Menurut Santosa, dkk (2012: 63) Mengatakan bahwa “Membaca adalah kegiatan memahami bahasa tulis yang disampaikan oleh penulis”. Sedangkan menurut Solchan T.W., dkk (2010:7.30) membaca merupakan suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh peneliti melalui media kata-kata atau bahasa tulis menurut Tarigan, (dalam Nani, 2014:12).
Akhirnya dapat dipahami bahwa membaca adalah suatu kegiatan memahami dan menggali informasi yang disampaikan oleh penulis melalui media tulisan.
Tujuan Membaca
Menurut Santosa, dkk (2012:64) tujuan membaca adalah memahami bacaan yang dibacanya, dengan demikian pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Menurut Tarigan (dalam Nani 2014:14) ada beberapa tujuan membaca yaitu :
- Untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa yang dibuat oleh sang tokoh, apa yang telah terjadi pada sang tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk meperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta;
- Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita apa-apa yang dipelajari atau dialami sang tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama;
- Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecakan suatu masalah, adegan-adegan yang terjadi, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, dan organisasi cerita;
- Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi;
- Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca utuk mengklasifikasikan;
- Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi; dan
- Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
Menurut Apriani (2014:126) tujuan membaca memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik dan benar. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan tujuan membaca adalah sebagai modal bagi seseorang untuk mempelajari buku dan mencari informasisecara tertulis.
Jenis -jenis Membaca
Menurut Santosa (2012:3.19) jenis-jenis membaca yang diberikan di jenjang SD terdiri atas:
Membaca Teknik
kegiatan membaca teknik bertujuan untuk melatih siswa untuk menyuarakan lambang-lambang tulisan dengan lafal yang baik dan intonasi yang wajar.
Membaca dalam Hati
Siswa dilatih membaca tanpa mengeluarkan suara dan bibir tak bergerak, bahan bacaan yang di berikan disesuaikan dengan kekampuan siswa.
Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan kelanjutan membaca dalam hati, membaca tanpa suara dengan tujuan untuk memahami isi bacaan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, dapat dilakukan dengan menugasi siswa untuk menceritakan isi bacaan.
Membaca Indah
Pada hakikatnya, membaca indah digunakan untuk membaca puisi, pantun, dan cerita anak. Kegiatan ini bersifat apresiatif sehingga melibatkan emosi, memerlukan penghayatan dan penjiwaan.
Membaca Cepat
Membaca ini bertujuan agar siswa dapat menangkap isi bacaan dalam waktu yang cepat, dalam hal ini guru harus menentukan waktu yang sesuai dengan tingkat kesukaran bahan bacaan.
Membaca Pustaka
Kegiatan membaca ini merupakan kegiatan membaca di luar jam pelajaran. Dalam hal ini, dapat berupa penugasan dalam bentuk kelompok maupun indviidu. Membaca pustaka bertujuan untuk mengembangkan minat baca siswa.
Membaca Bahasa
Membaca ini ditekankan untuk memahami kebahasaan, bukan memahami isi. Jadi, melalui membaca ini siswa dapat dilatih mengenal makna dan penggunaan kata, pemakaian imbuhan, ungkapan serta kalimat.
Faktor-faktor Penghambat dalam Membaca
Banyak faktor yang menghambat siswa dalam membaca. Menurut Mulyani (2009:12) faktor penghambat membaca adalah :
- Pendidikan;
- Intelgensi;
- Sikap; dan
- Kemampuan berbahasa.
Menurut Khusnin dalam Anggreni (2014: 23) Kesulitan membaca pada siswa ditandai dengan:
Kurang mengenal huruf
Kesulitan yang berupa ketidakmampuan siswa mengenal huruf-huruf dalam alfabetis. Seperti siswa yang kesulitan melafalkan atau sering huruf dilafalkan tidak jelas bunyinya. Sebagai mana contoh siswa sulit melafal huruf (p), (b), (d), (t), (c), dan (v).
Membaca kata demi kata
Siswa yang mengalami kesulitan ini biasanya berhenti setelah membaca sebuah kata, tidak diikuti dengan kata berikutnya. Penyebabnya adalah gagal dalam menguasai keterampilan pemecahan kode, gagal dalam memahami makna kata, dan kurang lancar membaca.
Memfrasakan yang salah
Siswa yang sering kali melakukan pemenggalan (berhenti membaca) pada tenpat yang tidak tepat atau tidak memperhatikan tanda baca, khususnya tanda koma ( , ) saat membaca.
Penghilangan huruf atau kata Pengulangan kata
Kebiasaan memgulang kata atau frase dalam membaca disebabkan oleh tidak mengenal kata, kurang mengenal huruf, bunyi, atau rendahnya keterampilan membacanya.
Menggerakan anggota tubuh
Kebiasaan siswa mengerakkan bibir, menggunakan jari telunjuk, dan menggerakkan kepala sewaktu dia membaca dalam hati dapat menghambat siswa dalam membaca.
Kesulitan vokal
Kesulitan vokal dimaksudkan adalah pelafalan huruf tidak jelas bahkan mirip bunyi huruf lain. Huruf yang dibaca mirip ialah (e) dibaca (i), (b) dibaca (p) ataupun sebaliknya serta huruf-huruf lainnya. Contoh mobil dibaca mobel dan murid dibaca murit dan sebagainya.
Kesulitan menganalisis struktur kata
Siswa seringkali mengalami kesulitan dalam mengenali suku kata yang dibacanya. Sebagai akibatnya, dia tidak dapat mengungkapkan kata yang dibaca. Kesulitan ini seringkali disebabkan ketidaktahuan siswa terhadap kata dasar suatu kata, pemenggalan kata kedalam suku kata, serta imbuhan yang terdapat dalam kata tersebut.
Tidak mengenal kata dalam kalimat dan cara mengucapkannya
Ketidakmampuan siswa mengenali makna kata dalam kalimat dan pengucapannya disebabkan oleh kurangnya penguasaan kosa kata, kurangnya penguasaan struktur kata, dan kurangnya penguasaan unsur konteks (kalimat dan hubungan antara kalimat).
Demikian artikel tentang Pengertian Membaca, semoga artikel singkat ini dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan artikel ini. Terima kasih