Scroll untuk baca artikel
Model Pembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

×

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Sebarkan artikel ini

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble – Shoimin (Patty, 2015: 1) berpendapat bahwa: Istilah scramble berasal dari Bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti perbuatan pertarungan dan perjuangan. Scramble merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Scramble dipakai untuk jenis permainan anak–anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata.

Model pembelajaran scramble akan disesuikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia dalam suasana yang menyenangkan.

Scroll untuk melihat konten
Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Sesuai dengan sifat jawabannya menurut Patty (2015: 1-2) model pembelajaran scramble terdiri atas bermacam– macam bentuk yakni:

  1. Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata–kata dan huruf–huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna, misalnya: Tpeain = petani Kberjae = bekerja.
  2. Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata–kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contohnya Pergi- aku-bus-ke-naik-Bandung = aku pergi ke Bandung naik bus.
  3. Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat–kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna.

Berdasarkan penjelasan tersebut model pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peranan model pembelajaran yaitu sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan lebih bermakna. Kali ini model pembelajaran kooperatif tipe scramble menjadi salah satu alternatif yang perlu diterapkan oleh guru di sekolah.




Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran kooperatif tipe scramble menurut Hanafiah dan Suhana, (2009: 53) sebagai berikut:

  1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan indikator pembelajaran.
  2. Buat jawaban yang diacak hurufnya.
  3. Guru menyajikan materi sesuai TPK.
  4. Membagikan lembar kerja sesuai contoh.

 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe scramble menurut Shoimin (Patty, 2015: 3) adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan. Pada tahap ini guru menyiapkan bahan dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan berupa kartu soal dan kartu jawaban, yang sebalumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa
  2. Kegiatan inti. Kegiatan dalam tahap ini adalah setiap masing – masing kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok
  3. Tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut tergantung dari hasil belaja siswa, contoh kegiatan tindak lanjut antara lain: Kegiatan pengayaan berupa pemberian tugas serupa dengan bahan   yang     berbeda. Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat susunan yang tidak memperlihatkan kelogisan. Kegiatan mengubah materi bacaan (memparafrase atau menyederhanakan bacaan). Mencari makna kosakata baru didalam kamus dan mengaplikasikan dalam pemakaian kalimat. Membetulkan kesalahan–kesalahan tata bahasa yang mungkin ditemukan dalam teks wacana latihan. Satu hal yang penting dalam model ini, siswa tidak sekadar berlatih memahami dan menemukan susunan teks yang baik dan logis, tetapi juga dilatih untuk berfikir kritis annalitis

Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe scramble meliputi persiapan dengan cara membuat pertanyaan dan jawaban, kegiatan inti dengan cara materi dan memberikan LKS, dan tindak lanjut.



Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Menurut Shoimin (Patty, 2015: 4) model pembelajaran scramble mempunyai kelebihan yaitu:

  1. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama. Mereka harus berbagi tugas dan tanggung jawab, dikenai evaluasi, dan berbagi kepemimpinan. Selain itu, setiap anggota kelompok membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama dan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban sei cara individual tentang materi yang ditangani dalam krlompok kooperatif. Maka dari itu, dalam teknik ini setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu diberi tanggung jawab akan keberhasilan kelompoknya.
  2. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk saling belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus belajar dan berfikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuat mereka stress atau tertekan.
  3. Selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu metode scramble juga dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok.
  4. Materi yang diberikan melalui salah satu metode permainan biasanya mengesankan dan sulit untuk dilupakan.
  5. Sifat kompotitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba–lomba untuk maju.

Dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat memperoleh tanggung jawab, belajar sambil bermain, membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan, mengesankan dan sulit untuk dilupakan, dan mendorong siswa berlomba–lomba untuk maju.

Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Menurut Shoimin (Patty, 2015: 5) model pembelajaran scramble mempunyai kekurangan yaitu:

  1. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya karena terbentur dengan kebiasaan kebiasaan siswa dalam belajar.
  2. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
  3. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan guru.

Dapat disimpulkan bahwa kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe scramble meliputi sulit dalam merencanakannya. memerlukan waktu yang panjang dan sulit diimplementasikan guru.

Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

Menurut Patty, 2015: 5) model pembelajaran scramble bermanfaat bagi peserta didik yaitu:

  1. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan terkurangi bebannya.
  2. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
  3. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.

Menurut Patty, 2015: 5) model pembelajaran scramble bermanfaat bagi peserta didik yaitu:

  1. Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran
  2. Sebagai motivasi meningkatkan ketrampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki system pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi bagi peserta didik
  3. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

Dapat disimpulkan bahwa manfaa model pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu bagi peserta didik dalam hal mengurangi beban kesulitannya, termotivasi, dapat bekerja sama dan bersosialisasi. Dari sisi guru mendapat pengalaman langusung dan termotivasi dalam mencipatakian suasana kelas yang kondusif.




DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmara, H. 2013. Penelitian Kuantitatif. Pontianak: Fahruna Bahagia.

Bahri, SD. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, B. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fathurrohman, M. dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.

Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hanafiah, N. dan Suhana, C. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.

Iqbal, MH. 2005. Pokok-pokok Materi Statustik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, A. dan Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kahfi. 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble Untuk  Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VIIIB di SMP Negeri 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi. Universitas Mataram. (Online), (http://biologi.fkip.unram.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/KHAIRUL-KAHFI-_E1A009006_.pdf, diakses Tanggal 24 Januari 2016).

Nawawi. H. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahayu, Sri. 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Masalah Sosial Di Lingkungan Sekitar Di Kelas IV Sdn Cikole Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. (Online), (http://repository.upi.edu/5324/, diakses Tanggal 24 Januari 2016).

Robiyah (2013) “Penerapan Model Pembelajaran Talking Ball Dan Scramble Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (IPS Terpadu) Kelas VII SMP Negeri 17 Malang”. Skripsi. Universitas Negeri Malang. (Online), (http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=71673, diakses Tanggal 24 Januari 2016).

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Subana, Rahardi dan Sudrajat. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

———-, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiarta, K. (2011) “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X1 SMA Saraswati Singaraja Pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. (Online), (http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/468/386, diakses Tanggal 24 Januari 2016).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

———-. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutarto, et al. 2008. IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Rizqi Mandiri.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, H dan Stiady, P. 2006. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, H.B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Patty. 2015. Model Pembelajaran Scramble .(Online), http://pattyanox.blogspot.co.id/2015/09/model-pembelajaran-scramble.html, diakses Tanggal 24 Januari 2016).

Tim Penyusun. 2016. Pedoman Penelitian Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persada Khatulistiwa Sintang Kalimantan Barat.

Pribadi, B.A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble semoga dapat dijadikan referensi dan bermanfaat bagi anda. Jika artikel ini dianggap penting bagi anda, mohon untuk membagikan/share artikel ini. terima kasih telah berkunjung.

Respon (3)

  1. assalamu’alaikum..
    semoga abng/bapak sehat selalu..
    artikel ini sanga mmbantu pak,. terima kasih..
    maaf pak, kalau boleh tahu. judul buku untuk model scramble ini apa ya, pak? saya cari teori yang penjelasannya lengkap belum ketemu.. terima ksih… mohon balasannya pak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.