Media Pembelajaran Kartu Bergambar – Kartu yang dalam aplikasinya memiliki berbagai variasi dan ukuran merupakan alat bantu ajar yang praktis. Selembar kartu dapat dibuat dari kertas biasa (HVS), karton manila, atau kertas cover. Menurut kamus besar bahasa indonesia kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan kata.
Sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa. Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang tumbuhan dsb) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas. Media merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Jadi kartu bergambar adalah kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa kartu bergambar adalah sebuah media pembelajaran berbentuk segi empat pipih yang memuat perpaduan antara kata dan gambar yang sering dijumpai disekitar anak seperti nama-nama binatang dan buah-buahan.
Kegunaan dan Kelebihan Kartu Bergambar
Masing-masing media mempunyai kegunaan dan kelebihan. Begitu juga dengan media yang digunakan dalam pembelajaran baca tulis huruf alphabet. Media kartu kata bergambar juga mempunyai kegunaan dan kelebihan, kegunaan dan kelebihannya sebagai berikut:
- Kegunaan daripada media kartu kata adalah:
- Dapat membaca pada usia dini.
- Mengembangkan daya ingat otak kanan.
- Melatih kemampuan konsentrasi balita.
- Memperbanyak perbendaharaan kata dari balita.
Sedangkan kelebihanya adalah :
- Mudah dibawa ke mana-mana. Dengan ukuran yang kecil sehingga membuat media kartu dapat disimpan dimanapun, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dan digunakan dimana saja.
- Praktis dalam membuat dan menggunakannya, sehingga kapan pun anak didik bisa belajar dengan baik menggunakan media ini. Ketika kita akan menggunakan tinggal menyusun urutan kata sesuai keinginan kita. Selain itu biaya pembuatan media ini juga sangatlah murah, karena dapat menggunakan barang-barang bekas seperti kardus sebagai kartunya.
- Gampang diingat karena kartu ini bergambar yang sangat menarik perhatian. Sehingga kartu ini akan memudahkan siswa untuk mengingat dan menghafal bentuk huruf-huruf tersebut.
- Menyenangkan sebagai media pembelajaran, bahkan bisa digunakan dalam permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu kartu kata yang disusun secara acak yang kemudian harus dipasangkan sesuai antara tulisan (kata) dengan gambarnya. Cara seperti ini juga bisa mengasah aspek kognitif dan motorik kasar anak.
Dengan adanya kegunaan dan kelebihan yang telah disebutkan diatas diharapkan anak menjadi pintar dalam memahami huruf alphabet sehingga dapat dijadikan sebagai metode cara belajar membaca permulaan yang tepat.
Karakteristik Media Kartu Kata
Menurut Rahadi Ansto menyebutkan ada beberapa karakteristik media kartu:
- Harus Autentik, artinya dapat menggambarkan objek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung. Misalnya, siswa akan mempelajari gunung meletus, setelah diberi gambaran bagaimana gunung meletus, maka akan tahu bahwa pada saat gunung meletus mengeluarkan larva dan debu panas dari kawahnya, dan hal tersebut bisa berbahaya.
- Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.
- Ukuran gambar proposional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.
- Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Langkah-langkah yang Harus digunakan dengan Media Kartu Kata Bergambar.
Dalam menggunakan kartu kata bergambar sebagai media pembelajaran baca tulis, ada langkah-langkah khusus yang harus dilakukan. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi tempat langkah, yaitu: langkah pertama mengenal huruf alphabet yaitu dengan menunjukkan satu demi satu kartu huruf atau poster antara huruf āaā sampai āzā yang diacak dan ajari bagaimana cara bunyinya. Langkah kedua; mengenal perbedaan antara huruf konsonan dengan huruf vocal bagaimana cara membacanya jika ada huruf konsonan digabung dengan huruf vocal dengan menggunakan kartu huruf. Langkah ketiga; anak membaca huruf alphabet yang sudah dirangkai menjadi kata oleh peneliti. Langkah keempat; anak merangkai huruf menjadi kata yang sesuai dengan gambar.
Agar proses pembelajaran lebih efektif, tiap-tiap huruf diaplikasikan dengan benda-benda yang ada disekitar kita dan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung.
Macam-macam Kartu Bergambar
kartu bergambar yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran baca tulis banyak macam dan jenisnya. Berikut ini beberapa materi dalam Flash card atau Dots card dan cara penggunaannya:
Flash Card Benda
Perkenalkan gambar-gambar benda, mulai dari yang ada di sekitar anak, seperti hewan, buah-buahan, dan sebagainya, sehingga perbendaharaan benda yang dilihat semakin banyak.
Flash card Abjad
Pada bagian ini, anak diperkenalkan dengan 26 huruf sejak dini. Contoh:
Sebenarnya masih banyak jenis flash card yang perlu diperkenalkan kepada anak sejak usia dini, misal huruf hijaiyah (dasar-dasar huruf arab, huruf cina), dan jenis gambar yang lain. Flash card bisa dibuat sendiri, seperti contoh dibawah ini,dengan cara memotong gambar kemudian ditempelkan di atas kertas buffalo dan dapat juga dibeli di toko buku.
Sekian postingan singkat tentang Media Pembelajaran Kartu Bergambar semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan postingan ini. terima kasih telah berkunjung.