Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pembelajaran

Pengertian Stimulus

0
×

Pengertian Stimulus

Sebarkan artikel ini

Pengertian Stimulus  – Stimulus adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam mengatasi suatu masalah sehingga dapat menyelesaikan permasalahan tersebut pada proses belajar mengajar di kelas pada dasarnya menuntut adanya sebuah stimulus yang baik dalam menumbuhkan krativitas belajar siswa.

Slameto (2013: 215), menuliskan stimulus memiliki berbagai bentuk seperti perhatian, pengertian dan penerimaan proses internal terhadap informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, menilai kemampuan dirinya dalam menguasai informasi, melatih diri dalam menguasai informasi yang diberikan dan serta nilai-nilainya.

Scroll untuk melihat konten

Budiningsih (2013: 28), menyatakan   stimulus Ada dua cara yang  membantu para siswa agar pesan tersebut mudah diterima. Cara pertama perlu adanya pengulangan sehingga membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Cara kedua adalah siswa menyebutkan kembali pesan yang akan di sampaikan guru kepadanya. Cara pertama dilakukan oleh guru sedangkan cara kedua menjadi tugas siswa melalui pertanyaan yang disampaikan guru kepada siswa. Kedua cara tersebut pada hakikatnya adalah stimulus belajar yang diupayakan guru pada waktu ia mengajar.

Munandar  (2012 : 8) , menuliskan bahwa penggunaan model sitmulus atau respon dalam teori belajar merupakan sebab lain dari kurangnya perhatian psikologis dan pendidikan terhadap masalah kreativitas belajar. Namun adanya keterbatasan dari model ini terutama menjadi nyata jika kita berhubungan dengan proses-proses kreativitas dalam belajar serta di tambahkan dengan pemikiran yang tinggi disaat suasana belajar ini lah yang termasuk kreatif menggunakan konsep stimulus atau respon.

Hamalik (2013 : 159), menuliskan bahwa stimulus ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respon-respon yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan, misalnya seseorang ingin mendapatkan hadiah maka ia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes.

Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Dimana proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan dibentuk didalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

 Stimulus adalah suatu model dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang kreativitas. Kemampuan belajar kreativitas merupakan tujuan akhir dari belajar aktif . untuk  dapat  mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi siswa atau anak didik. Peran peserta didik dan guru dalam konteks belajar kreativitas menjadi sangat penting.

Berdasarkan uraian di atas Guru dan siswa sama-sama   berperan aktif agar stimulus memiliki berbagai bentuk sehingga munculnya  kreativitas belajar siswa  yaitu mampu mengelola,  merancang, dan melaksanakan kegiatan belajar bermakna.

Ada beberapa  jenis stimulus pemberian stimulus menurut

Sardiman (2014: 92) adalah pujian, memberi angka, pemberian hadiah.




Pujian

Disaat seorang guru memberi kata pujian harus sesuai dengan kenyataan yang ada dan sewajarnya saja. Dan seorang guru memberi kata pujian dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada anak didik atas jerih payahnya dalam belajar. Kata pujian tidak hanya diberikan kepada seorang anak didik, tetapi dapat juga diberikan kepada semua anak didik.

Memberi angka

Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil kreativitas belajar anak didik. Angka yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya bervariasi seseuai hasil tugas harian yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru. 3. Pemberian hadiah

Pemberian hadiah tidak mesti dilakukan pada waktu kenaikan kelas. Tidak mesti pula hadiah itu diberikan ketika anak didik menerima buku rapor dalam setiapcatur wulan. Tetapi dapat pula dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar contohnya di saat siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh gurunya atau disaat guru memberi tugas siswa tersebut pendapat nilai tertinggi. Maka siswa tersebut akan diberikan hadiah.

Karakteristik Stimulus

Karakteristik stimulus adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif sehingga mendapatkan stimulus dan pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.

