Apa itu Strategi Pembelajaran? Ini Penjelasannya – Terdapat berbagai macam pengertian strategi pembelajaran sebagai mana dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya yang dikemukakan oleh Dick dan Carey sebagaimana dikutip Etin Solihatin (2013 : 3) yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu rangkaian materi dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama–sama oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung (Etin Solihatin, 2012: 3). Terdapat 5 komponen strategi pembelajaran yang perlu diperhatikan yakni kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan.
Sedangkan menurut Etin Solihatin (2012 : 4) Strategi Pembelajaran adalah pendekatan secara menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Selain itu, menurut Darmayah (2010: 17) strategi pembelajaran merupakan pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru guna menunjang terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa strategi pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru seperti menggunakan alat peraga, buku teks, dan kartu indeks dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur pembelajaran dalam membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga siswa mau belajar. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan dalam kelas (Hamzah dan Nurdin Mohamad, 2011: 142-143).
Dalam arti sempit pembelajaran merupakan suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar. Kata pembelajaran itu sendiri lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa dengan sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial. Sedangkan dalam arti luas pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sitematik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara guru dengan siswa dikelas, dihadiri secara fisik oleh guru atau tidak untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan (Zaenal Arifin, 2009: 10). Pembelajaran adalah suatu kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 297).
Selain itu, sebagaimana dikutip oleh Sanjaya istilah pembelajaran juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media. Istilah pembelajaran ini merupakan padanan alternatif untuk learner dan lerning. Penggunaan media seperti bahan cetak , gambar, audio, program televisi, siaran radio, dan lain sebagainya, mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar (Mukhamad Murdiono, 2012: 20).
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu sistem instruksional yang terdiri atas beberapa komponen yang meliputi tujuan, bahan ajar, siswa, guru, metode ,media dan evaluasi yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, agar siswa menjadi lebih baik dalam komunikasi dan interaksi kepada guru.
Pemilihan Strategi pembelajaran
Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses penyampaian informasi atau penambahan kemampuan baru kepada siswa. Oleh karena itu, ketika seorang guru berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat yang bersamaan guru juga harus memikirkan strategi apa yang tepat untuk diterapkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai sangat menentukan strategi apa yang akan digunakan. Seorang guru harus benar–benar memahami tujuan pembelajaran sebelum memilih strategi pembelajaran (Mukhamad Murdiyono, 2012: 31).
Dengan kata lain, kita perlu memilih strategi pembelajaran yang memadai yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Namun tidaklah mudah untuk memilih strategi, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran. Menurut Essef sebagaimana dikutip Abdul Gafur (2012: 97-100) menyebutkan tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau menetukan strategi pembelajaran adalah faktor-faktor belajar (learning factors), lingkungan belajar (learning invirontment), dan besar kecilnya kelompok belajar.
Dari aspek faktor-faktor belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau metode penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa terhadap rangsang tersebut, dan umpan balik (feed back) yang diberikan kepada siswa untuk memberitahukan tepat tidaknya response atau jawaban siswa. Menurut teori “Stimulus Response” dalam proses belajar mengajar, setiap siswa diberi rangsang yang menghendaki jawaban tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik terhadap benar tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau kejadian tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang pikiran hingga siswa berbuat seperti yang diharapkan.
Dari aspek lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar (instructional setting). Tata letak, tata ruang (setting) di sini meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat sumber belajar, magang, atau kerja praktik.
Selanjutnya, dari aspek besar kecilnya kelompok belajar yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi tertentu lebih berhasil dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat adalah dengan menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi lebih baik bila dipelajari secara sendiri-sendiri (individual), maka strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat.
Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu belajar (kapan mulai, kapan selesai) ditentukan oleh siswa. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang kelas. Dalam pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang untuk menentukan sendiri-sendiri waktu untuk belajar, sebab semua kegiatan sudah dijadwalkan secara pasti.
Menurut Sanjaya sebagaimana dikutip Mukhamad Murdiyono (2012: 31-33) ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, sebelum menentukkan strategi pembelajaran. Pertimbangan–pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memilih strategi pembelajaran yang sesui, perlu diperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan terkait dengan pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
- Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik ?
- Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah ?
- Apakah untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan ketrampilan akademis ?
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Bahan atau materi yang dikembangkan dalam pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, hokum, dan teori. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat terkait dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah materi pelajaran tersebut berupa fakta, konsep, hokum atau teori tertentu?
- Apakah untuk mepelajari materi pembelajaran tersebut memerlukan persyaratan tertentu ataukah tidak?
- Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajri materi tersebut ?
Pertimbangan dari sudut siswa. Karakteristik siswa juga menentukan strategi pembelajaran yang akan dipilih. Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan latar belakang masing-masing. Pertanyaan- pertanyaan yang dapat diajukkan sebagai pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
- Apakah strategi pebelajaran tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa?
- Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan gaya belajar siswa?
Pertimbangan–pertimbangan lainnya.
- Selain ketiga pertimbangan yang telah disebutkan, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
- Apakah strategi yang diterapkan dianggap sebagai satu–satunya strategi yang dapat digunakan?
- Apakah strategi itu memiliki nilai afektivitas dan efisiensi?
Sejumlah pertayaan di atas menjadi bahan pertimbangan bagi seorang guru untuk memilih strategi pembelajaran yang lebih tepat dan sesui. Hal ini agar mencapai tujuan yang berkenaan dengan aspek kognitif tentu akan berbeda dengan tujuan aspek afektif.
Selain itu, menurut Hamzah B. Uno (2011: 9) pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut: orientasi strategi pada tugas pembelajaran, relevan dengan isi/materi pembelajaran, metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indera siswa secara simultan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum melakukan pemilihan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran antara lain tujuan pembelajaran, bahan atau materi pembelajaran, karakteristik siswa, lingkungan belajar dan sarana prasarana yang menunjang dalam berjalannya proses kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, apabila faktor-foktor tersebut telah
terpenuhi dalam pemilihan strategi pembelajaran maka proses kegiatan pembelajaran akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Demikian postingan singkat tentang Apa itu Strategi Pembelajaran? Ini Penjelasannya semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share ke media sosial anda. Terima kasih telah berkunjung.