Pengertian Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) – Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). John M. Keller mengembangkan model ARCS untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, kemudian model ARCS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan yang mengandung dua komponen yaitu nilai dan harapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dari dua komponen tersebut Keller dan Suzuki mengembangkan komponen tersebut menjadi empat komponen yaitu Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS) kemudian, John M. Keller menambahkan assessement pada keempat komponen tersebut.9
Adanya penambahan komponen assessment dalam model pembelajaran ARIAS, maka model pembelajaran tersebut mengandung lima komponen yaitu: attention (minat), relevance (relevansi), confidence (percaya), assessment (evaluasi), dan satisfaction (kepuasan). Modifikasi model pembelajaran ARIAS juga dilakukan dengan mengganti komponen confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest.
Penggantian komponen confidence menjadi assurance karena, assurance merupakan sinonim self-confidence. Penggantian komponen tersebut dimaksudkan dalam kegiatan proses pembelajaran guru tidak hanya percaya bahwa peserta didik akan merasa mampu dan berhasil, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri peserta didik. Penggantian juga dilakukan pada komponen attention menjadi interest karena, pada kata interest sudah terkandung komponen attention (perhatian). Interest tidak hanya sekedar menarik perhatian peserta didik melainkan tetap memelihara minat peserta didik dalam proses kegiatan belajar.10
Komponen Model Pembelajaran ARIAS
Adapun pengertian dari tiap komponen pembelajaran ARIAS adalah sebagai berikut:
Assurance (Percaya Diri)
Menurut Bandura dalam Rahman dan Amri seseorang yang memiliki sikap percaya diri yang tinggi akan sukses dengan kemampuan yang dimilikinya. Sikap ini akan menumbuhkan rasa percaya diri seseorang untuk mendapatkan apa yang di harapkan.
Adapun cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik adalah sebagai berikut:
- Membantu peserta didik menyadari kemampuan yang dimilikinya, serta menanamkan pikiran positif pada diri sendiri.
- Menggunakan standar yang memungkinkan peserta didik untuk dapat menyelesaikannya.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dan melatih keterampilan secara mandiri.11
Relevance (Relevansi)
Relevance merupakan materi pembelajaran yang dihubungkan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik baik sebelum, sekarang, maupun di masa mendatang. Dengan adanya relevansi diharapkan peserta didik dapat merasakan manfaat dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya.
Adapun cara yang dilakukan guru untuk mengembangkan relevansi saat proses pembelajaran menurut Rahman dan Amri adalah sebagai berikut:
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan manfaat yang akan diperoleh peserta didik bagi kehidupannya.
- Menggunakan bahasa atau contoh yang jelas dan berhubungan dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki peserta didik.12
Interest (Minat)
Minat bukan hanya dibangkitkan tetapi tetap dipelihara sampai kegiatan pembelajaran itu selesai. Menurut Suparno dalam proses pembelajaran, guru perlu menciptakan suasana yang membuat peserta didik antusias dalam memecahkan permasalahan yanng diberikan oleh guru. Tujuan ini dilakukan untuk memberikan bantuan peserta didik berpikir, membangkitkan serta memelihara minat belajar peserta didik.
Adapun cara yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik menurut Ivana adalah sebagai berikut:
- Menggunakan media yang menarik untuk membantu proses pembelajaran.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran.
Assessment (Evaluasi)
Assessment merupakan suatu proses yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap peserta didik, baik dalam pembelajaran, pengembangan kurikulum, kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan oleh suatu lembaga atau institusi resmi yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Adapun cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan evaluasi di kelas menurut Rahman dan Amri adalah sebagai berikut:
- Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik.
- Memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera mengumumkan hasil evaluasi kepada peserta didik.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi diri sendiri.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi teman-temannya.
Satisfaction (Kepuasan)
Kepuasan adalah ketika seseorang telah mencapai suatu tujuan tersebut, peserta didik akan termotivasi untuk berusaha mendapatkan keberhasilan yang sama dalam proses pembelajaran. Seseorang akan merasa bangga mendapatkan penghargaan dari orang lain atas prestasi yang diperoleh, baik bersifat verbal maupun nonverbal.
