Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga

×

Pengertian Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga

Sebarkan artikel ini

Menurut Melsi (2015: 10) ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkan dengan kotak lainnya. Ratnaningsih (2014: 5) ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori “board game” atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya.

Langkah – Langkah Media Permainan Ular Tangga

Menurut Ratnaningsih (2014: 66) langkah – langkah media permainan ular tangga dibagi dalam beberapa bagian yaitu :

Scroll untuk melihat konten
  1. Semua  pemain memulai  permainan  dari  petak  nomor  1  dan  berakhir  pada petak nomor 50.
  2. Terdapat  beberapa  jumlah  ular  dan  tangga  pada  papan  permainan,  terletak pada petak tertentu.
  3.  Terdapat 1 buah dadu.
  4. Bidak  yang  digunakan  dapat  bermacam-macam.  Biasanya  menggunakan warna  yang  berbeda  untuk  setiap  pemain,  tidak  ada  aturan  tertentu  untuk bidak yang harus digunakan.
  5. Panjang  ular  dan  tangga  bermacam-macam,  ular  dapat memindahkan  bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidak pemain maju beberapa petak.
  6. Sebagian dari ular dan  tangga adalah pendek, dan hanya sedikit  tangga yang panjang.
  7. Pada beberapa papan bermain  terdapat ular pada petak nomor 49 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
  8. Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, biasanya dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
  9. Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
  10. Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan dadunya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
  11.  Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak.
  12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki  tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut.
  13. Jika  bidak  pemain  berakhir  pada  petak  yang mengandung  ekor  ular, maka bidak  tersebut harus  turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.
  14. Pemenang  dari  permainan  ini  adalah  pemain  yang  pertama  kali  berhasil mencapai petak 50.




Manfaat Media Permainan Ular Tangga

Menurut Ratnaningsih (2014: 6) manfaat media permainan ular tangga terdiri dari beberapa bagian yaitu :

  1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar.
  2. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.
  3. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman, dan menyenangkan.
  4. Mengenal kalah dan menang.
  5. Belajar bekerja sama dan menunggu giliran.
Kelebihan dan Kekurangan Permainan Ular Tangga

Menurut Melsi (2015: 12) kelebihan dan kekurangan media permainan ular tangga terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Kelebihan
  1. Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk mengantri dalam memulai pengocokan/permainan.
  2. Melatih kognitif siswa saat menjumlahkan mata ular saat dadu keluar.
  3. Melatih kerjasama
  4. Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya harus terpaku pada lembaran-lembaran soal ulangan.
  5. Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan
  6. Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan.
  7. Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media pembelajaran ini.
  8. Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila mereka berhenti di kotak pertanyaan.
  9. Media ini sangat disenangi oleh siswa karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour.
Kekurangan
  1. Membutuhkan persiapan yang matang agar menyesuaikan konsep materi dan kegiatan pembelajaran.
  2. Jika terdapat siswa yang cenderung cepat bosan maka ia akan kehilangan minat untuk bermain.
  3. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan kepada anak.
  4. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi pembelajaran.
  5. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan kericuhan.
  6. Jika siswa turun tangga maka kemungkinan mendapatkan jenis soal yang sama.
  7. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami kesulitan dalam bermain.



DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi pembelajaran. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

, S. dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arofah, A.A. dkk. 2015. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together (LT) Menggunakan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi”. Jurnal “Tata Arta” UNS. Volume 1 No. 1 Hal 125-134.

Daryanto. Dkk. 2012. Konsep pembelajaran kreatif. Yogyakarta : Gava Media.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Satuan Tingkatan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.

Harmawan, H. 2015. “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA menggunakan Media Papan Flanel pada Materi Perubahan Sifat Benda pada Siswa Kelas III SDN 09 Tanjung Arak Kabupaten Melawi Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

Holifah, L.N. dkk. 2011. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Ips Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Metode Guided Discovery Melalui Permainan Ular Tangga di SDN Sidomukti 02 Jember”. Jurnal Pancaran. Vol. 2, No. 2, hal 181-188.

Jihad dan Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.

Kunandar. 2013. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Melsi, A . 2015. “Efektivitas Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Virus di Kelas X Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

Misno. dkk. 2013. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Metode Guided Discovery melalui Permainan Ular Tangga Di SDN Sidomukti 02 Jember”. Pancaran, Vol. 2, No. 2, hal 181-188.

Mulyani. 2014. “ Penggunaan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema Hiburan”. Jurnal PGSD Volume 02, No. 01 Hal 1 – 10

Ratnaningsih. N. N. 2014. “Penggunaan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas III A SDN Nogoporo”. Skripsi. Sleman :  Universitas Negeri Yogyakarta.

Said, A. dkk. 2015. Strategi Mengajar. Multiple Intelligences. Jakarta : Prenadamedia group.

Sudjana. N. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.  Bandung : Rosda.




Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Susilo. 2009. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sutikno, S. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembekajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.

Suyadi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta : ANDI.

Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2011. Panduan lengkap penelitian tindakan kelas (classroom action research) teori & praktik. Jakarta : PRESTASI PUSTAKARAYA.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Yanto, M. 2013. Jadi Guru yang Jago. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: ANDI.

Zuriah, N. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Demikian artikel singkat tentang  Pengertian Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga semoga dapat dijadikan referensi bagi anda dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda, silahkan bagikan/share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung

Respon (5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.