Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence – Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.16 Kemp (1998) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick dan Carey (1985) juga menyebutkan bahwa model pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.17
Sejalan dengan pendapat di atas, Arends (2008) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.18
Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence
Complete Sentence termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.19 Pembelajaran tipe Complete Sentence adalah suatu cara penyamapaian materi ajar dengan melengkapi suatu kalimat atau paragraf sehingga kalimat atau paragraf tersebut dapat sempurna sebagaimana yang diharapkan.20
Model pembelajaran Complete Sentence merupakan pembelajaran yang berusaha mempertimbangkan kemampuan siswa untuk memprediksi fragmen-fragmen teks yang ditugaskan pada mereka. Adapun sintak langkah-langkah Complete Sentence antara lain sebagai berikut:
- Guru mempersiapkan lembar kerja siswa dan modul.
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa diminta membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
- Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
- Guru membagikan lembar kerja yang berupa paragraf yang kalimat-kalimat di dalamnya belum lengkap.
- Siswa berdiskusi untuk melengkapi paragraf-paragraf tersebut dengan kunci jawaban yang tersedia.
- Siswa berdiskusi secara berkelompok.
- Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah di perbaiki. Tiap siswa membaca sampai mereka mengerti atau hafal.
- Guru mengakhiri pembelajaran.21
Sedangkan menurut Istarani langkah-langkah model pembelajaran Complete Sentence adalah:
- Mempersiapkan lembar kerja.
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa diminta membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
- Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
- Guru membagikan lembar kerja yang berupa paragraf yang kalimat-kalimat di dalamnya belum lengkap.
- Siswa berdiskusi untuk melengkapi paragraf-paragraf tersebut dengan kunci jawaban yang tersedia.
- Siswa berdiskusi secara berkelompok.
- Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah di perbaiki. Tiap siswa membaca sampai mereka mengerti atau hafal.
- Kesimpulan.22
Dan menurut Abdul Gopuroke (dalam Suprijono, 2013: 132), tahap-tahap penerapan model pembelajaran Complete Sentence adalah sebagai berikut:
- Menyampaikan tujuan: guru menyampaikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
- Menyajikan informasi: guru menyajikan materi secukupnya.
- Pembentukan kelompok: guru membentuk kelompok yang anggotanya sekitar 4 orang secara heterogen.
- Penyajian informasi kedua: guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
- Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa kalimat dengan menggunakan beberapa kata kunci yang telah diberikan.
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara penuh yang dipandu oleh guru.
- Kesimpulan: Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
Complete Sentence memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Penyajian materi yang terarah dan sistematis, sebab guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
- Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam berdiskusi.
- Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
- Memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang dibagikan, sebab mereka harus menghafal atau setidak-tidaknya memahami materi untuk bisa mengerjakan tugas menyempurnakan kalimat dengan tepat dan benar.
Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa, karena masing- masing siswa dimintai tanggung jawab tanggung jawab atas hasil diskusi.24
Akan tetapi, Complete Sentence juga memiliki kelemahan- kelemahan tertentu, seperti:
- Kecenderungan hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam diskusi.
- Pembicaraan dalam diskusi sering kali keluar dari materi pelajaran.
- Perbedaan tingkat pemahaman dan penghafalan siswa atas materi pelajaran.
- Ketidakmampuan siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan percaya diri dalam diskusi kelompok.25
Berdasarkan masalah di atas, solusi yang dapat diberikan guru adalah saat memberikan tugas kepada siswa, tugas yang diberikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga mereka mengerjakan tugas secara bersama dan membuat mereka berdiskusi secara intensif dalam menyelesaikan tugas tersebut. Guru menjelaskan pelajaran sesuai dengan materi yang dipelajari dan guru harus sabar dalam memberikan penjelasan kepada siswa apabila ada materi yang belum dimengerti karena tidak semua siswa memiliki tingkat pemahaman yang sama. Dan guru juga harus mampu membangkitkan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan motivasi bahwa siswa tersebut bisa, dan memberikan penghargaan atau penghormatan kepada siswa yang mau menyampaikan pendapatnya.
Daftar Pustaka
16Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), h. 37.
18Sakilah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2017), h. 188-189.
19Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 15.
20Istarani & Muhammad Ridwan, 50 Tipe Strategi Dan Teknik Pembelajaran Kooperatif, (Medan: Media Persada, 2015), h. 176.
21Miftahul Huda, Op. Cit, h. 313-314.
22Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2014), h. 192.
23Abdul Gopuroke, Model Pembelajaran Complete Sentence, [Online], Tersedia di http://abdulgopuroke.blogspot.co.id/2017/04/model-pembelajaran-complete-sentence.html?m=1# (03 Februari 2018).
26Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 47.
27Ahmad Susanto, Op. Cit, h.1-2.
28Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 35.
29Depdikbud, Op. Cit, h. 391.
Demikian ulasan singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence semoga dapat menjadi referensi bagi anda dan jika ulasan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share ulasan berikut. terima kasih telah berkunjung