Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen)

×

Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen)

Sebarkan artikel ini

Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen) – Metode percobaan (eksperimen) merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Sri Anitah W, dkk (2007: 27) yang menyatakan bahwa, “Pembelajaran metode percobaan (eksperimen) merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses”. Eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya dapat digunakan secara bersamaan.

Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu didalam laboratorium, di kelas atau diluar kelas. Dan setiap kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dilakukan secara sistemik dan sistematis, yaitu harus dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan kajian hasil. Lebih mendalamnya siswa harus membuat laporan, kemudian disajikan di depan teman-teman yang lain. Laporan tersebut disajikan dasar untuk melihat seberapa jauh penerapan kemampuan berpikir siswa, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan

Scroll untuk melihat konten

beragumentasi dan kemampuan menyimpulkan hasil eksperimen. Winarno (1980: 90) menyatakan bahwa, “Eksperimen dimaksudkan bahwa guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaannya, setelah eksperimen selesai siswa ditugaskan untuk membandingkan dengan hasil eksperimen yang lain, dan mendiskusikan bila ada perbedaan dan kekeliruan”.

Sri Anitah W, dkk (2007: 28) menyatakan bahwa, “Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek”. Oleh karena itu, dalam prosesnya selalu mengutamakan aktivitas siswa sehingga peran guru cenderung lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator. Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan dikondisikan secara maksimal. Disamping itu, untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pembelajaran eksperimen diperlukan adanya pedoman pembelajaran untuk siswa.

Mulai dari awal pembelajaran siswa sudah memahami topik eksperimen secara jelas. Demikian pula di akhir kegiatan eksperimen siswa memperoleh kemampuan-kemampuan sikap ilmiah serta menunjukan hasil temuan-temuan. Secara implisit dapat disimpulkan bahwa dari teori yang dipaparkan oleh para ahli implementasi pembelajaran dengan metode eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Oleh karena itu, dalam prosesnya selalu mengutamakan aktivitas siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Dalam kegiatan pembelajaran metode eksperimen dilakukan secara sistemik dan sistematis, yaitu harus dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan kajian hasil. Lebih mendalamnya siswa harus membuat laporan, kemudian disajikan di depan teman-teman yang lain.



Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen

Sri Anitah W, dkk (2007: 21) menyatakan bahwa, “Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik, diantaranya adalah sebagai berikut”.

  1. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen.
  2. Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
  3. Mampu mengelola kelas.
  4. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif.
  5. Mampu memberikan penilaian secara proses.

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen adalah dapat:

  1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui eksperimen.
  2. Memiliki kemampuan melaksankan eksperimen.
  3. Memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras.
  4. Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.
Pengertian Metode Diskusi Kelompok

Metode diskusi dalam proses pembelajaran menurut Suryosubroto (2002: 179) adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa di dalam kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun sebagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Sri Anitah W, dkk (2007: 20) menyatakan bahwa, “Metode diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama”. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang (8-12 peserta), dan kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas. Diskusi pada keompok kecil lebih efektif dibanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua dan moderator untuk mengatur pembicaraan cara untuk mencapai target.

Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi

Sri Anitah W, dkk (2007: 23) menyatakan bahwa, “Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode diskusi perlu dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal”. Dibawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode diskusi dalam pembelajaran. Kemampuan guru yang yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi, yaitu sebagai berikut.

  1. Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
  2. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.
  3. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.
  4. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
  5. Menguasai permasalahan yang didiskusikan.



Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi.
  2. Mampu melaksanakan diskusi.
  3. Mampu menerapkan belajar  secara bersama.
  4. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide.
  5. Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.
Pelaksanaan Metode Percobaan (Eksperimen) dan Diskusi Kelompok

Langkah-langkah agar pelaksanaan metode percobaan (eksperimen) dapat berjalan dengan baik dan hasilnya optimal serta efektif dan efisien, Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Guru mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen)
  2. Guru memberikan petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen
  3. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kinerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dalam membuat laporan.
  4. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, Tanya jawab, dan/atau tugas.
  5. Kesimpulan, siswa membuat kesimpulan dari pelaksanaan eksperimen dan kemudian didiskusikan secara bersama-sama dalam kelompoknya.
Pelaksanaan Metode Diskusi Kelompok

Langkah-langkah pembelajaran agar diskusi dapat berjalan dengan baik dan hasilnya optimal serta efektif dan efesien, diperlukan pengelolaan sebaik-baiknya, yang paling tidak berupa langkah-langkah yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pembentukan kelompok

Pembentukan kelompok sebaiknya secara random (acak) supaya antara siswa yang cerdas dan yang tidak bisa saling membantu satu sama lain.

Pengaturan tempat

Idealnya ada ruang-ruang kecil yang cukup hanya menampung sejumlah anggota kelompok 5-7 orang, sehingga masing-masing kelompok dengan leluasa bekerjasama/berdiskusi bersama tampa gangguan dari kelompok lain. Posisi duduk mereka lebih baik berbentuk lingkaran, sehingga mereka merasa memiliki derajat, hak dan kewajiban yang sama.

Pelaksanaan diskusi kelompok

Sebelum mereka menuju tempat untuk diskusi kelompok, guru terlebih dahulu menjelaskan permasalahan yang perlu didiskusikan. Siswa juga harus diberi tahu agar mereka memilih ketua kelompok dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan diskusi kelompok.

Mempresentasikan di depan kelas

Masing-masing kelompok mengajukan satu perwakilannya sebagai juru bicara di depan kelas dan mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide dan memahami dan menghargai pendapat orang lain saat ada sesi tanya jawab.



Kelebihan dan Kekurangan Metode Percobaan (Eksperimen) dan Diskusi Kelompok.

Kelebihan implementasi metode mengajar eksperimen dapat dicapai apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantara keunggulan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
  2. Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
  3. Membuat pembelajaran bersifat aktual.
  4. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.
Kelemahan Metode Percobaan (Eksperimen)
  1. Memerlukan alat dan biaya
  2. Memerlukan waktu yang relatif lama
  3. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
  4. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen.
Kelebihan Metode Diskusi Kelompok

Beberapa kelebihan penggunaan metode diskusi diantaranya metode ini dapat memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu.

  1. Bertukar pikiran.
  2. Menghayati permasalahan.
  3. Merangsang siswa untuk berpendapat.
  4. Mengembangkan rasa tanggung jawab.
  5. Membina kemampuan berbicara.
  6. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain.
  7. Memberikan kesempatan belajar.
Kelemahan Metode Diskusi Kelompok
  1. Relatif memerlukan waktu yang cukup lama.
  2. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif.
  3. Materi pelajaran dapat menjadi luas.
  4. Yang aktif hanya siswa tertentu saja.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen) semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan share/bagikan artikel ini. Terima kasih telah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.