswa belajar dalam suasana persaingan. Tidak jarang pula, guru memakai imbalan dan ganjaran sebagai sarana untuk memotivasi siswa dalam memenangkan kompetisi dengan sesama pembelajar. Teknik imbalan dan ganjaran yang didasari oleh teori behaviorisme atau stimulus-respons ini banyak mewarnai system penilaian hasil belajar (Lie, 2004:23).
Diantara model-model pengajaran kooperatif adalah unik, karena pembelajaran kooperatif suatu struktur tugas dan penghargaan yang berbeda dalam mengupayakan pembelajaran siswa. Struktur tugas itu menghendaki siswa untuk bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil (Ibrahim, et. al, 2000: 63).
Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan bisa digunakan bersama dengan Teknik Kepala Bernomor. Tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Struktur Dua Tinggal Dua Tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain ( Lie, 2004: 61). Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang siswa tinggal di kelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya.
Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, langkah-langkah yang dilaksanakan adalah :
- Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa. Dimana anggota kelompok ada berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
- Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok yang berkemampuan sedang akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lain.
- Dua orang yang tinggal dalam kelompok memiliki kemampuan tinggi dan rendah bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
- Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
- Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Demikian artikel singkat tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) semoga dapat bermanfaat bagi anda, jika berkenan silahkan share artikel ini. terima kasih
Apakah masih bisa dikatakan Tsts apabila dalam kelompok terdiri dari 4-5 orang??terima kasih
Bisa, namun saya sarankan lebih baik 4 orang, namun jika jumlah siswa dalam kelas lebih jika di bagi 4 bisa saja di selipkan ke kelompok. Asalkan memenuhi kriteria siswa-siswa dalam 1 kelompok di pilih berdasarkan heterogenitas akademik.