Konsep Bimbingan Karier – Setiap orang mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam meraih kebahagiaan tersebut ada sebagian orang yang terus berusaha semaksimal mungkin mencapai sukses, baik dalam belajar, bekerja, berkeluarga, maupun bermasyarakat. Mereka ada yang sukses bekerja di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ekonomi, kesenian, olah raga, pertanian, kehutanan, perhubungan, teknologi, telekomunikasi, dan sebagainya. Mereka yang sukses biasanya menyenangi bidang pekerjaan yang digelutinya. Kesuksesan mereka itu diakui oleh teman-temannya dan masyarakat di sekitarnya.
Untuk memperoleh kesuksesan dalam bekerja, biasanya seseorang mempersiapkan dirinya dengan belajar dan berlatih secara tekun di bidang pekerjaan yang dipilihnya. Mereka berusaha untuk memahami bakat, minat, kepribadian, nilai, dan peluang-peluang pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya. Selanjutnya mereka mengembangkan bakat, minat, kepribadian, nilai yang sesuai dengan dirinya dan yang dapat menunjang pekerjaannya.
Kesuksesan seseorang dalam pekerjaan dapat diraih melalui usaha yang sungguh-sungguh penuh pengorbanan dan perjuangan. Mereka belajar dan bekerja secara tekun untuk mewujudkan kesuksesan dalam pekerjaannya. Mereka merasa senang dalam belajar dan bekerja yang sesuai dengan dirinya. Mereka bahagia karena lingkungan di sekitarnya dapat menerima diri dan menerima pekerjaanya. Mereka bahagia karena mampu berprestasi di bidang pekerjaan yang dipilihnya. Dengan kata lain, mereka sukses dalam kariernya yang meliputi sukses dalam belajar, bekerja, berkeluarga, dan bermasyarakat. Dengan demikian, orang dapat dikatakan sukses dalam kariernya apabila ia berhasil melaksanakan serangkaian pekerjaan utama yang ditekuninya selama hidupnya.
Contoh manajer perusahaan yang berhasil dalam kariernya adalah Henry Ford (1863-1947). Berkat kepiawaiannya mengelola perusahaan automobil, walaupun hambatan ataupun tantangan selalu muncul, perusahaan mobil tersebut tetap maju. Mobil Ford dengan bermacam jenisnya tetap diminati dan dicari masyarakat. Perhatikan pula presiden dan perdana menteri yang berhasil dan diakui masyarakat luas, seperti Eisenhower, W. Churchil, JF Kennedy dan Sukarno. Tidak ketinggalan pula para penulis yang berhasil, seperti William Shakespeare dan WS Rendra. Demikian pula pelukis yang terkenal, seperti Raden Saleh, Affandi, dan Barli, ilmuwan ternama, seperti Einstein dan BJ Habibie. Mereka itu menjadi dirinya sebagaimana yang diinginkannya, bukan seperti yang diharapkan orang lain.
Janganlah berpura-pura cocok dengan pekerjaan, jabatan, atau posisi yang dilakukan, atau meniru orang lain karena keberhasilannya. Kesuksesan sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam mengendalikan dan menguasai kehidupan dirinya sendiri serta kemampuannya dalam menghayati, memahami, dan melakukan jenis pekerjaan yang dimasukinya dalam lingkungan yang berbeda-beda dan berubah dengan cepat. Kesuksesan dapat diramalkan dari cara seseorang merespon dan menerangkan kesulitan yang dihadapinya. Andai kata seseorang dalam menghadapi suatu kesulitan meresponnya lama, bersifat internal, dan di luar kendalinya, ia akan menderita dan tidak akan berhasil. Sebaliknya, apabila seseorang dalam menghadapi kesulitan itu meresponya cepat dan dapat mengendalikan diri, ia akan merasa senang dan berhasil dalam menghadapi kesulitan tersebut. Tidak ada kata terpaksa dalam bekerja, karena keberhasilan berkaitan erat dengan kepuasan, pengaturan, dan pengendalian diri. Dengan kata lain, sikap seseorang sangat menentukan keberhasilannya.
Dari temuan penelitian yang dilakukan Harvard University, terungkap bahwa 85% keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan ditentukan oleh sikap mereka, dan hanya 15% ditentukan oleh kepandaian dan pengetahuan mereka. Bahkan jauh sebelumnya, William James dari Harvard University pernah berkata ,”Penemuan yang paling hebat dari generasi saya adalah manusia
dapat mengubah kehidupan mereka dengan mengubah pola pikir mereka”. Tidak ada seorang pun yang dapat membuat Anda merasa rendah tanpa persetujuan Anda. Tidak seorang pun yang dapat menyuruh Anda berpikir negatif kecuali diri Anda sendiri. Sikap negatif akan selalu membawa kehancuran, kepahitan, penderitaan, serta ketegangan batin. Sebaliknya, berpikir positif akan meningkatkan kinerja dan produktivitas, menciptakan susana lingkungan yang kondusif, mendorong hubungan yang lebih baik dengan pelanggan, dan membentuk pribadi yang menyenangkan. Musuh utama yang sering menyabot seseorang dalam keberhasilannya adalah rasa takut dan rasa cemas yang berlebihan, sehingga tidak berani mencoba dan berbuat. Hindari kritik destruktif yang berlebihan, karena keadaan itu akan mematahkan semangat dan melemahkan tindakan.
