Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pendidikan

Fungsi dan Jenis Perpustakaan

×

Fungsi dan Jenis Perpustakaan

Sebarkan artikel ini

Fungsi dan Jenis Perpustakaan – Perpustakaan pada perguruan tinggi atau universitas merupakan sarana penunjang yang harus diperhatikan. Menurut Saleh dan Komalasari (2010:13), pada dasarnya fungsi perpustakaan antara lain:

Fungsi Edukatif

Perpustakaan merupakan tempat belajar dimana setiap individu dapat mencari bahan-bahan ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan pengetahuan. Dengan fungsi edukatif ini, perpustakaan membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan program gemar membaca pada masyarakat.

Scroll untuk melihat konten
Fungsi Informatif

Pada fungsi informatif memiliki pengertian bahwa informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan. Jenis perpustakaan mempengaruhi informasi yang dapat diperoleh bagi pengguna.

Fungsi Penelitian

Pada fungsi penelitian memiliki pengertian bahwa sumber-sumber yang terdapat di dalam perpustakaan digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian. Umumnya fungsi ini terdapat pada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Fungsi Kultural

Perpustakaan memiliki dan menyediakan bahan pustaka baik tercetak maupun elektronik yang terkait dengan kebudayaan suatu bangsa maupun antar bangsa.







Fungsi Rekreasi

Perpustakaan memberikan ruang pada pengguna untuk mencari koleksi yang bersifat populer maupun menghibur. Setiap perpustakaan yang didirikan memiliki tujuan, organisasi, jenis pemakai dan kegiatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, beberapa pakar mengelompokkan jenis perpustakaan sebagai berikut:

Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan utama yang memiliki informasi paling lengkap bagi pengguna dalam suatu negara. Pada umumnya perpustakaan nasional bersifat umum. Contoh: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang didirikan oleh masyarakat dan dibiayai oleh masyarakat itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung (pajak). Contoh: Kantor Perpustakaan Umum Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.

Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus dapat diartikan sebagai perpustakaan instansi pemerintah atau instansi swasta. Tujuan didirikannya perpustakaan ini adalah untuk mendukung para pegawai dalam memenuhi kebutuhan informasi yang terkait dengan tugas dan misi lembaga yang bersangkutan. Contoh: Perpustakaan Sekretariat ASEAN di Jakarta.



Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang terdapat pada lingkungan sekolah dan dikelola oleh sekolah yang bersangkutan sebagai sarana dan fasilitas penyelenggara pendidikan.



Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada lingkungan perguruan tinggi yang bersifat akademik dengan tujuan untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pelayanan informasi. Contoh: LKC Bina Nusantara.

Sirkulasi Perpustakaan

Menurut Menurut Saleh dan Komalasari (2010:52) pada perpustakaan terdapat dua layanan perpustakaan yaitu: layanan teknis dan layanan pengguna. Layanan teknis merupakan layanan yang menyangkut pekerjaan dalam menyiapkan suatu buku untuk dapat digunakan oleh pengguna. Layanan pengguna merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan layanan terhadap pengguna perpustakaan, khususnya anggota perpustakaan.




Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang terdapat pada perpustakaan. Pada layanan sirkulasi terdapat proses jenis bahan pustaka yang dapat dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan pustaka dan pembuatan statistik peminjaman untuk laporan perpustakaan.

Peminjaman yang dilakukan terbatas kepada anggota perpustakaan, sedangkan yang bukan anggota tidak boleh melakukan peminjaman. Masyarakat luar yang tidak termasuk dalam anggota hanya diperbolehkan untuk membaca di tempat. Waktu peminjaman bervariasi tergantung kebijakan pada tiap perpustakaan.

Sistem Peminjaman

Dalam pelayanan perpustakaan terdapat beberapa sistem peminjaman (Saleh dan Komalasari, 2010:56), yaitu:

Sistem Buku Besar

Sistem ini diterapkan pada perpustakaan kecil. Informasi setiap peminjam yang melakukan peminjaman maka akan dicatat dalam buku besar. Buku besar memiliki indeks nama pada halaman terakhir dan isi dari informasi peminjam adalah nama, alamat, tanggal pinjam, nomor panggil, pengarang, judul, tanda tangan peminjam dan tanggal harus kembali.

Sistem Sulih (Dummy)

Sistem Sulih atau dummy system menggunakan sulih yang terbuat dari buku untuk menggantikan tempat buku yang sedang dipinjam dimana setiap sulih terdapat keterangan informasi peminjam seperti nama, nomor panggil, dan tanggal peminjaman.




