Pengertian Teks/Naskah Drama – Naskah drama adalah barang cetak atau naskah tertulis yang berbentuk dialog, menggambarkan watak seseorang dalam kehidupan, memiliki kesatuan dan berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) maupun sebagai naskah untuk dipentaskan. Sebagaimana telah disebutkan di atas ada karya drama yang memang tepat dan cocok untuk dipentaskan, tetapi tidak sedikit pula hanya sesuai untuk dibaca sendiri sebagaimana sebuah novel atau prosa lainya. Kelayakan atau kekuranglayakan sebuah naskah untuk dipentaskan, bukan saja karena bentuk penulisanya yang seperti prosa, tetapi juga dapat terjadi pada karya drama yang secara fisik telah memenuhi kriteria sebuah karya drama (Budianto, 2006:111dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2012).
Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi.Istilah drama dewasa ini sering disamakan dengan teater (Waluyo 2003:2dalam jurnal Cahyaningtyas Utami, 2014).Naskah drama adalah barang cetak atau naskah tertulis yang berbentukdialog, menggambarkan watak seseorang dalam kehidupan, memiliki kesatuandan berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) maupun sebagai naskah untuk dipentaskan. Sebagaimana telah disebutkan di atas ada karya drama yang memang tepat dan cocok untuk dipentaskan, tetapi tidak sedikit pula hanya sesuai untuk dibaca sendiri sebagaimana sebuah novel atau prosa lainya. Kelayakan atau kekuranglayakan sebuah naskah untuk dipentaskan, bukan saja karena bentuk penulisanya yang seperti prosa, tetapi juga dapat terjadi pada karya drama yang secara fisik telah memenuhi kriteria sebuah karya drama (Budianto, 2006:111 dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2012).Jadi, drama adalah sebuah cerita yang membawakan tema tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya.
Dalam pertunjukkan drama, yang paling penting adalah dialog atau percakapan yang terjadi di atas panggung karena dialog tersebut menentukan isi dari cerita drama yang dipertunjukkan.Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa drama menggambarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para tokohnya sesuai dengan cerita dan dalam melakukan perbuatan-perbuatan tersebut ada tujuan yang harus dipenuhi serta ada pula hal-hal yang menghambat untuk mencapai tujuan itu.Drama merupakan suatu pertunjukkan yang membawakan sebuah cerita, media yang digunakan untuk menyampaikan cerita tersebut melalui gerak dan dialog-dialog yang dilakukan oleh para tokohnya.
- Unsur-unsur Intrinsik dalam Teks Drama
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro,2005:23 dalam jurnal Haninah, 2013). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita.
Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah drama berwujud atau sebaliknya. Jika dilihat dari sudut pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah naskah drama. Yang termasuk dalam unsur intrinsik drama adalah judul, tema, alur, perwatakan, dialog, petunjuk laku, latar, amanat, bahasa dan interpretasi.
- Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama.Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang lebih menarik. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya. Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.Tema merupakan ide pusat atau pikiran pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber konflik-konflik.
Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan.Atau, dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2004:41 dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2014).Tema drama harus disesuaikan dengan penonton.Jika drama ditujukan kepada pelajar, maka tema ceritanya juga harus sarat dengan pendidikan.Jangan sampai tema yang disajikan justru menjerumuskan pelajar sebagai penonton pada hal-hal yang tidak edukatif.
- Perwatakan/Karakter Tokoh
Yang dimaksud dengantokoh adalah pelaku yangmengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalinsuatu cerita. Sedangkan cara pengarang penampilkan tokoh atau pelakudinamakan dengan penokohan (Aminuddin 1987:67dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2014).
Penokohan/ karakter pelaku utama adalah pelukisan karakter/ kepribadian pelaku utama.Tokoh/ peran menurut sifatnya terbagi dalam tiga hal berikut.
- Peran Protagonis
Peran protagonis adalah peran yang harus mewakili hal-hal positif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang disakiti, baik, dan menderita sehingga akan menimbulkan simpati bagi penontonnya. Peran protagonis ini biasanya menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang menentukan gerak adegan.
- Peran Antagonis
Peran antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis.Peran ini adalah peran yang harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita.Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga akan menimbulkan rasa benci atau antipasti penonton.
- Peran Tritagonis
Peran tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun antagonis.Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi juga bisa menjadi penengah atau perantara tokoh sentral.Posisinya menjadi pembela tokoh yang didampinginya.Peran ini termasuk peran pembantu utama.
