Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi

×

Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi

Sebarkan artikel ini

Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi – Metode juga dikatakan sebagai tata cara atau jalan pengajaran menuju tujuan yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang yang telah ditentukan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, metode pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu secara benar-benar. sehingga, sebaiknya guru menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

Menurut Djamarah dan Zain (2006: 85) metode penugasan (resitasi) adalah “Metode penyajian bahan, dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar yang dapat dilakukan dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan dan pada lingkungan sekolah lainnya yang mendukung”. Namun metode penugasan yang difokuskan atau digunakan dalam penelitian ini adalah metode penugasan dalam kelas secara berkelompok untuk mempelajari sistem peredaran darah pada manusia.

Scroll untuk melihat konten

Metode penugasan ini diberikan dengan alasan, bahwa bahan pembelajaran yang disajikan banyak sementara waktu sedikit. Sehingga bahan yang diajarkan selesai dengan waktu yang seimbang atau sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, maka dalam mengatasinya adalahguru menggunakan metode penugasan.

b.Keunggulan Metode Resitasi

Berikut ada beberapa kelebihan dari penggunaan metode penugasan Djamarah dan Zain (2006: 86), diantaranya adalah:

  1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok;
  1. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru;
  1. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa; dan
  1. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.

c. Kelemahan Metode resitasi

Selain kelebihan penggunaan metode penugasan, juga ada kekurangan metode penugasan, kekurangan tersebut menurut Djamarah dan Zain, 2006: 87 antara lain:

  1. Siswa sulit dikontrol, apakah ia mau mengerjakan tugas atau orang lain;
  1. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik;
  1. Tidak mudah memberi tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa; dan
  1. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) yang dapat menimbulkan rasa bosan siswa.

Berdasarkan pendapat di muka dapat disimpulkan bahwa, kelebihan penggunaan metode penugasan pada pembelajaran sistem peredaran darah manusia dengan penugasan (resitasi) menggunakan peta konsep secara kelompok atau individu dapat merangsang siswa melakukan aktivitas bersama-sama, dapat mengembangkan kemandirian siswa dan membina tanggung jawab dan disiplin siswa. Sedangkan kekurangan penggunaan metode penugasan yang harus diperhatikan oleh guru pada saat pembelajaran sistem peredaran darah pada manusia adalah kontrol siswa secara keseluruhan, menyesuaikan karakter dan gaya belajar siswa, dan tugas tersebut terkesan sama pada semua siswa dalam satu kelas.

d. Langkah-Langkah Penerapan Metode Resitasi

Penggunaan metode resitasi atau penugasan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tentang pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan menugasi siswa untuk membahas sistem peredaran darah manusia, karena metode belajar media yang disajikan adalah berperan hanya sebagai alat yang membantu siswa mempelajari sistem peredaran darah pada manusia sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman siswa. Sehingga kesan yang disajikan dalam pembelajaran tersebut adalah siswa yang aktif tetapi guru yang kreatif, atau dengan kata lain guru menggunakan pendekatan siswa aktif.

Adapun langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi (Djamarah dan Zain, 1995: 88) sebagai berikut:

  1. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang akan diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

  1. Tujuan yang akan dicapai.
  1. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
  1. Disesuaikan dengan kemampuan siswa.
  1. Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
  1. Menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
  1. Fase Pelaksanaan Tugas
  1. Sebelum siswa membuat peta konsep guru terlebih dahulu menjelaskan atau mencontohkan pembuatan peta konsep, seperti mengambar di papan tulis/ membawa contohnya
  1. Setelah menjelaskan cara pembuatan peta konsep, guru menugaskan siswa untuk membuat peta konsep.
  1. Diberikan bimbingan dan pengawasan oleh guru.
  1. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak boleh menyuruh orang lain.
  1. Setelah tugas selesai, sebagian siswa mempersentasikan tugasnya ke depan kelas
  1. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas, hal-hal yang dikerjakan dalam fase ini adalah:
  1. Laporan siswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikerjakannya.
  1. Ada tanya jawab.
  1. Fase  mempertanggungjawabkan  tugas  inilah  yang  disebut resitasi.

Berdasarkan acuan yang dijelaskan di atas, tugas yang diberikan kepada siswa dapat berbagai jenis. Artinya tugas banyak jenisnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai. Dalam pembelajaran sistem peredaaran darah pada manusia metode penugasan (resitasi) yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Tugas yang diberikan kepada siswa sudah disediakan dan disesuaikan dengan indikator materi yang dibahas;
  1. Jenis tugasnya adalah tugas kelompok sesuai dengan pendekatan peta konsep.
  1. Tugas disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan berdasarkan Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar.
  1. Membuat petunjuk pengerjaan tugas.
  1. Pada saat pengerjaan tugas ada pengawasan guru;
  1. Memberikan motivasi untuk mengerjakan/menyelesaikan tugas tentang sistem peredaran darah pada manusia.
  1. Guru mengusahakan siswa mengerjakan tugas sendiri walaupun pada proses pembelajaran diusakahan berkelompok, hingga memperoleh hasil; dan
  1. Siswa mengumpulkan hasil belajarnya (tugas yang dikerjakannya) kepada guru untuk dievaluasi.

Jadi, dalam menerapkan metode resitasi atau penugasan sebelum proses belajar mengajar berlangsung harus direncanakan secara matang, sesuai dengan aturan atau tata cara yang memang sudah ditentukan atau sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jika, tidak dirancang terlebih dahulu tidak menutup kemungkinan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode resitasi tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Demikian ulasan singkat tentang Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi semoga dapat dijadikan referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.