Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Model PembelajaranPembelajaranPendidikanPenelitianPerkuliahan

Pengertian Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)

×

Pengertian Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)

Sebarkan artikel ini

Pengertian Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) – Model pembelajaran meaningful instructional design (MID) merupakan model pembelajaran yang mengutamakan efektivitas dan kebermaknaan belajar dengan cara membuat kerangka kerja aktivitas secara konseptual kognitif-konstruktivis. Pembelajaran (instruction) disini tidak hanya merujuk kepada konteks pembelajaran formal diruang kelas, dimana perolehan keterampilan dan konsep tertentu merupakan tujuan sentralnya.

Rancangan (design) ialah proses analisis dan sintesis yang dimulai dengan suatu problem komunikasi dan diakhiri dengan rencana solusi operasional. Desain pembelajaran juga dapat diartikan dari berbagai sudut pandang misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran untuk berbagai mata pelajaran pada tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prisesdur untuk meningkatkan mutu belajar.

Scroll untuk melihat konten

Meaningful learning penyampaian materi mengutamakan maknanya bagi siswa. Menurut Ausubel dan Robinson sesuatu bahan ajar bermakna bila dihubungkan dengan struktur kognitif yang ada pada siswa. Struktur kognitif terdiri atas fakta-fakta, data, konsep, dalil, hukum, dan teori-teori yang telah dikuasai siswa sebelumnya, yang tersusun membentuk struktur dalam pikiran siswa.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)

Langkah-langkah  Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID), sebagai berikut:.

Lead in

Secara umum konsep lead-in mencoba mengkait dengan konsep-konsep, fakta, atau materi yang akan dipelajari. Dalam pembelajaran ini berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta baru kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan menghubungkan ide-ide mereka dengan materi atau konsep baru. Kegiatan itu dilakukan guru melalui:

  1. Guru mengasosiasi materi dengan pengalaman siswa melalui beberapa pertanyaan agar siswa merefleksi dan menganalisis pengalaman-pengalaman mereka terdahulu.
  2. Guru menyampaikan hubungan atau relevansi materi baru dengan materi lama.




Recontruction

Konsep pembelajaran ini adalah menekankan kepada para siswa untuk menciptakan interpretasi mereka sendiri terhadap materi pelajaran. Siswa meletakkan pengalaman belajar dengan pengalamannya sendiri. Misalnya dengan menyajikan berupa konsep atau materi melalui kegiatan menyimak, didiskusikan, dan kemudian disimpulkan oleh siswa. Kegiatan itu dilakukan guru melalui :

  1. Guru memotivasi siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan dan membagi siswa kedalam kelompok kecil heterogen.
  2. Guru berkeliling memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok.
Production

Konsep materi pembelajaran yang telah disampaikan atau di aplikasikan dalam bentuk nyata. Kontrol kegiatan ini lebih bertumpu pada siswa untuk mengekspresikan diri sendiri melalui tugas-tugas komunikatif yang bertujuan, jelas, dan terarah. Kegiatan itu dilakukan guru melalui:

  1. Guru membimbing siswa menarik kesimpulan.
  2. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
  3. Guru mengajak siswa untuk mengekspresikan pengetahuan yang didapatnya melalui tugas-tugas komunikatif (soal).
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)

Kelebihan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID), sebagai berikut:

  1. Sebagai jembatan menghubungkan tentang apa yang sedang dipelajari siswa.
  2. Mampu membantu siswa memahami bahan belajar lebih mudah.
  3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan meningkatkan pemahaman konsep.
  4. Membantu siswa membentuk, mengubah, atau mentrasformasikan informasi baru.
  5. Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat.
  6. Informasi yang dipelajari secara bermakna memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.
  7. Informasi yang dipelajari secara bermakna mempermudah belajar hal-hal yang mirip walaupun telah lupa.

Kekurangan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID), sebagai berikut:

  1. Guru merasa kesulitan menemukan contoh-contoh konkrit dan realistik.
  2. Karena ini membentuk suatu kelompok, yang sering terjadi adalah mengandalkan siswa yang pintar.



Daftar Pustaka

Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada Media Group. 2013.

Anderson dan Krathwohl. Kerangka Pembelajaran Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

Anas Sudjono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2014.

Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. 2013.

Aris  Shoimin.  68  Model  Pembelajaran  Inovatif  dalam  Kurikulum  2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014.

Ela Suryani dkk. Analisis Pemahaman Konsep IPA SD Menggunakan Two-Tier Test Melalui Pembelajaran Konflik Kognitif. Vol. 05. No. 01 (Journal of Primary Education). 2016.

Erman Suherman. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Vol 05 No 02 (Jurnal Educare), 2008.

Isrok’atun. Model-Model Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2018.

Mardia Hayati dan Sakilah. Pembelajaran Tematik (Panduan Bagi Guru dan Calon Guru MI/SD). Pekanbaru: Cahaya Firdaus. 2016.

Mimi Hariyani. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Modul Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa PGMI Pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran MI/SD. Pekanbaru: CV Mulia Indah Kemala. 2014.

Muhammad Siri Danganga. Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif. Makassar: Sibuku Makassar. 2015.

Muhammad Asrori. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima. 2017.

Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2019.

Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Resti Fauziah dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Intsructional Design dan Self Regulated terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan Siswa SMP/MTs. Vol. 02. No 03 (Journal for Research in Mathematics Learning), 2019.

Rulla Manurung. Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design siswa kelas V SD Negeri 017129 Silomlom. Vol. 05. No 01 (Journal Global Edukasi), 2018.

Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo. 2016.

Suyono. Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep Dasar). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2017.

Usman Samatowa. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. 2006.

Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

Sukma    Erni    &    Nurhayati.   Penelitian  Tindakan  Kelas  Bagi    Mahasiswa.

Pekanbaru: Kreasi Edukasi. 2016

Susilawati. Pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah. Bandung: Banteng Media. 2013.

Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2010.

Sekian dulu pembahasan tentang Pengertian Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) semoga pembahasan kali ini dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share postingan ini di media sosial anda. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.