Pengertian Metode Brainstorming – Metode berasal dari kata “method” yang berarti cara. Istilah ini sering dipakai dalam pembelajaran. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Semakin baik suatu metode semakin efektif pula pencapaiannya.
Tetapi tidak ada satu metode pun yang paling baik/dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaian tujuan. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau kelompok. Guru harus dapat memilih, mengkombinasikan, serta mempraktekkan berbagai cara penyampaian bahan sesuai dengan situasi. Keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat. Dalam melaksanakan tugas, guru sangat jarang menggunakan satu metode. Karena karakteristik metode memiliki kelebihan dan kelemahan yang menuntut guru menggunakan metode yang bervariasi. Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian peserta didik menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan ide dari sekelompok manusia
dalam waktu singkat. Metode ini dikembangkan oleh seorang eksekutif periklanan , ia mulai mengembangkan metode untuk memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Dia frustrasi oleh ketidakmampuan karyawan untuk mengembangkan ide-ide kreatif individual untuk kampanye iklan. Sebagai tanggapan, ia mulai mengadakan suatu kelompok diskusi dan menemukan peningkatan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas ide yang dihasilkan oleh karyawan. Dan dalam perkembangannya kini, metode brainstorming juga diterapkan dalam proses belajar mengajar di berbagai lembaga pendidikan.
Metode ini dilaksanakan oleh guru dengan melontarkan suatu masalah ke kelas, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentarnya yang memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapat banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.
- Tujuan Penggunaan Metode Brainstorming
Tujuan penggunaan metode ini adalah menguras habis segala sesuatu yang dipikirkan oleh siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru kepada siswa. Tujuan metode brainstorming adalah sebagai berikut:
- Kelas yang berharap dapat mengenali berbagai gagasan pilihan sebelum mendapat landasan pemikiran untuk membuat suatu keputusan.
- Kebutuhan yang mempertimbangkan berbagai aspek dari suatu masalah sebelum hal itu dapat didefinisikan.
- Memaksimalkan partisipasi dari semua siswa dalam kelas, terutama memberikan kesempatan yang akan dikemukakan, apakah merupakan saran atau gagasan yang benar.
- Teknik Pelaksanaan Metode Brainstorming
Dalam pelaksaannya metode ini, guru bertugas memberikan masalah yang mampu meransang pikiran siswa sehingga mereka mampu menanggapi. Guru tidak boleh menanggapi pendapat siswa,baik benar atau salah,juga tidak perlu menyimpulkannya. Guru hanya menampung semua pertanyaan tanpa memberi komentar dan mengevaluasi pendapat siswa sehingga semua siswa didalam kelas mendapat giliran.
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, bertanya atau mengemukakan masalah baru. Siswa belajar dan berlatih merumuskan pendapat dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan agar semua siswa turut berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan pendapat.
- Teknik pelaksanaan metode brainstorming dalam kelas adalah sebagai berikut:
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
- Guru menyampaikan suatu materi
- Guru melontarkan masalah kepada siswa
- Siswa mengemukakan pendapat atau komentar, sedangkan guru mencatatnya dipapan tulis tanpa mengadakan perubahan
- Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi setiap gagasan yang telah dikemukakan.
- Keunggulan dan Kelemahan metode Brainstorming
- Keunggulan metode brainstorming
Metode brainstorming digunakan karena memiliki banyak dan keunggulan berikut:
- Mendorong siswa untuk aktif berpikir cepat dan tersusun logis
- Mendorong siswa untuk menyatakan pendapat
- Meransang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
- Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran
- Siswa yang tidak aktif mendapat bantuan dari temannya atau dari guru
- Terjadi persaingan yang sehat
- Siswa merasa bebas dan gembira
- Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan
Keunggulan lain dari metode brainstorming ini menurut moedjono (Subana, 2011: 107) adalah sebagai berikut:
- Meransang semua siswa untuk turut ambil bagian
- Menghasilkan reaksi yang berkaitan
- Tidak menyita banyak waktu
- Dapat digunakan kelas besar maupun kelas kecil
- Tidak memerlukan pemimpin diskusi yang hebat
- Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan
- kelemahan dari metode brainstorming
Kelemahan dari metode brainstorming adalah sebagai berikut:
- memudahkan siswa untuk terlepas dari kontrol
- keharusan mengevaluasi jika diharapkan efektif
- adanya kesulitan bagi siswa untuk mengetahui bahwa semua pendapat dapat diterima
- siswa cenderung menilai gagasan yang diajukan
- siswa tidak segera mengetahui apakah pendapatnya benar atau salah
- masalah dapat berkembang kearah yang tidak diharapkan.
- Contoh Pelaksanaan Dalam Pembelajaran
Salah satu contoh pelaksanaan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
- Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
- Guru menyampaikan suatu materi yang berkaitan dengan suatu
persoalan atau peristiwa.
- Guru bertanya kepada siswa tentang persoalan atau peristiwa apa yang terjadi.
- Satu demi satu siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mengemukakan gagasan tentang peristiwa atau persoalan yang mereka bahas sedangkan guru mencatat pendapat atau komentar siswa dipapan tulis.
- Guru bersama siswa mengevaluasi setiap gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya.
Adapun Formasi kelas yang sesuai untuk pelaksanaan metode brainstorming adalah formasi tapal kuda atau setengah lingkaran, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Demikian ulasan singkat tentang Pengertian Metode Brainstorming Semoga dapat dijadikan referensi, jika artikel ini dianggap bermanfaat silahkan bagikan artikel ini. Terima kasih