Scroll untuk baca artikel
Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran Lesson Study

×

Pengertian Pembelajaran Lesson Study

Sebarkan artikel ini

Pengertian Pembelajaran Lesson Study – Menurut Daryanto (2012 : 42) lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan matual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian Lesson study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson study dapat menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.

Menurut Kopp (Sudarmnanto, 2008: 9) Lesson study adalah sebuah proses pengembangan kompetensi professional para guru yang berasal dan dikembangkan secara sistematis dalam system pendidikan di jepang dengan tujuan utama menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan efektif.

Scroll untuk melihat konten
Tahap-tahap dalam lesson study

Menurut Sudarmanto (2008: 52) ada  tiga tahapan dalam lesson study:

Tahap Perencanaan (plan)

Pada tahap ini, para guru yang tergabung dalam lesson study berkolaborasi untuk menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (child centre).

Tahap Pelaksanaan (Do)

Pada tahap ini, terdapat dua kegiatan utama, yaitu: 1. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas kemauan sendiri untuk mempraktikan perencanaan pembelajaran yang telah disusun bersama, dan 2. Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas lesson study yang lainnya.

Tahap Refleksi (See)

Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan tergantung dari ketajaman analisis para peserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.




Tujuan lesson study

Sudarmanto (2006: 50) ada beberapa tujuan utama dalam lesson study:

  1. Meningkatkan pengetahuan tentang materi ajar.
  2. Meningkatnya pengetahuan tentang pembelajaran.
  3. Meningkatnya kemampuan mengobservasi aktivitas belajar.
  4. Semakin kuatnya hubungan  kolegalitas.
  5. Semakin kuatnya hubungan pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan jangka panjang yang harus dicapai.
  6. Semakin meningkatnya motivasi untuk selalu berkembang.
  7. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran.
Hasil Belajar

Daryanto (2012: 101) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu.

Menurut Sudjana (2016: 22) bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Jadi hasil belajar adalah akibat dari suatu aktivitas yang dapat diketahui perubahannya dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap melalui ujian tes atau ujian. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Benyamin Bloom (Sudjana, 2016 : 22) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:

  1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan/ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis dan evaluasi. Keenam tujuan ini sifatnya hierarkis, artinya kemampuan evaluasi belum tercapai bila kemampuan sebelumnya belum dikuasai.
  2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup.
  3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.




Sedangkan Howard Kingsley (Sudjana, 2016 : 22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni: (a). keterampilan dan kebiasaan, (b). pengetahuan dan pengertian (c). sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diutarakan di atas mengenai pengertian hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri seseorang setelah melalui suatu proses belajar, baik dari segi kognitifnya (pengetahuan), afektifnya (sikap) maupun dari segi psikomotoriknya (keterampilan).

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Mudjiono (Yunus, 2006: 260) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor Intern

Faktor intern yang dialami oleh siswa meliputi sikap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan belajar, kemampuan mengolah hasil belajar, serta kepercayaan diri siswa.

Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri siswa. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dalam kehidupan siswa. Salah satu faktor penentu dalam keluarga adalah orang tua. Orang tua harus dapat menciptakan suatu keadaan dimana anak berkembang dalam suasana ramah tamah, kejujuran dan kerjasama yang diperlihatkan oleh masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari.




Faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar anak dalam keluarga, meliputi cara mendidik, hubungan orang tua dengan anak dan ekonomi keluarga. Sekolah sebagai tempat dimana siswa menuntut ilmu juga ikut menentukan hasil belajar siswa. Hubungan siswa dengan guru, hubungan siswa dengan siswa lain, kurikulum serta metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan hasil belajar siswa tersebut. Masalah-masalah yang ada di sekolah dan kurang menarik bagi siswa akan mengurangi minat belajar siswa di sekolah sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak akan maksimal.

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika masyarakat di sekitar siswa melakukan kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek pada siswa yang ada di lingkungan itu. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan siswa kehilangan semangat belajar. Sebaliknya  jika lingkungan siswa adalah orang yang baik-baik, siswa terpengaruh ke hal-hal baik. Pengaruh itu dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat, dan hasil belajar yang diperoleh akan baik.

Demikian artikel tentang Pengertian Pembelajaran Lesson Study semoga dapat dijadikan referensi dan jika artikel ini di rasa bermanfaat bagi anda silahkan share/bagikan artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.