Pengertian Model Pembelajaran LAPS-Heuristik – Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2013:51). Sedangkan menurut Suprijono (2012:46) model pembelajaran merupakan pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada guru dikelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana sistematis yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Modifikasi antara pemecahan masalah dengan strategi penemuan murni (heuristic) disebut dengan model pembelajaran LAPS-Heuristik (Asih, 2017:454). LAPS-Heuristik merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana siswa dituntun untuk memecahkan masalah dengan menggunakan kalimat tanya seperti, apa masalahnya, adakah alternatif penyelesaiannya, apakah bermanfaat, apa solusinya dan bagaimana mengerjakannya (Rodrigues, 2015). Pendapat tersebut juga sejalan dengan Adiarta (2014) yang mengatakan bahwa LAPS-Heuristik adalah model pembelajaran yang mendorong siswa dalam memecahkan masalah dengan mempertanyakan apa masalahnya, apakah ada solusi alternatif lain, apakah itu bermanfaat, apa solusi dan seberapa efektif untuk menyelesaikannya.
Menurut Ngalimun (2016) LAPS-Heuristik merupakan model pembelajaran yang menuntun siswa dalam pemecahan masalah dengan kata tanya apa masalahnya, adakah alternatif pemecahannya, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Sedangkan menurut Purba (2017:1105) mengatakan bahwa LAPS- Heuristik adalah model pembelajaran yang menuntun siswa dalam memecahkan masalah dengan kata tanya apa masalahnya, adakah alternatif pemecahannya, apakah bermanfaat, apakah solusinya dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa LAPS-Heuristik adalah model pembelajaran yang menuntun siswa untuk memecahkan masalah yang menekankan pada pencarian alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan kata tanya sehingga siswa terlebih dahulu dapat memahami masalahnya, mencari solusi dan mengerjakannya.
Langkah-langkah Model Pembelajarn LAPS-Heuristik
Menurut Shoimin (2014:97) dalam model LAPS-Heuristik terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu:
- Memahami masalah
- Merencankan pemecahannya
- Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua
- Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back) Sedangkan menurut Adiarta (2014) langkah-langkah dalam model pembelajaran LAPS-Heuristik yaitu pemecahan masalah, rencana, solusi, dan pengecekan. Keempat langkah tersebut dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini:
| Tahap | Kegiatan Siswa | Kegiatan Guru |
| Tahap 1 Memahami masalah | Siswa memahami masalah yang diberikan | Guru membimbing siswa untuk memahami masalah |
| Tahap 2 Merencanakan penyelesaian masalah | Siswa merencanakan penyelesaian masalah dari permasalahan yang diberikan | Guru membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelesaian masalah |
| Tahap 3 Melaksanakan rencana penyelesaian masalah | Siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah | Guru membimbing siswa untuk melaksanakan rencana penyelesaian masalah |
| Tahap 4 Memeriksa kembali hasil yang diperoleh | Siswa memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh | Guru membimbing siswa untuk memeriksa ulang hasil yang telah diperoleh |
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik
Kelebihan model pembelajaran LAPS-Heuristik adalah sebagai berikut (Shoimin, 2014:97):
- Dapat menimbulkan keingintahuan dan motivasi untuk bersikap kreatif.
- Disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan, diisyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar.
- Menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam serta dapat menambah pengetahuan baru
- Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya.
- Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan sintesis, serta dituntun untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya.
- Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan dirinya, bukan hanya satu bidang studi tapi (bila diperlukan) banyak bidang studi.
Kekurangan model LAPS-Heuristik adalah sebagai berikut (Shoimin, 2014:97):
- Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
- Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
- Tanpa pemahaman mengapa berusaha untuk memcahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Penerapan model pembelajaran LAPS-Heuristik sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan karakter. Dimana salah satu dari prinsip pendidikan karakter adalah prinsip dalam membangkitkan motivasi instrinsik peserta didik untuk belajar. Sehingga hubungan penerapan model pembelajaran LAPS-Heuristik dengan minat dan motivasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran LAPS-Heuristik dapat membangkitkan minat dan motivasi dalam diri siswa untuk belajar (Wahyuni, 2015:146). Dengan meningkatnya minat dan motivasi belajar siswa, maka dapat memacu siswa untuk rajin belajar dan lebih penasaran dalam memecahkan permasalahan matematika.
Demikian postingan tentang Pengertian Model Pembelajaran LAPS-Heuristik semoga dapat menjadi referensi bagi anda. Jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.
