Pengertian Model Pembelajaran Konvensional – Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang selama ini banyak dilakukan oleh para guru. Menurut Ruseffendi (2006, hlm. 289) bahwa, “pembelajaran konvensional (ekspositori) sering disamakan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi dan pengajaran berpusat pada guru”.
Dalam pembelajaran konvensional, metode pengajaran yang lebih banyak digunakan oleh guru adalah metode ekspositori. Menurut Ruseffendi (2006, hlm. 290), ”Metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar biasa (tradisional) kita pakai pengajaran matematika. Pada metode ekspositori ini, guru memberikan informasi (ceramah) yaitu guru menerangkan suatu konsep atau materi, kemudian guru memeriksa apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya, kemudian memberikan soal- soal latihan, dan siswa disuruh mengerjakannya. Jadi kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan guru.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran matematika secara konvensional adalah suatu kegiatan belajar mengajar secara klasikal yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh para guru yang di dalamnya aktifitas guru mendominasi kelas dengan metode ekspositori dan siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru, begitupun aktivitas siswa untuk menyampaikan pendapat sangat kurang, sehingga siswa menjadi pasif dalam belajar dan belajar siswa kurang bermakna karena lebih banyak hafalan.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Konvensional
Kekurangan dan kelebihan dari model pembelajaran konvensional menurut Subaryana (Fadillah, 2015) adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
- Efisien
- Tidak mahal, karena hanya menggunakan sedikit bahan ajar.
- Mudah disesuaikan dengan keadaan peserta didik.
Kekurangan:
- Kurang memperhatikan bakat dan minat peserta didik.
- Bersifat pengajar centris.
- Sulit digunakan dalam kelompok yang heterogen.
- Gaya mengajar yang sering berubah-ubah atau perbedaan gaya mengajar dari pengajar yang satu dengan yang lain dapat membuat kegiatan instruksional tidak konsisten.
Demikianlah postingan singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Konvensional semoga postingan ini dapat menjadi referensi bagi anda dan jika postingan ini dirasa bermanfaat dan menarik silahkan share/bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.