- Alur/Plot
Alur/plot cerita atau jalan cerita. Dalam drama juga mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan permulaan, tahapan pertikaian, tahapan perumitan, tahapan puncak, tahapan peleraian, dan tahapan akhir. Alur dalam drama dibagi menjadi babak-babak dan adegan-adegan.Babak adalah bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang ditandai oleh perubahan setting atau latar.Alur dalam drama ada dua yaitu alur maju dan alur mundur.
Plot atau alur adalah pola dasar dari kejadian-kejadian yang membangun aksi yang penting dalam sebuah drama.Plot drama harus dibangun mulai dari awal, lalu terdapat kemajuan-kemajuan, dan penyelesaian masalah yang diberikan kepada penonton (Lutters, 2004:50dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2014). Plotmenjelaskan bagaimana sebuah kejadian memengaruhi kejadian yang lain dan mengapa orang-orang yang ada di dalamnya berlaku seperti itu.
Alur terbagi menjadi beberapa bagian berikut :
- Eksposisi/ introduksi merupakan pergerakan terhadap konflik melalui dialog-dialog pelaku.
- Intrik merupakan persentuhan konflik atau keadaan mulai tegang.
- Klimaks merupakan pergumulan konflik atau ketegangan yang telah mencapai puncaknya dalam cerita.
- Antiklimaks merupakan konflik mulai menurun atau masalah dapat diselesaikan.
- Konklusi merupakan akhir peristiwa atau penentuan terhadap nasib pelaku utama.
- Latar/Setting
Latar adalah segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenaiwaktu, ruang, serta suasana peristiwanya. Pada teks drama yang diidentifikasisiswa meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana (Lutters, 2004:34dalam jurnal Evin Nikamah, dkk, 2014).
- Sudut Pandang
Sudut pandang adalah tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu.Sudut pandang ini tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu.
- Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
- Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
- Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
- Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau penonton drama. Pesan ini tidak disampaikan secara langsung, tapi lewat naskah drama yang ditulisnya atau lakon drama itu sendiri. Penonton atau pembaca harus menyimpulkan sendiri pesan moral apa yang diperoleh dari membaca naskah atau menonton drama tersebut. Jika drama ditujukan kepada pelajar, maka seiring dengan temanya, drama harus memberikan amanat yang bersifat edukatif.Selain itu, cerita dalam drama harus dapat menambah pengetahuan yang positif bagi siswa.
- Indikator Penilaian
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% kemampuan anak dalam menganalisis unsur intrinsik teks darama pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Tempunak meningkat melalui metode The Power Of Two. Hal ini terlihat dari persentase pencapaian pada semua indikator yang tertera dalam instrumen penelitian.menginterpretasikan skala keberhasilan adalima tingkatan diantaranya:
- Kriteria sangat baik, yaitu apabila hasil penilaian kemampuan mengenal huruf yang diperoleh anak antara 86-100%.
- Kriteria baik, yaitu apabila hasil penilaian kemampuan mengenal huruf yang diperoleh anak antara 74-85%.
- Kriteria cukup, yaitu apabila hasil penilaian yang diperoleh anak antara 61-73%.
- Kriteria kurang, yaitu apabila hasil penilaian yang diperoleh anak antara 31-60%.
- Sangat kurang, 0-30
Hasil kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama, yaitu dihitung dari persentase rata-rata dari jumlah keseluruhan yang diperoleh anak dalam satu kelas.Hasil persentase rata-rata kemampuan mengenal huruf pada Siklus I dan Siklus II, yaitu diperoleh dari hasil pertemuan akhir, karena pada pertemuan ke tiga hasil persentase rata-rata mencapai hasil tertinggi dibandingkan hasil persentase rata-rata pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua.Hasil akhir persentase peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama, yaitu diambil dari menghitung selisih hasil persentase rata-rata pada Pra Siklus dengan hasil persentase rata-rata pada Siklus I, dan menghitung selisih dari hasil persentase rata-rata pada Siklus I dengan hasil persentase rata-rata pada Siklus II.
Parameter Tingkat Keberhasilan Siswa
No | Hasil yang dicapai siswa | Kategori |
1 | 0-30 | Sangat kurang |
2 | 31-60 | Kurang |
3 | 61-73 | Cukup |
4 | 74-85 | Baik |
5 | 86-100 | Sangat baik |
Demikian ulasan tentang Pengertian Teks/Naskah Drama semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika ulasan singkat ini dirasa bermanfaat vagi anda silahkan bagikan/share ulasan ini. Terima kasih telah berkunjung.