Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan – Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan Handoko (2001: 44) “bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka”. Bagaimanapun juga kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a leader power of leading atau the qualities of leader.
Secara bahasa, makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Seperti halnya manajemen, kepemimpinan atau leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner (1996: 63) mengemukakan bahwa “kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang salain berhubungan dengan tugasnya”. Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian. pengawasan dan evaluasi. Kepemimpinan atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya.
Pendekatan Kepemimpinan
Menurut Handoko (2001: 32) ada beberapa pendekatan kepemimpinan yang diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional. Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat yang tampak. Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku (behaviours) pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan yang efektif. Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana ia berada.
Pendekatan ketiga yaitu pandangan situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ini menganggap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepempimpinan bervariasi dengan situasi yakni tugas-tugas yang dilakukan, keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan dan sebagainya. Pandangan ini telah menimbulkan pendekatan contingency pada kepemimpinan yang bermaksud untuk menetapkan faktor-faktor situasional yang menentukan bebrapa tujuan organisasi.
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah teori kepemimpinan dari pendekatan perilaku pemimpin. Dari satu segi pendekatan ini masih difokuskan lagi pada gaya kepemimpinan (leadership style), sebab gaya kepemimpinan bagian dari pendekatan perilaku pemimpin yang memusatkan perhatian pada proses dinamika kepemimpinan dalam usaha mempengaruhi aktivitas individu untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu situasi tertentu.
Gaya kepemimpinan ialah pola-pola perilaku pemimpin yang digunakan untuk mempengaruhi aktivitas orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi organisasinya dapat berubah bagaimana pemimpin mengembangkan program organisasinya, menegakkan disiplin yang sejalan dengan tata tertib yang telah dibuat, memperhatikan bawahannya deng anmeningkatkan kesejahteraanya serta bagaimana pimpinan berkomunikasi dengan bawahannya. Para peneliti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan yaitu gaya dengan orientasi tugas (Task Oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan (Employee Oriented).
Menurut pandangan beberapa ahli, ketiga gaya kepemimpinan tersebut merupakan gaya kepemimpinan dasar. Menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (1992: 296) “Corak atau gaya kepemimpinan (Leadership Style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas seorang pemimpin”. Dari pandangan tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan seorang dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin dalam berbagai bentuk organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor gaya kepemimpinannya yang diterapkannya.
Dari uraian di atas kesimpulannya bahwa gaya kepemimpinan yang cocok dan ideal adalah kombinasi gaya-gaya kepemimpinan yang telah dikemukakan di atas. Seorang pemimpin harus sanggup memainkan kepemimpinannya dalam berbagai gaya, ia harus dapat bertahan dalam segala situasi, dan beralih dari satu gaya ke gaya yang lainnya sesuai dengan situasi yang dihadapi dalam organisasi. Kedarmaan dan Udaya (dalam Modul UT 1999: 118) “Seorang pemimpin yang efektif tidak ditentukan oleh gaya atau tipe kepemimpinan yang digunakan dalam memimpin kelompok, tetapi tergantung cara menerapkan tipe/gaya kepemimpinan pada situasi yang sesuai”.
Menurut Toha (1983: 314) gaya kepemimpinan adalah pola perilaku spesifik yang ditampilkan oleh pemimpin dalam upaya mempengaruhi bawahan atau pengikut guna mencapai tujuan organisasi atau kelompoknya. Lebih lanjut Silalahi (dalam Gitosudarmo, 1999: 316) mengatakan studi kepemimpinan yang mempelajari dimensi perilaku pemimpin antara lain: (1) Studi Tennenbaum dan Schmidt; (2) Studi Kepemimpinan Universitas Lowa; (3) Studi Kepemimpinan Universitas Michigan; (4) Studi Kepemimpinan Universitas Ohio; (5) Studi Kepemimpinan Blake dan Mouton; dan (6) Studi Kepemimpinan Rensis Lekert.
Studi kepemimpinan yang mempelajari dimensi perilaku pemimpin tersebut memang telah di akui oleh para ahli administrasi, dan banyak di gunakan sebagai bahan referensi penelitian mengenai kepemimpinan. Pendapat lain mengenai gaya perilaku pemimpin dikemukakan oleh Gitosudarmo dan Sudita (1999: 128) yang menyatakan bahwa yang menjadi gaya perilaku pemimpin adalah sebagai berikut:
Perilaku instrumental
Perilaku instrumental meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan koordinasi dari kegiatan bawahan oleh pemimpin. Penekanan pemahaman bawahan akan apa yang diharapkan seorang pemimpin.
Perilaku suportif
Perilaku suportif meliputi kegiatan memberikan pertimbangan terhadap kebijaksanaan dari bawahan, menunjukkan perhatiannya kepada kesejahteraan, menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Perilaku partisipatif
Perilaku partisipatif di cirikan oleh kegiatan memberikan informasi, dan menekankan pada konsultasi dengan bawahan, dan menggunakan gagasan bawahan dalam memutuskan keputusan yang berkaitan dengannya.
Perilaku berorientasi kepada prestasi
Perilaku berorientasi kepada prestasi meliputi kegiatan menerapkan tugas-tugas, dengan harapan agar bawahan bekerja dengan prestasi yang tinggi dan secara terus menerus berupaya meningkatkan prestasi.
Gaya perilaku kepemimpinan yang diutarakan oleh Gitosudarmo dan Sudita ini lebih menekankan hubungan antara pemimpin dan organisasi yang di pimpinnya, serta hubungan antara bawahan dengan pemimpin. Hubungan tersebut meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian pengendalian koordinasi antar pimpinan dan bawahan.
Demikian artikel singkat tengang Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan semoga dapat dijadikan referensi bagi anda, dan jika artikel ini anda anggap menarik dan bermanfaat bagi anda silahkan share artikel ini. Terima kasih