Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Metode PembelajaranMetodologi PenelitianPendidikan

Metode Drill (Latihan) Secara Kelompok

×

Metode Drill (Latihan) Secara Kelompok

Sebarkan artikel ini

Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila  situasi  belajar  itu  diubah-ubah  kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar. Drill wajar digunakan untuk:

  1. Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari, pertukangandan sebagainya).
  2. Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode latihan (drill), antara lain:

Scroll untuk melihat konten
  1. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapatmengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.
  2. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan.
  3. Lama latthan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.
  4. Selingilah latihan agar tidak membosankan.
  5. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara klasikalsedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.

Kelebihan dan kelemahan Metode latihan (drill) antara lain: Kelebihan :

  1. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
  2. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
  3. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
  4. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,      tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
  5. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
  6. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat

Kelemahan :

  1. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
  2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
  3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
  4. Dapat menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata tetapi tak tahu arti)



Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok sangatlah tepat digunakan apabila guru bermaksud memupuk kerja sama dan kegotongroyongan di antara siswa dalam mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai metode, kerja kelompok dapat dibentuk dengan dasar, sebagai berikut:

  1. Pengelompokan berdasarkan atas perbedaan individual dalam kemampuan belajar, misalnyadalam satu kelompok terdiri dari anak pandai, sedang dan kurang pandai.
  2. Pengelompokan atas dasar perbedaan individual dalam minat belajar, misalnya satu kelompok terdiri dari siswa-siswa yang senang olahraga, kelompok lain terdiri dari yang senang kesenian.
  3. Pengelompokan atas dasar fasilitas yang tersedia.
  4. Pengelompokan atas dasar peningkatan partisipasi. Cara ini dimaksudkan untuk merangsang setiap siswa agar ikut serta dalam memecahkan masalah dalam hubungan kelompok dan kegotongroyongan.
  5. Pengelompokan atas dasar pembagian pekerjaan.

Penyampaian   bahan   pelajaran   dengan    mempergunakan    metode   kerja kelompok dapat dilakukansebagai berikut:

Langkah pendahuluan

Pada langkah pendahuluan ini perlu mempersiapkan hal-hal berikut:

  1. Identifikasi pokok dan sub pokok bahasan serta menentukan bentuk dan jenis kegiatan.
  2. Membagi kelas dalam beberapa kelompok.
  3. Memberikan penjelasan secara menyeluruh tentang tujuan, hal-hal yang harus dikerjakan dancara-cara mengerjakannya.
  4. Mengadakan pembagian kerja bagi masing-masing kelompok.
Langkah Pelaksanaan

Masing-masing kelompok melaksanakan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada kelompok. Pada saat kelompok sedang bekerja guru berkeliling memberikan bimbingan dan pengawasan.




Langkah Penutup

Masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya. Kelompok lainnya menanggapi. (Drs. H. Mansyur, 1995:136-137).

Pembelajaran secara kelompok kecil mempunyai keuntungan dan kerugian, antara lain:

Keuntungan :

  1. Mempermudah komunikasi
  2. Meningkatkan interaksi
  3. Mendorong keterlibatan
  4. Mendorong untuk membantu orang lain dan menerima tanggung jawab
  5. Melatih kemampuan bernegosiasi
  6. Mengembangkan kemampuan mengambil keputusan
  7. Mengembangkan rasa perlu berbagi pendapat
  8. Meningkatkan kerjasama
  9. Memungkinkan variasi pembelajaran
  10. Guru berkesempatan untuk mengamati, mendengarkan dan mendiagnosis siswa.

Kerugian

  1. Membuat siswa tidak bergairah
  2. Membuang waktu jika kemampuan bekerja kelompok kurang
  3. Membuang waktu jika mengenalkan konsep baru
  4. Mengesampingkan kebutuhan anak pandai dan kurang dari kebutuhan kelompok
  5. Mengesampingkan penguasaan materi dari ketrampilan kerja kelompok
  6. Anak pandai mendominasi anak kurang.

Seperti yang sudah kita semua ketahui, saat banyak orang melakukan kegiatan baik bersama,akan dihasilkan suatu pencapaian positif yang besar. Satu orang tidak dapat berbuat banyak sebagai individu, tapi kelompok dapat melakukan banyak hal. Kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman belajar yang beragam agar kegiatan belajar tetap menyenangkan dan menantang.

Belajar kelompok mempunyai tujuan agar anak dapat bersosialisasi dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama. Melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Dalam kenyataan sehari-hari,  yang  membuat  manusia  sukses  adalah kemampuannya menerapkan kecerdasan untuk bekerjasama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.



Dari pembahasan tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pencapaian keterampilan mengetik 10 jari siswa perlu diberikan latihan- latihan yang efektif agar siswa mampu untuk menggunakan metode 10 jari dalam mengetik. Latihan-latihan dibuat bervariasi agar tidak menimbulkan kebosanan bagi setiap siswa. Karena latihan-latihan yang monoton akan membuat siswa kurang tertantang dan pada akhirnya siswa akan mengalami minimnya kreativitas dalam menyelesaikan setiap tugas dari guru.

Oleh karena itu pada pembelajaran mengetik manual khususnya, latihan- latihan mengetik 10 jari perlu dibuat kelompok kerja. Dimana siswa dikelompokkan menurut tingkat kemampuan awal yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga setiap siswa akan timbul persaingan dalam latihan. Masing- masing kelompok kerjadiberi tugas untuk menyelesaikan soal latihan untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sebelum siswa memulai latihan, guru terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dilatihkan. Setelah siswa jelas dengan materi yang disampaikan guru, guru kemudian memberikan soal latihan untuk diselesaikan. Guru mengawasi siswa saat latihan, dan

memberikan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Setelah latihan selesai masing-masing kelompok mengevaluasi kerja setiap anggotanya. Evaluasi ini meliputi, sejauh mana siswa mampu menyelesaikan tugas latihannya dengan standar waktu yang ditentukan, seberapa banyak kesalahan ketik yang dilakukan setiap siswa dalam kelompok tersebut. Hasil latihan ini digunakan sebagai tolok ukur pada saat latihan berikutnya. Sehingga latihan  berikutnya  targetnya  harus lebih  baik  dari  sebelumnya, yaitu hasil ketikan rapi, benar (tingkat kesalahan ketik kecil)dan cepat.

Dengan latihan secara kelompok seperti ini, siswa mampu mengontrol sendiri sampai sejauh mana tingkat kemampuan mengetik 10 jarinya dibandingkan dengan kemampuan yang diperoleh teman dalam satu timnya. Jika terdapat siswa yang masih belum mampu menyesuaikan dengan kelompoknya, siswa tersebut kemudian dipindah ke kelompok lain. Sehingga dengan demikian siswa benar-benar tertantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan kelompoknya yang baru.

Sekian dulu penjelasan singkat tentang Metode Drill (Latihan) Secara Kelompok semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat silahkan bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.