Menurut Abdul Majid dalam (Yuliana, 2013: 3) bercerita berarti menyampaikan cerita kepada pendengar atau membacakan cerita bagi mereka. Dari batasan yang dikemukakan oleh Abdul Majid ini menunjukkan paling tidak ada 3 komponen dalam bercerita, yaitu (1) pencerita, orang yang menuturkan atau menyampaikan cerita, cerita dapat disampaikan secara lisan maupun tertuli, (2) cerita atau karangan yang disampaikan, cerita ini bisa dikarang sendiri oleh pencerita atau cerita yang telah dikarang atau ditulis oleh pengarah lain kemudian disampaikan oleh pencerita, (3) penyimak yaitu individu yang menyimak cerita yang disampaikan baik dengan cara mendengarkan maupun membaca sendiri cerita yang disampaikan secara tertulis.
Menurut Tarigan dalam (Suparjo, 2014 : 92) “Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”, jadi keterampilan berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting. Berdasarkan hal tersebut peneliti menemukan kelemahan tingkat penguasaan keterampilan berbicara. Hal ini terlihat pada keterampilan siswa berbicara ketika diberi kesempatan untuk berbicara atau bercerita. Siswa banyak yang memilih diam dan tidak mau untuk berbicara atau bercerita. Oleh karena itu minat berbicara siswa perlu untuk dikembangkan Menurut Tarigan dalam (Suprijo, 2014 : 92) “Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan berbagai macam informasi, cerita, serta berbagai ungkapan tentang apa yang dirasakan, dilihat, dibaca. Bercerita juga dapat digunakan sebagai sarana untuk berbagi pengalaman.
Manfaat Bercerita
Manfaat kegiatan bercerita adalah anak dapat mengembangkan kosakata, kemampuan berbicara, mengekspresikan cerita yang disampaikan sesuai karakteristik tokoh yang dibacakan dalam situasi yang menyenangkan, serta melatih keberanian anak untuk tampil di depan kelas ataupun di depan umum. Hal ini sesuai dengan kurikulum bahwa kegiatan bercerita bermanfaat untuk : 1. Menyalurkan ekspresi anak dalam kegiatan yang menyenangkan,2. Mendorong aktivitas, inisiatif, dan kreativitas anak agar berpartisipasi dalam kegiatan, memahami isi cerita yang dibacakan, dan 3. Membantu anak menghilangkan rasa rendah diri, murung, malu dan segan untuk tampil di depan teman atau orang lain Rahayu dalam (Monoarfa, 2013:5).
Tujuan Bercerita anak
Pada dasarnya, tujuan utama dari bercerita adalah untuk berkomunikasi atau bertukar informasi dengan orang lain. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seorang yang bercerita harus memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro dalam (Monoarfa, 2013:4) yang mengemukakan bahwa tujuan bercerita adalah untuk mengemukakan sesuatu kepada orang lain.
Demikian pembahasan tentang Pengertian Bercerita Anak semoga dapat dijadikan referensi bagi anda, dan jika postingan ini dianggap berguna bagi anda silahkan share artikel ini. Terima Kasih telah berkunjung