Menurut Rahman dan Amri ada beberapa cara untuk meningkatkan rasa bangga dan kepuasan peserta didik adalah sebagai berikut:
- Memberi penguatan berupa penghargaan atas prestasi yang diperoleh peserta didik.
- Memberi kesempatam kepada peserta didik menggunakan ilmu yang telah diperolehnya melalui simulasi.
- Memperhatikan peserta didik, sehingga merasa dihargai.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan bantuan kepada teman-teman yang belum memahami materi pelajaran.13
Langkah-langkah Model Pembelajaran ARIAS
No | Tahap | Perilaku Guru |
1 | Tahap 1 Assurance | Guru membantu peserta didik menanamkan gambaran positif dan menentukan kekuatan serta kelemahan dalam diri peserta didik. |
2 | Tahap 2 Relevance | Guru menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik, serta menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengalaman nyata peserta didik.Pengalaman nyata membuat peserta didik mengetahui hal- hal yang belum di ketahui. |
3 | Tahap 3 Interest | Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik secara aktif dengan mengajak berdiskusi untuk memilih topik yang akan dibicarakan.Dalam kegiatan pembelajaran guru membuat variasi seperti, serius ke humor, cepat ke lambat. |
4 | Tahap 4 Assessment | Guru mengukur kemampuan peserta didik untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru melalui pertanyaan tertulis. |
5 | Tahap 5 Satisfaction | Guru memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi. |
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ARIAS
Adapun kelebihan dalam model pembelajaran ARIAS menurut Rahman, M. Dan Amri Sofan adalah sebagai berikut:
- Peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Peserta didik termotivasi dalam berkompetisi secara sehat antar peserta didik.
- Guru membantu peserta didik dalam memahami pelajaran.
- Menumbuhkan rasa percaya diri, dan membangkitkan rasa percaya diri peserta didik bahwa mereka mampu dalam mengerjakannya.
Adapun kelebihan dalam model pembelajaran ARIAS menurut Rahman, M. Dan Amri Sofan adalah sebagai berikut:
- Memerlukan tenaga, waktu, pemikiran, peralatan, dan keterampilan yang lebih dari seorang guru.
- Sulit melakukan evaluasi secara kualitatif, metode pembelajaran ARIAS menekankan kepada psikologis peserta didik yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar.
- Diperlukan kemampuan komunikasi guru yang baik dan memiliki kemampuan persuasive yang tinggi dalam menumbuhkan semangat peserta didik untuk memberikan hasil yang optimal.15
Daftar Pustaka
9 Alfiatun Hasanah, „Model ARIAS ( Assurance , Relevance , Interest , Assesment , Satisfaction ) Pada Pembelajaran Matematika Berbasis Inquiry Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah‟, 01.01 (2019), 114.
10 Rini Elyani, Nur Izzati, and Sukma Adi Perdana, „Analisis Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan LKS Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa‟, Jurnal Kiprah, 7.1 (2019), 52.
15 Muhammat Rahman and Sofan Amri, Model Pembelajaran ARIAS Terintegratif Dalam Teori Dan Praktek Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013 (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014), 16.
16 Muh. Tawil and Liliasari, Keterampilan-Keterampilan Sains Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran IPA (Makasar: Badan Penerbit UNM, 2014), 85.
17 Choirul Huda, Feny Febriana Damayanti, and Duwi Nuvitalia, „Analisis Validitas Dan Reliabilitas Alat Peraga Tabung Resonansi Horizontal Beserta Instrumennya Untuk Menunjang Keterampilan Generik Sains Siswa‟, Physics Education, 1 (2019), 4.
18 Meidini Martiningsih, Risya Pramana Situmorang, and Susanti Pudji Hastuti,
„Hubungan Keterampilan Generik Sains Dan Sikap Ilmiah Melalui Model Inkuiri Ditinjau Dari Domain Kognitif‟, Jurnal Pendidikan Sains (Jps), 6.1 (2018), 25.
Sekian postingan tentang Pengertian Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini bermanfaat bagi anda silahkan bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.