Pengertian Model Cooperative Integrated Reading and Compositions (CIRC) – Terjemah dari cooperative intergrated reading and compositions ( CIRC adalah komposisi membaca dan menulis secara koperatif kelompok. Model CIRC merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau, tema sebuah wacana/kliping. Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, madden, Slavinn dan farnish. Pembelajaran Cooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian penting ( Suryitno, 2005:13).
CIRC merupakan yang komprensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi (Slavin, 2009: 200). Dalam kelompok kecil, para siswa diberi suatuteks/bacaan kemudian siswa latiahan membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terrhadap isi cerita, untuk mempersiapkan tugas tertentu dari guru.
Model CIRC dapat dikategorikan pembelajaran terpadu. Dalam CIRC setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok (Slavin, 2009: 201). Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama. Prinsip belajar terpadu ini sejalan dengan empat pilar pendidikan yang digariskan UNESCO dalam kegiatan pembelajaran. Empat pilar itu adalah “belajar untuk mengatahui ( learning to know), belajar untuk berbuat ( learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan learning to live together)”
Pembelajaran kooperatif model CIRC pertama kali di kembangkan oleh Robert. Slavin dkk (Suyitno, 2005:16). Alasan utama pengembangan ini karena kekhawatiran mereka terhadap pengajaran membaca, menulis dan seni berbahasa oleh guru masih dilakukan secara tradisional. Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang hotorogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siawa.
Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan Pembelajaran kooperatif mencakup kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan bersama lainnya.
Model pembelajarn kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yang penting menurut Suprijino (Lioba 2014: 32) yaitu :
- Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinaerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit.
- Penerimaan terhadap perbedaan individu
Efek penting ini adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan maupun ketidak mampu.
- Pengembangan ketrampilan sosial
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerja sama dan kolaborasi.
Sebelum di bentuk kelompok, siswa diajar bagaimana kerja sama dengan suatu kelompok. Siswa diajari berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama menghargai pendapat orang lain dan sebagainya. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil yang hotorogen. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.
Komponen-Komponen Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005:3-4) memiliki beberapa komponen yaitu:
- Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa.
- Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengatahui kelebihan dan kekurangan siswa pada bidang tertentu.
- Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
- Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakn oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya.
- Team scorer and team recognition, yaitu yang pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
- Teaching group, yakni memberi materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
- Facts test, yaitu pelaksanaan tes atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
- Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman meteri oleh guru diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Tujuan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Tujuan dari pengembangan program Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yaitu :
- Membaca Lisan
Meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca,dengan membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana saling merespon kegiatan membaca siswa.
- Kemampuan Memahami Bacaan
Pengembangan tim-tim kooperatif untuk membantu siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.
Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005:6) kelebihan modelpembelajaranCIRC sebagai berikut:
- CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dan menyelesaikan soal pemecahan masalah.
- Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
- Siswa termotivasi pada hasil secara teliti,karena bekerja dalam kelompok.
- Membantu siswa yang lemah dalam memahami tugas yang diberikan.
- Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru.
- Menumbuh kembangkan intraksi sosial anak seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
Kekurangan model pembelajaran CIRC
Akan tetapi penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menimbulkan sebuah masalah yaitu apabila guru sedang mengajar satu kelompok membaca, siswa lain di dalam kelas tersebut harus diberikan kegiatan-kegiatan yang dapat mereka selesaikan dengan sedikit pengarahan dari guru dan siswa pada saat persentasi hanya siswa yang aktif tampil dan tidak semua siswa bisa mengerjakan soal dengan teliti. Hal ini dapat dilihat dari apabila guru bisa mengelola waktu dan kelas secara baik. Kesimpulan Model pembelajaran ini sangat bagus dipakai karena dengan menggunakan model ini siswa dapat memahami secara langsung peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan dengan materi yang dijelaskan.
Ciri-ciri Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Menurut Slavin (Gussusanty 2013:37) model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) meniliki iri-ciri sebagai berikut :
- Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa dalam kelompok secara kooperatif.
- Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
- Adanya tanggung jawab setiap kelompok.
- Jika dalam kalas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan
- Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.
Demikian penjelasan singkat tentang Pengertian Model Cooperative Integrated Reading and Compositions (CIRC) semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan artikel ini. Terima Kasih