Setiap individu mempunyai sifat, kemampuan, keterampilan, nilai, sikap, serta kebiasaan yang berbeda dari yang lain. Di samping itu, setiap jenis pekerjaan mempunyai karakteristik tersendiri dengan deskripsi tugas yang berlainan, tumbuh dan berkembang dalam latar sosial budaya yang tidak sama. Benjamin Franklin tidak menulis cerita sukses pertama Amerika, tetapi dirinya sendirilah yang merupakan sukses itu. Keteguhan dan kemantapan yang tidak tergoyahkan, itulah yang mengubahnya dari tidak berarti apa-apa menjadi seseorang yang sangat berarti. Ia memulai kariernya sebagai seorang buruh percetakan, kemudian menjadi seorang penulis termasyur di Amerika. Ia tidak berpendidikan sebagaimana seorang cendekiawan, penemu, dan negarawan, tetapi ia menjadi seorang pemimpin yang terkenal.
Makna Karier
Di masa lalu, istilah karier dipadang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah yang eksklusif dan hanya dibicarakan di kalangan terbatas. Misalnya, karier diterapkan kepada orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik, atau orang yang memegang jabatan struktural, bahkan menyempit di kalangan orang-orang yang sukses di sektor bisnis,
pemerintahan, dan birokrasi. Reduksi esensi karier lainnya adalah berupa pandangan bahwa karier identik dengan kenaikan pangkat atau golongan secara reguler, dan puncak karier terjadi ketika seseorang memegang jabatan struktural
Persepsi tentang ‘karier’ seperti itu tidak sepenuhnya benar atau seluruhnya salah. Alasannya, banyak istilah yang memiliki kesamaan makna dengan karier, misalnya task, position, job, occupation, vocation, dan avocation. Sejatinya, karier memiliki spektrum makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan istilah sejenis. Karier mengandung makna urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang (Tolbert, 1974). Sejalan dengan pendapat ini, Healy (1982:5) mengemukakan bahwa karier dapat didefinisikan, “as the sequence of major position occupied by a person throughout his, or her pre- occupational, occupational and post-occupational life.” Kedua pengertian ini menunjukkan bahwa karier seseorang terjadi sejak masa belajar, bekerja, dan saat pensiun.
Permasalahan yang muncul adalah apakah posisi belajar, bekerja dan pensiun dapat dikatakan sebagai karier? Itulah yang oleh Super (1976) disebut bahwa karier lebih bersifat person oriented. Posisi tersebut dapat dipandang sebagai karier, bergantung pada pandangan seseorang mengenai karier dan perspektif mana yang ia gunakan. Yang paling penting adalah bagaimana kualitas individu berperilaku pada setiap posisi tersebut. Dengan asumsi ini, dapat dikatakan bahwa kualitas perilaku pada posisi tersebut dapat dirasakan dan bermakna bagi kehidupan individu itu sendiri dan lingkungannva.
Karier dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan; dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai satu rentang hidupnya sendiri (the span of one’s’ life) (Murray:1983). Definisi ini memandang karier sebagai
rentangan aktivitas pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya kekuatan inner person pada diri manusia. Perilaku yang tampak karena adanya kekuatan motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai modal dasar bagi karier individu. Itulah yang oleh Healy (1982) disebut sebagai kekuatan karier (power of career). Kekuatan karier ini akan tampak dalam pengguasaan sejumlah kompetensi (fisik, sosial. intelektual, spiritual) yang mendukung kesuksesan individu dalam karirnya.
Sukses karier dapat pula dicapai melalui pendidikan, hobi, profesi, sosial- pribadi, dan religi. Karier mencakup seluruh aspek kehidupan individu, yaitu meliputi (1) peran-peran hidup (life-roles), seperti sebagai pekerja, anggota keluarga dan warga masyarakat; (2) adegan-adegan kehidupan (life-settings), seperti dalam keluarga, lembaga masyarakat, sekolah atau pekerjaan; dan (3) peristiwa kehidupan (life-events), seperti dalam memasuki pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan pekerjaan, atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasan/kebahagiaan diri dan lingkungan.
Makna Bimbingan Karier
Konsep layanan bimbingan karier sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973. Artinya, sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki, dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
Pada tahun 1951, Donald Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan (vocational guidance) sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja, menguji konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al., 1974: 146) mengganti konsep vocational choice menjadi vocational development.
Kematangan vokasional menunjukkan tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karier.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karier mencoba menghubungkan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai- nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karier telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karier.
