Scroll untuk baca artikel
Pembelajaran

Pengertian Pengelolaan Kelas

×

Pengertian Pengelolaan Kelas

Sebarkan artikel ini

Pengertian Pengelolaan Kelas – Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimis sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti yang diharap.

Menurut Eliana (2010: 1) pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan. Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut Weber (WordPress: 2011) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Sedangkan menurut J.M Cooper dalam Eliana (2010: 3) Ada lima pengelompokkan definisi tentang pengelolaan kelas

Scroll untuk melihat konten

Memandang bahwa pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa. Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan. Menurut J.M Cooper dalam Eliana (2010: 3) istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim. Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.

Bertolak belakang dengan definisi pertama diatas, yaitu yang didasarkan atas pandangan yang bersifat permisif. Pandangan ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah.

Dengan demikian, definisi kedua dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa. Meskipun kedua pandangan diatas, pandangan otortatif dan permisif, mempunyai sejumlah pengikut, namun keduanya dianggap kurang efektif bahkan kurang bertanggungjawab. Pandangan otoritatif adalah kurang manusiawi sedangkan pandangan permisif kurang realistik.

Didasarkan pada prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification). Dalam kaitan ini pengelolaan kelas dipandang sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa. Peranan guru ialah mengembangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan (reinforcement). Definisi ketiga menurut J.M. Cooper dalam Eliana (2010: 3) yang berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.




 Memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci.

Dengan demikian peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dalam kaitan ini definisi keempat dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.

Bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual.

Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.

Ketiga definisi yang terakhir tersebut diatas masing-masing bertitik tolak dari dasar pandangan yang berbeda. Manakah yang terbaik diantara ketiga definisi itu? Dari ketiga pandangan itu tidak satupun pernah dibuktikan sebagai pandangan yang terbaik. Oleh karena itu menurut Eliana (2010: 5) apabila guru mampu membentuk suatu pandangan yang bersifat pluralistic, yaitu pandangan yang merangkum tiga dasar pandangan itu Definisi yang pluralistic itu dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.

Pengelolaan Kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru agar mampu mengelola kelas dengan baik supaya tujuan pembelajran kita tercapai serta dapat mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Sedangkan untuk pengajaran adalah segala jenis kegiatan yang dengan sengaja kita lakukan dan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan- tujuan khusus pengajaran. Guru-guru perlu memahami dan memegang salah satu definisi tersebut diatas yang akan menjadi pedoman bagi tingkah laku dan kegiatan guru didalam kelas dalam rangka mengelola kelasnya. Definisi yang lebih tepat bagi guru-guru kiranya adalah definisi yang bersifat pluralistic (Eliana, 2010: 5).

Pelaksanaan Pengelolaan Kelas

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran menurut Djamarah dan Zain (2006: ) meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

    1. Membuka kegiatan pembelajaran melalui apersepsi, yaitu mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya maupun dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik.
    2. Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yaitu menginformasikan tujuan dan program pembelajran yang dirancang guru pada tahap pra pembelajaran.




  1. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik, termasuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun mengirganisasikan peserta didik dalam pembelajarannya (individual, kelompok dan klasikal).
  2. Penyajian bahan belajar dengan pendekatan yang sesuai (ekspositori,inkuiri, eksperimen, atau discovery).
  3. Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan, penghargaan, ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik.
  4. Melakukan penyesuaian–penyesuaian kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis kondisi pembelajaran yang terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan peserta didik.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian Pengelolaan Kelas semoga bermanfaat bagi anda, jika berkenan silahkan share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.