Scroll untuk baca artikel
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3)

K3 Di Dalam Rumah dan Bentuk Bahaya dalam Rumah

×

K3 Di Dalam Rumah dan Bentuk Bahaya dalam Rumah

Sebarkan artikel ini

Kontaminasi dari Tempat Kerja

Pada saat seorang pekerja pulang dari bekerja mereka tanpa sadar membawa zat berbahaya dan mereka tidak sadar sudah mengkontaminasikan zat ini untuk keluarga mereka yangmenyebabkan berbagai gangguan kesehatan bagi keluarga mereka. Hal ini dapat terjadi ketika rumah dan tempat kerja tidak di pisahkan seperti di peternakan dan pabrik. Lembaga Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan melakukan studi terhadap kontaminasi rumah mereka dari zat berbahaya yang terbawa dari tempat kerja mereka. Peneliti mendokumentasikan kasus kontaminasi rumah dari 28 negara dan negara bagian amerika serikat. Kasus yang di laporkan mencakup berbagai macam bahan industri dan berbagai macam pekerjaan.

Polusi Udara Dalam Ruangan

Setiap orang menghabiskan setengah waktu dalam hidupnya dalam rumah mereka. Udara dalam ruangan rumah bisa jadi lebih berbahaya daripada udara di luar. Jika seorang anggota keluarga anda memiliki masalah kesehatan, polusi udara dalam ruangan bisa jadi akan memperburuk kondisi mereka, Misalnya Asma, Asma merupakan penyakit paru-paru yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Serangga dan hama lain dapat memperparah orang-orang dengan penyakit Asma dan Alergi, Sebagai contoh kecoa dan debu kotoran tungau mengakibatkan Asma menjadi lebih buruk. Penyebab polusi udara dalam ruangan diakibatkan antara lain: (a) jamur, jamur dapat tumbuh di tempat-tempat basah dan lembab, hal ini sering menyebabkan bau apek dan juga menyebabkan beberapa orang alergi terhadap jamur. (b) karbon monoksida, Karbon monoksida merupakan gas mematikan yang bisa berasal dari gas, minyak, batu bara, atau kayu, knalpot mobil juga memiliki karbon monoksida. Kadang-kadang polusi udara dalam rumah terjadi disebabkan oleh orang yang berada dalam rumah seperti dari rokok, hewan peliharaan, pekerjaan seperti meuble, dan beberapa produk rumah tangga.

Scroll untuk melihat konten

Polusi Produk Rumah Tangga

Produk rumah tangga juga memberikan peranan penting penyebab polusi pada rumah, karena sebagian orang terlalu menganggap remeh penanganan terhadap produk rumah tangga. Produk rumah tangga dikatakan berbahaya jika dapat membahayakan orang lain saat tidak di gunakan. Anak kecil adalah yang paling sering teracuni oleh produk rumah tangga ini, faktanya, Pada tahun 2000, hampir 20.000 anak terkena racun dari klorin atau pemutih pakaian.

Polusi Air

Adakalanya air dirumah anda mungkin tidak aman. Menggunakan air yang tidak aman untuk diminum dan memasak dapat membuat anda sakit, anak-anak mungkin lebih bermasalah karenanya dari pada orang dewasa, karena anak-anak minum lebih baanyak dari orang dewasa, anak-anak juga belum memiliki sistem kekebalan tubuh seperti orang dewasa tubuh mereka masih berkembang sehingga bahan kimia dapat dengan mudah membuat kondisi kesehatan mereka memburuk. Timbal dan tembaga adalah logam yang dapat masuk ke dalam air melalui saluran pipa, terlalu bnyak timbal dan logam dalam air rumah anda dapat mengakibatkan penyakit pada anggota keluarga anda terutama anak-anak. Selain itu bahan berbahaya lainnya seperti pestisida juga dapat mencemari air rumah anda. Bahkan, jumlah yang sangat kecil dari beberapa bahan kimia dapat menimbulkan masalah serius pada kesehatan, kerusakan ginjal dan hati merupakanpenyakit yang sering timbul dari pencemaran air di rumah. Selain logam dan kontaminasi bahan berbahaya bakteri dan virus juga dapat menyebabkan penyakit, air minum dengan bakteri dan virus dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan penyakit serius lainnya. Nitrat yang masuk ke air yang dapat berasal dari kotoran hewan dan manusia dapat mengakibatkan sindrome bayi biru pada bayi di bawah usia enam bulan. Bayi dengan masalah ini sering memiliki wajah biru atau ungu karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup dari darah mereka dan segera perlu penanganan khusus dari dokter. Para ahli juga percaya nitrat juga dapat mengakibatkan cacat lahir serta keguguran.