Conny Semiawan (1986:3) memberikan definisi bimbingan karier lebih luas, yaitu sebagai berikut.
“..Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan individu yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif dan afektif, maupun keterampilan seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam kehidupan yang terus-menerus berubah; tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan tugas”.
Mohamad Surya (1988:31) menyatakan bahwa bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu untuk memecahkan masalah karier, memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Dengan mencermati uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian,
bimbingan karier difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.
Bimbingan karier merupakan salah satu dari layanan bimbingan dan konseling. Dalam program bimbingan dan konseling di sekolah, di samping layanan bimbingan karier, ada layanan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar. Semua jenis layanan tersebut diarahkan kepada peserta didik (siswa) yang disebut sebagai klien, agar mereka memahami dirinya, mengenal lingkungannya yang efektif, sehingga dapat mengambil keputusan dan / atau merencanakan masa depan kehidupannya secara bermakna.
Adapun lingkup kehidupan klien yang dibantu atau difasilitasi melalui layanan bimbingan dan konseling di sekolah itu meliputi aspek kemampuan untuk (a) mengembangkan diri atau pribadi dengan berbagai karakteristiknya yang khas;
(b) mengembangkan hubungan sosial dalam kaitan dengan lingkungan individu yang lain, kelompok, dan masyarakatnya; (c) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang aktif dan produktif hingga dapat mencapai prestasi yang optimal; dan (d) mengembangkan pemahaman serta penerimaan terhadap gambaran diri pribadinya dan dunia kerja di luar dirinya, memperoleh penyesuaian antara gambaran diri dan dunia kerja pilihannya, hingga meraih keberhasilan dan dapat mewujudkan diri sepanjang perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, bimbingan karier pada dasarnya merupakan proses bantuan, layanan, dan / atau pendekatan yang dilakukan oleh konselor terhadap klien (siswa), agar siswa dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, menentukan dan mengambil keputusan yang tepat serta bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
Berdasarkan pengertian bimbingan karier tersebut, karier dapat dinyatakan sebagai perjalanan hidup bermakna yang ditempuh seseorang, yang ditandai dengan serangkaian kesuksesan dalam hidupnya. Karier seseorang dapat diraih melalui pekerjaan, jabatan, posisi, ataupun hobi.
Adapun bimbingan karier dimaksudkan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, kondisi dan kemampuan diri, kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan pengentasan masalah-masalah karier yang dihadapi. Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karier terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif, atau keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, atau perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus berubah.
Prinsip Bimbingan Karier
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan karier, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
- Bimbingan karier ditujukan bagi semua individu. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan karier diberikan kepada semua individu atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dengan demikian, bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan atau layanan yang berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang; bukan merupakan peristiwa yang terpilah satu sama lainnya.
- Bimbingan karier merupakan bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian, ciri-ciri dan tugas- tugas perkembangan pada tahap tertentu hendaknya dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karier. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karier lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik atau pendekatan dalam setting (adegan) kelompok daripada perseorangan (individual). Pendekatan prventif adalah layanan bimbingan untuk mencegah individu/klien agar tidak terjerumus kepada masalah dalam proses pengembangan dirinya. Pendekatan pengembangan adalah layanan bimbingan untuk memfasilitasi laju perkembangan individu/klien. Pendekatan kuratif adalah layanan bimbingan untuk menyembuhkan individu/klien dari masalah psikologis atau model pencarian jalan keluar dari masalah yang dihadapi individu.
- Bimbingan karier bersifat individual. Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan karier individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
- Bimbingan karier menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan karier karena bimbingan karier dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan itu, bahwa dalam hal ini bimbingan karier sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan pengembangan kekuatan dalam diri dan kesuksesan, karena bimbingan karier merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
- Bimbingan karier merupakan usaha bersama. Bimbingan karier bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru dan kepala sekolah.
- Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses bimbingan karier. Program bimbingan karier akan berlangsung efektif apabila ada upaya kerja sama antar personel sekolah, juga dibantu oleh personel dari luar sekolah, seperti orang tua siswa atau para spesialis.
- Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan karier. Bimbingan karier diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan kariernya. Bimbingan karier berperanan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat penting baginya dalam mengambil keputusan kariernya. Kehidupan karier individu diarahkan oleh tujuan kariernya, dan bimbingan karier memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan karier melalui pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemampuan individu untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, bimbingan karier tidak sekadar memperhatikan hak individu unuk menentukan pilihan atau mengambil keputusan sendiri, tetapi juga membantu individu agar memperoleh keterampilan dalam mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara bertanggung jawab.
- Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar kehidupan. Pemberian layanan bimbingan karier tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat. Bidang layanan bimbingan karier pun bersifat multi-aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, dan pendidikan yang terkait dengan karier.
Demikian postingan singkat tetang Konsep Bimbingan Karier semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini bermanfaat bagi anda silahkan bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.