Scroll untuk baca artikel
Model PembelajaranPembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran Superitem

×

Pengertian Model Pembelajaran Superitem

Sebarkan artikel ini

Pengertian Model Pembelajaran Superitem – Model pembelajaran superitem adalah salah satu jenis dari model – model yang ada pada saat sekarang ini. Model pembelajaran superitem ini mengarah kepada pembelajaran pemberian tugas. Akan tetapi model superitem sudah dirancang sedemikian rupa sehingga model ini lebih praktis dan lebih kompleks dan sangat cocok digunakan pada pelajaran akuntansi karena model superitem lebih menekankan agar siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar – mengajar.

Menurut Miftahul Huda ( 2014:257 ) “ pembelajaran Superitem merupakan strategi pembelajaran yang dimulai dari tugas yang sederhana kemudian meningkat pada tugas yang lebih kompleks pembelajaran tersebut menggunakan soal – soal bentuk Superitem”. Penerapan model ini sangat mudah dilakukan oleh guru dan sangat tepat dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi dikarenakan model superitem penyajiannya sangat sederhana. Adapun penerapan model superitem adalah guru menerangkan materi yang akan diajarkan kepada siswa lalu guru memberikan suatu masalah dalam bentuk soal. Soal tersebut berbeda tingkat kesulitannya yang berfungsi untuk mengetahui sampai dimana tingkat kemampuan siswa tersebut dalam memahami materi yang diajarkan.

Scroll untuk melihat konten
Langkah–langkah Penggunaan Model Pembelajaran Superitem

Melalui model pembelajaran superitem dalam proses pembelajaran siswa dapat meningkatkan semangat dan minat siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan ketangkasan serta dapat menyebabkan siswa termotivasi sehingga menambah semangat belajar dan dapat memperoleh pengalaman belajar melalui pemecahan – pemecahan masalah. Dilihat dari aktivitas siswa, siswa mendapatkan penjelasan dengan menggunakan model Superitem akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar.

Langkah – langkah pembicaraan menggunakan model pembelajaran superitem menurut Miftahul Huda ( 2014:259 ) yaitu :

  1. Guru mengilustrasikan konsep – konsep konkret dan menggunakan analogi.
  2. Guru memberikan soal tes bentuk superitem.
  3. Siswa menggabungkan informasi yang terdapat dalam soal – soal tersebut.
  4. Siswa membuat hipotesisKonstruksi superitem harus dimulai dengan menentukan terlebih dahulu prinsip umum yang menjadi fokus pada item level empat yang menjadi landasan untuk membuat tiga item sebelumnyaItem harus menyajikan sebuah masalah yang relevan dan diperlukan siswa.
  5. Respon atas setiap item dalam sebuah superitem tidak bergantung pada respon yang benar dari item sebelumnya.

Dari pendapat di atas penulis dapat menyimpukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran superitem dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat mempercepat pemahamannya terhadap materi pelajaran dan meningkatkan ketelitian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, namun dapat juga menimbulkan masalah apabila siswa malas dan kurang perduli dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran superitem sebagai bagian dari model penugasan yang dikembangkan berdasarkan paradigma pendidikan demokratis yang dalam penggunaannya menghasilkan nilai efektifitas yang berbeda, dalam model superitem ini guru lebih memahami sejauh mana kompetensi kompetensi dari setiap siswa serta kemampuan yang ada pada diri siswa, sehingga guru bisa lebih intensif untuk mengajari siswa yang kurang mampu agar kompetensi siswa meningkat. Jadi, melalui model superitem ini, siswa termotivasi untuk belajar aktif dalam mencapai aktivitas dan hasil belajar yang maksimal.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Superitem

Menurut Miftahul Huda ( 2014:260 ) kelebihan model pembelajaran Superitem adalah :

  1. Dapat memberi kesempatan kepada siswa memahami situasi permasalahan bertahap sesuai dengan kesiapannya.
  2. Dapat menentukan bantuan seperti apa yang dibutuhkan siswa berdasarkan jawaban atau respon yang mereka berikan atas soal – soal superitem.

Disisi lain model pembelajaran Superitem juga memiliki kelemahan seperti :

  1. Kesulitan dalam membuat atau menyusun butir – butir soal bentuk superitem
  2. Beragamnya respon yang diberikan siswa atas soal – soal tersebut.

Jadi, model pembelajaran superitem merupakan model yang memberikan penekanan untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang melibatkan siswa dalam memecahkan soal yang diberikan guru, Melalui model pembelajaran ini diharapkan masing – masing siswa saling mendukung, dan memperhatikan masalah – masalah yang harus dipecahkan.

Hubungan Model Pembelajaran Superitem Dengan Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas adalah salah satu hal yang sangat penting untuk di perhatikan oleh pengajar terhadap perkembangan – perkembangan setiap individu di kelas, baik dari tanggungjawab siswa, interaksi promotif, pemrosesan dalam berkelompok serta komunikasi.

Menurut Djamarah ( 2016:38 ) : “ Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan dan tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas, tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berpikir, atau praktek”.

Model pembelajaran superitem adalah model yang menggunakan tugas dimana pembelajaran yang dimulai dari tugas yang sederhana, meningkat hingga pada yang lebih kompleks dengan memperhatikan kemampuan siswa.

Dari pernyataan diatas, dengan menerapkan model superitem akan terlihat bagaimana perkembangan aktivitas siswa dalam belajar di kelas. Pembelajaran bukanlah berpusat pada guru, tetapi pada siswa. Sehingga dengan penggunaan model superitem tersebut kegiatan aktvitas siswa dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif.

Hubungan Model Pembelajaran Superitem dengan Hasil Belajar Siswa.

Hasil belajar merupakan tujuan akhir untuk mengetahui tuntas atau tidaknya seseorang dalam belajar setelah menerima materi yang telah diberikan. Hasil belajar dipengaruhi oleh baik tidaknya kualitas pembelajaran, karena kualitas pembelajaran dikelas harus memberikan suasana yang menyenangkan agar tumbuh minat dan motivasi belajar siswa.

Kooperatif Type Superitem adalah model pembelajaran yang menuntut dan memotivasi siswa untuk berfikir dan berusaha untuk memecahkan masalah mulai dari yang mudah hingga ke kompleks. Seperti yang dikemukakan oleh Sardimana dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar mengatakan bahwa “ hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi”.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dengan melaksanakan model pembelajaran tipe Superitem memungkinkan siswa mendapat suasana belajar yang lebih menyenangkan. Semakin senang siswa terhadap materi pelajaran maka akan semakin baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sekian dulu penjelasan singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Superitem semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share postingan ini. Terima kasih telah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.