Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Gaya Kognitif

×

Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Gaya Kognitif

Sebarkan artikel ini

Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Gaya Kognitif – Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang dapat digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas atau mengatur tutorial dan untuk menentukan materi pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program perangkat computer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar). Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan. Model learning cycle 5E adalah model pembelajaran yang terdiri tahap-tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.

Model Pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan paradigma konstruktivisme. Pendekatan teori kontruktivistik pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan proses belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajar lebih berpusat pada siswa (student centered) dari pada teacher centerred. Dengan kata lain pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning cycle berpusat pada siswa dan guru berperan sebagai fasilitator.

Scroll untuk melihat konten




Menurut Rusman ada beberapa model yang dilandasi konstruktivistik yaitu 16 model siklus belajar (Learning Cycle), model pembelajaran generative, model pembelajaran interaktif, model CLIS (Children Learning in Science), dan model strategi pembelajaran kooperatif. Model learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robet Karplus dalam Science Curriculum Improvement Study/SCIS. Model learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik yang pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu: exploration, invention, dan discovery. Tiga tahap tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima tahap oleh Anthony W lorsbach, yaitu: engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation. Model learning cycle 5E ini mempunyai salah satu tujuan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkostruksi pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir baik secara individu maupun kelompok, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai.

Fase pendahuluan (Engegament )

Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dengan keingintahuan (curiocity) siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang sesuai dengan topik yang dibahas). Dengan demikian, siswa akan memberikan respon∕jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dijadikan pijak oleh guru untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan yang akan dibahas.




Fase eksplorasi (Exploration)

Pada fase ini, siswa diberi kegiatan yang dapat melibatkan keaktifan siswa untuk menguji prediksi dan hipotesis melalui alternatif yang diambil, mencatat hasil pengamatan dan mendiskusikan dengan siswa yang lain. Sehingga siswa memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru. Pada fase ini guru sebagai fasilitator.

Fase penjelasan (Explanation)

Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Siswa dituntut untuk menjelaskan konsep yang sedang dipelajari dalam kalimat mereka sendiri. Pada fase ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.

Fase Elaborasi (Elaboration)

Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari, membuat hubungan antar konsep dan menerapkannya pada situasi yang baru melalui kegiatan-kegiatan praktikum lanjutan yang dapat memperkuat dan memperluas konsep yang telah dipelajari.

Fase Evaluasi (Evaluation)

Siswa diberi pertanyaan untuk mendiagnosa pelaksanaan kegiatan belajar dan mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep yang diperoleh.




Kelebihan Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E

Menurut Cohen dan Clough (Wibowo, 2010: 2) pengaruh model learning cycle 5Ememberi keuntungan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
  2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa.
  3. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kekurangan Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E

Adapun kekurangan penerapan model learning cycle 5E yang harus selalu diantisipasi adalah sebagai berikut:

  1. Efektivitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran
  2. Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
  3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
Gaya Kognitif

Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, cara seseorang dalam bertingkah laku, menilai, dan berpikir akan berbeda pula. Menurut Slameto (2010) perbedaan-perbedaan antar pribadi yang menetap dalam cara menyusun dan mengelola informasi serta pengalaman-pengalaman yang didapat disebut dengan gaya kognitif.




Gaya kognitif memiliki arti yang berbeda dengan gaya belajar. Gaya belajar merupakan cara orang untuk memperoleh informasi, sedangkan gaya kognitif memiliki arti yang lebih luas yaitu mengacu pada cara orang dalam mengelola informasi yang diperoleh dan memandang lingkungan sekitarnya sebagai stimulus dan berinteraksi didalammya.Atas dasar penelitiannya Witkin (Yahya, 2010: 36) membedakan gaya kognitif berdasarkan aspek psikologis itu menjdi dua jenis, yaitu:

  1. Gaya field-dependent, orang dengan gaya ini cenderung mempersepsi suatu pola sebagai sebagai suatu keseluruhan, sukar baginya untuk memusatkan pada satu aspek situasi atau menganalisis suatu pola menjadi bermacam-macam bagian.
  2. Gaya field-independent, orang yang bergaya ini cenderung mempersepsi bagian-bagian yang terpisah dari suatu pola menurut komponen-komponennya.

Menurut Slameto (2010) karakteristik belajar murid yang field-dependent dan field-independent dapat dijabarkan dalam Tabel dibawah ini.




Demikian ulasan singkat tentang Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Gaya Kognitif semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.