Perlindungan Bangunan dari Kebakaran

Tujuan dari program ditujukan pada upaya perlindungan terhadap manusia, kelanjutan operasi, dan pencegahan kerusakan pada bangunan. Para arsitek dan ahli teknik harus menyadari bahwa merencanakan perlindungan terhadap kebakaran adalah bagian yang penting dari tanggung jawabnya. Mereka harus mengetahui:

  1. Bahan khusus yang ada yang dapat mungkin menyebabkan terjadinya kebakaran pada bagian bangunan, dan
  2. Cara pencegahan yang dapat di terapkan dalam perencanaannya. Beberapa kenyataan umum tentang perlindungan kebakaran yang selalu harus di ingat adalah:
  • Tidak ada fasilitas yang benar-benar tahan api. Hampir semuanya dapat terbakar, menyulut api, menjadi bahan bakar, dan memberi oksigen.
  • Energi panas di pancarkan melalui konveksi, konduksi, dan radiasi
  • Nyala api akan menyebar pada bangunan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
  • Penyebaran panas, asap, dan gas-gas beracun mungkin merupakan bahaya terbesar pada kehidupan dan berada pada area penyebaran api.
  • Asap dan gas-gas beracun adalah penyebab 66% kematian akibat kebakaran pada bangunan.
  • Deteksi awal pada kebakaran adalah sangat penting.
  • Fungsi bangunan akan berpengaruh pada derajat bahaya kebakarannya. Semakin banyak bahan berbahaya digunakan akan semakin memungkinkan awal terjadinya kebakaran dan kecepatan penyebarannya.
  • Isi suatu bangunan biasanya merupakan faktor yang paling penting dari pada struktur fisik bangunannya.
  • Sangat sering terjadi hanya perlu waktu beberapa menit dari awal nyala api sampai kepada kebakaran besar yang merusak.
  • Hanya dalam beberapa menit awal saja dapat di tentukan apakan kebakaran akan terjadi atau tidak akan terjadi, dan apakah dapat dikendalikan atau tidak.
  • Kebakaran biasanya dikendalikan oleh peralatan yang terpasang, dan/atau oleh petugas pemadam kebakaran.
  • Biaya dari perlindungan terhadap kebakaran akan berdampak pada pengurangan jumlah kerugian atau resiko yang mungkin terjadi.
  • Sistem sprinkle otomatis merupakan sistem yang terbaik untuk mengurangi resiko bada kehidupan akibat terjadinya kebakaran.

Kebakaran sendiri dapat terjadi akibat beberapa faktor penyebab terjadinya kebakaran. Adapun penyebab terjadinya kebakaran diklasifikasikan menjadi 4, antara lain:

  1. Kelas A (kebakaran akibat benda padat kecuali logam, seperti: kayu, kain, kertas, dan lain-lain)
  2. Kelas B (kebakaran akibat gas dan benda-benda cair mudah terbakar)
  3. Kelas C (kebakaran akibat arus listrik)
  4. Kelas D (kebakaran akibat benda logam, seperti: potasium,magnesium, serbuk sodium, dll)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.