Pengertian dan Langkah-langkah Pendekatan Matematik Realistik (PMR) – Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Menurut Rusman (2014: 380) menyatakan bahwa “Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.” Menurut Sanjaya (Rusman 2014: 380) menyatakan bahwa “Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek kajian.
Pedekatan Matematika Realistik (PMR)
Pendidikan matematika realistik (PMR) merupakan suatu pendekatan pendidikan matematika yang diadopsi dari Realistic Mathematics Education (RME) yang telah dikembangkan di Nedherland sejak tahun 1970 (Van Den Heuvel-Panhuizen,1999). Sekitar tahun 1971, Freudenthal (1905-1990) memperkenalkan suatu pendekatan terbaru dalam pembelajaran matematika yang akhirnya dikenal dengan nama Realistic Mathematcs Education (RME) dalam bahasa Indonesianya pendekatan matematika realistik (PMR), anggapan Han Frudenthal (1905-1990) bahwa matematika adalah kegiatan manusia (Fitrah, 2016: 92).
Menurut Wirama dkk (2014: 2) pendekatan matematika realistik kelas matematika bukan tempat memindah matematika dari guru kepada siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Mengaitkan pangalaman hidup nyata anak dengan ide-ide matematika kedalam pembelajaran dikelas penting dilakukan agar pembelajaran bermakna.
Wewe (2016: 26) menyatakan bahwa “Pendekatan matematika realistik adalah aktivitas nyata yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari berdasarkan aplikasi matematika.” Menurut Susanto (Fitrah, 2016: 92) Pendektan Matematika Realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real (nyata).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pedekatan matematika realistik adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan kehidupan nyata siswa dengan materi pembelajaran sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep pembelajaran matematika.
Langkah-kangkah Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Menurut Fitrah (2016: 97) langkah-langkah pendekatan matematika realistik dapat diuraikan sebagai berikut:
Memahami Masalah Kontekstual
Guru memberikan masalah (soal) kontekstual dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut. Jika ada bagian-bagian yang kurang atau belum dipahami siswa, maka siswa yang memahami bagian itu diminta menjelaskan kepada temannya yang belum paham.
Menyelesaikan Masalah Kontekstual
Siswa mendeskripsikan masalah kontekstual, melakukan interpretasi aspek matematika yang ada pada masalah yang dimaksud , dan memikirkan strategi pemecahan masalah.
Membandingkan dan Mendiskusikan Jawaban
Guru membentuk kelompok dan meminta kelompok tersebut untuk berkerja sama mendiskusikan penyelesaian masalah-masalah yang telah diselesaikan secara individu (negosiasi, membandingkan, dan berdiskusi).
Menyimpulkan
Dari hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang konsep atau definisi, teorema, prinsip atau prosedur matematika yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang baru diselesaikan.
Menurut Murdani (2013: 26) langkah-langkah pendekatan matematika realistik sebagai berikut:
- Memahami masalah kontekstual
- Menyelesaikan masalah kontekstual
- Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
- Menyimpulkan
- Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Matematika Realistik
Setiap pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun yang menjadi kelebihan pendekatan matematika realistik menurut Fitrah (2016: 99) adalah sebagai berikut:
- Memberi pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
- Memberi pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikontruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.
- Mengutamakan proses untuk menemukan penyelesaian problem matematika.
Kelebihan pendekatan matematika realistik menurut Suwarsono (Romauli, 2013: 5) sebagai berikut:
- Pendekatan matematika realistik memberi pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.
- Pendekatan matematika realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matemtika adalah suatu bidang kajian yang dikontruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
- Pendekatan matematika realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara orang yang satu dan orang yang lain.
- Pendekatan matematika realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan suatu yang utama, dan untuk mempelajari matematika harus mempelajari proses itu dan harus berusaha untuk menjalani sendiri konsep-konsep matematika.
Sedangkan kekurangan dari pendekatan matematika realistik adalah sebagai berikut:
- Membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktekkan.
- Sebagai contoh siswa tidak lagi mempelajari barang yang sudah jadi, tetapi siswa dengan keaktifan sendiri mengkontruksi konsep-konsep matematika.
- Dibutuhkan cara yang beragam.
- Upaya guru mendorong siswa agar dapat menemukan cara
Kekurangan pendekatan matematika realistik menurut Suwarsono (Romauli, 2013: 5) sebagai berikut:
- Upaya mengimplementasikan PMR membutuhkan perubahan yang sangat mendasar mengenai beberapa hal lain tidak mudah untuk mempraktekannya, misalnya mengenai siswa, guru,dan peranan kontekstual.
- Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi sayarat-syarat yang dituntut PMR tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang perlu dipelajari siswa, terlebih karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bemacam-macam cara.
- Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan sebagai cara untuk menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh guru.
- Proses pengembangan kemampuan berpikir siswa, melalui soal-soal kontekstuak, proses matetaiasi horizontal, proses matematiasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, kerena proses berpikir siswa harus cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali terhadap konsep-konsep matematika tertentu.
Demikian postingan singkat tentang Pengertian dan Langkah-langkah Pendekatan Matematik Realistik (PMR) semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda, silahkan share/bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.