Sistem NCR (No Carbon Required)

Pada sistem ini, setiap peminjam mengisi formulir peminjaman yang berisi lengkap mengenai informasi peminjam dan buku yang dipinjam. Formulir peminjaman menggunakan kertas khusus yang langsung membuat tembusan tanpa menggunakan karbon.

Sistem Book Issue Card (BIC)

Pada sistem ini, terdapat sebuah kartu yang berukuran 7,5 x 12,5 cm yang berfungsi sebagai media informasi buku dan peminjam. Petugas perpustakaan mengisi kolom informasi nama dan tanggal meminjam serta judul buku. Sistem ini banyak diterapkan pada perpustakaan sekolah.

Sistem Browne

Pada sistem ini, setiap anggota perpustakaan memiliki tiket pembaca berbentuk kantong yang jumlahnya sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam. Tiket anggota berisi informasi nomor anggota, nama, nomor panggil, nomor induk dan alamat. Selain itu terdapat tiket buku yang berisi informasi mengenai informasi buku. Bila peminjam ingin melakukan peminjaman maka petugas mencabut kartu buku dari kantong buku kemudian dimasukkan ke tiket pembaca.

Sistem Islington

Pada sistem ini, perlengkapan yang diperlukan ialah mesin pencetak huruf timbul, kartu plastik, label tanggal pada masing-masing buku, kantong buku dan kartu buku. Proses peminjaman sama seperti peminjaman Browne, namun peminjam harus menempelkan kartu anggota pada kartu buku dengan alat cetak khusus. Alat ini menekan kartu plastik pada kartu buku sehingga kartu buku tertera nama peminjam.

Sistem Newark

Pada sistem ini, anggota perpustakaan memiliki kartu peminjaman. Kartu peminjaman berisi informasi seperti nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal

berakhirnya kartu anggota, tanda tangan anggota serta kolom nomor panggil buku, dan kolom tanggal harus kembali. Proses peminjaman sama seperti peminjaman Browne dengan membawa kartu peminjaman.

Token Charging

Pada sistem ini, setiap anggota yang ingin meminjam menggunakan kartu anggota sebagai tanda pengenal yang dibuat dari karbon dengan masa berlaku 1 tahun.

Sistem Kartu Tebuk

Pada sistem ini, perlengkapan yang diperlukan adalah komputer, mesin tebuk otomatis, kartu anggota yang terbuat dari plastik, kartu tebuk (punched card), dua kartu untuk setiap buku yang dipinjam, serta kantong buku pada masing-masing buku.

Photocarging atau Peminjaman Berbasis Sistem

Foto Pada sistem ini, perlengkapan yang diperlukan adalah mesin “photocharging”, komputer, alat baca micro film, kartu anggota dan kertas transaksi.



Sistem Peminjaman Berbantuan Komputer

Sistem ini merupakan sistem yang telah banyak digunakan. Proses peminjaman dilakukan dengan bantuan komputer seperti pendaftaran anggota, pencatatan peminjaman, dan pengolahan bahan pustaka. Biasanya pengolahan bahan pustaka yang menghasilkan katalog dan pencatatan peminjaman menggunakan sistem terintegrasi (integrated system).

International Standard Book Number (ISBN)

Menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2014), ISBN merupakan kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. ISBN memberikan informasi mengenai judul, penerbit, dan kelompok penerbit. ISBN terdiri dari deretan

angka 13 digit yang terdapat pada setiap buku yang telah diterbitkan oleh penerbit. Terdapat 5 kelompok bagian yang membentuk nomor ISBN yang masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan dengan tanda hyphen(-). Contoh: ISBN 978-602-8519-93-9

  1. Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (prefix identifier) = 978
  2. Kode kelompok (group identifier) = 602 (default)
  3. Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
  4. Kode Judul (title identifier) = 93
  5. Angka pemeriksa (check digit) = 9




Keuntungan Sirkulasi dengan Komputer

Berikut beberapa keuntungan yang diperoleh saat menggunakan komputer pada layanan sirkulasi (Abdul dan Rita,2010:33):

  1. Terpadu dan mudah.
  2. Praktis dan cepat.
  3. Fungsional dan Akurat.

Demikian lah pembahasan singkat tentang Fungsi dan Jenis Perpustakaan semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa menarik bagi anda dan sebagai bentuk dukungan anda untuk blog ini agar selalu memberikan konten seputar pendidikan silahkan bagikan/share postingan ini di media sosial anda. Terima kasih telah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.