Novian (2013: 22) karakteristik stimulus adalah penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran terhadap topik atau permasalahan yang di bahas

Sardiman (2012: 120) karakteristik stimulus adalah penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap yang berhubungan dengan materi pelajaran dan siswa tidak hanya belajar secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang di ajarkan.

Karakteristik tersebut secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence, dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar

Kedua setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus mendapatkan penilaian untuk setiap siswa siswa terdapat individual. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerja sama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.

Dengan adanya uraian di atas karakteristik stimulus adalah penekanan terjadinya pembelajara dimana siswa minta terampil dan berkembang sehingga timbulnya rangsangan atau stimulus dan adanya stimulus siswa di minta menganalis topik permasalahan atau materi yang di berikan guru kepada siswa.



Upaya Menumbuhkan Stimulus

Menumbuhkan stimulus dan mengembangkan daya pikir siswa agar dapat mencapai nilai-nilai yang optimal. Adanya motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation) daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesedian dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Agar motivasi belajar tersebut dimiliki oleh peserta didik maka dituntut kepiawaian guru dalam menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran sehingga mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

Slameto (2013: 214) Motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai siswa tidak akan optimal. Stimulus belajar yang diberikan guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi dari siswa. perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan lama bertahan selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu perlu diusahakan oleh guru.

Mudjiono (2009: 78) motivasi penting dalam menentukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap materi itu dengan lebih baik.

Motivasi adalah sebagai pendorong manusia untuk berbuat dan sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan. Dan motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu keadaan, baik dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang berperan mendorong seseorang melakukan sesuatu aktivitas atau tingkah laku dalam mencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan diketahui sebelumnya.

Langkah kegiatan

Dengan adanya langkah-langkah kegiatan stimulus proses belajar yang tinggi ini hanya dapat berlangsung jika proses belajar dimiliki dan dikuasai oleh siswa.

Ada beberapa aspek pembelajaran stimulus di dalam memotivasi anak didik saat belajar. Agar memiliki kerasi yang baik dan mendapatkan nilai yang tinggi.sehingga membentuk pikiran menimbulkan sebuah stimulus Slameto ( 2010: 226 )

terdapat beberapa definisi tentang langkah-langkah pembelajaran stimulus. Untuk menarik motivasi siswa agar  terjadinya  kreativitas  belajar  siswa.  Sardiman (  2014:  41 )




Langkah pertama Beragam cara dan variasi dapat di lakukan guru agar dapat mengorientasikan siswa kepada suatu permasalahan. Seringkali siswa tidak menyadari pada suatu keadaan atau fenomena sesungguhnya terdapat suatu permasalahan, atau suatu yang dapat dijadikan pertanyaan untuk dipelajari secara lebih mendalam. Untuk mengorientasikan siswa terhadap masalah ini, guru harus memiliki kreativitas sehingga stimulus atau rangsangan yang diberikan benar-benar menarik bagi siswa. rasa ingin tahu akan suatu hal akan membimbing siswa terhadap suatu permasalahan untuk dipelajari bersama-sama di kelas atau kelompoknya.

Langkah kedua reaksi yang diberikan oleh siswa terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan, dalam menjawab pertanyaan akan di berikan stimulus

 Langkah ketiga Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru bekerja dengan baik, maka dalam pemikiran siswa akan muncul kreativitas belajar secara baik dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang di pelajari.

Langkah keempat berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai.

Adanya langkah stimulus di atas dapat  memotivasi siswa di dalam belajar mendapatkan nilai yang memuaskan bagi siswa yang memiliki kreativitas belajar siswa.

Berdasarkan langkah-langkah stimulus dapat di simpulkan bahwa rangsangan atau stimulus yaitu motivasi belajar yang di miliki peserta didik berfungsi sebagai alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik, alat untuk memberikan reaksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran yang bermakna.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian Stimulus semoga dapat dijadikan referensi, jika artikel ini dirasa bermanfaat bagi anda, silahkan bagikan artikel ini. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.