Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Model PembelajaranPembelajaranPenelitianPerkuliahan

Pengertian Model Pembelajaran Pair Check

×

Pengertian Model Pembelajaran Pair Check

Sebarkan artikel ini

Pengertian Model Pembelajaran Pair Check – Dasar pemikiran model pembelajaran cek berpasangan (pair check) pendidikan memang dipandang mempunyai peranan yang besaruntuk masa depan yang gemilang yang menjadi idaman kita bersama. Pair Check adalah model pembelajaran berkelompok atau berpasanganyang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.

Model pembelajaran pair check ialah suatu cara penyampaian materi ajar dengan membentuk kelompok dalam sebangku, dimana diantara mereka saling mengajukan pertanyaan dan saling menjawab pertanyaan yang dilontarkannya. Kemudian mereka mengambil kesimpulan dan baru pada akhirnya guru melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran.

Scroll untuk melihat konten

“Pairs Check learning that helps students who like to dominate learning to share knowledge to other students by way of each other in pairs and performing checks on the work of the partner.” (Risnawati, dkk, 2014:267 vol 2) “Pasangan pembelajaran cek yang membantu siswa yang ingin mendominasi belajar untuk berbagi pengetahuan kepada siswa lain dengan cara saling berpasangan dan melakukan pemeriksaan secara bersama.” (Risnawati, dkk, 2014:267 vol 2).

Ngalimun (dalam Istarani, 2015;165) mengatakan bahwa model pembelajaran pair check dilakukan dengan “siswa berkelompok berpasangan sebangku, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan pengecekan kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evalusi, refleksi”.

Model pembelajaran pair check    merupakan model pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagan pada 1990. Model ini menerapkan pembelajaran koopertaif yang menuntut kemandirian dan  kemampuan  siswa  dalam menyelesaikan persoalan.

Secara umum menurut Huda, M. (2014:211) model pembelajaran pair check adalah (1) bekerja berpasangan; (2) pembagian peran partner dan pelatih; (3) pelatih memberi soal, partner menjawab; (4) pengecekan jawaban; (5) bertukar peran; (6) penyimpulan; (7) evaluasi; (8) refleksi.



Salah  satu  model  pembelajaran  siswa  berpasangan  pair  check pembelajaran  ini  melatih  rasa  sosial  siswa,  kerja  sama,  kemampuan memberi penilaian dan juga untuk mengadaptasikan pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun dalam pencapaian prestasi siswa. Tujuan  pembelajaran    pair  check  ini  adalah  untuk  membantu

siswa-siswa yang mendominasi untuk belajar keterampilan berbagi yang mengharuskan untuk  bekerja berpasangan dan menerapkan struktur pair check mereka. Banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk berbagi masalah management serius   selama   pembelajaran. Selain itu model pembelajaran pair check juga bertujuan untuk meningkatkan sosial aktif siswa untuk menumbuhkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan teman-temannya, meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan tentunya prestasi siswa.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran pair check ialah suatu cara penyampaian materi ajar dengan membentuk kelompok belajar siswa secara berpasangan dimana diantara mereka saling mengajukan pertanyaan dan saling menjawab pertanyaan dan saling mengecek kebenaran jawaban.

Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Pair Check

Langkah-langkah melaksanakan model pembelajaran pair check secara umum membagi siswa yang menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 2 orang, kemudian pasangan dalam kelompok diberi peran pelatih dan partner, setelah dibagi peran kelompok mengerjakan soal yang ada pada LKS yang terdiri dari beberapa soal, berikutnya kesempatan kepada partner untuk mengerjakan soal sementara pelatih mengamati, memberikan motivasi dan membimbing selama partner mengerjakan soal tersebut. Selanjutnya bertukar peran dan melakukan evaluasi dan refleksi.

Menurut Suyatno, (dalam Istarani, 2015;165) mengatakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran pair check ini adalah: (1) Siswa berkelompok berpasangan sebangku, (2) Salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan, (3) Pengecekan kebenaran jawaban, (4) Bertukar peran, (5) Penyimpulan, dan (6) Evaluasi, serta (7) Refleksi.

The learning steps recommended by Spencer Kagan, namely:

  1. Working in pairs, students are grouped in pairs to work on an activity sheet. One student work and other student aid or train
  2. Coach check, the student who became a coach checks the work of his partner. If the coach and his partner do not agree, they should seek advice from other couple
  3. The coach praised, praised the work of his partner if the answer was correct
  4. Exchanging roles, all partners swap roles and repeat steps 1 through 3
  5. The pair checked, the whole team back and compare answers
  6. The team expressed joy together, when all the answers had been approved by the entire team, then they can show the sense of joy. (Jurnal Pendidikan Risnawati, dkk, 2014:267)

Langkah-langkah pembelajaran  yang direkomendasikan oleh Spencer Kagan, yaitu:

  • Bekerja berpasangan, siswa dikelompokkan dalam pasangan   untuk   bekerja   pada   lembar   kegiatan. 
  • Pelatih mengecek, siswa    yang    menjadi    pelatih    memeriksa    pekerjaan pasangannya. Jika pelatih dan rekannya tidak setuju, mereka harus mencari  saran  dari  pasangan  lain. 
  • Pelatih  memuji,  memuji  jika jawaban rekannya benar. d. Bertukar peran, semua kelompok bertukar peran  dan  ulangi  langkah  satu  sampai  tiga.
  • Pasangan  diperiksa seluruh kelompok kembali dan  membandingkan jawaban.  
  • Kelompok mengungkapkan kegembiraan bersam-sama, ketika semua jawaban disetujui oleh seluruh kelompok, maka   mereka dapat menunjukkan rasa gembira.

Sedangkan, menurut Huda, M. (2014:211) langkah-langkah rinci penerapan model pembelajaran pair check adalah:

  1. Guru menjelaskan konsep
  2. Siswa dibagi ke dalam beberapan tim. Setiap tim terdiri dari 4 orang. Dalam satu tim ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu tim dibebani masing-masing satu peran yang berbeda: pelatih dan partner.
  3. Guru membagikan soal kepada partner
  4. Partner menjawab soal, dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih.
  5. Pelatih dan partner saling bertukar peran. Pelatih menjadi partner, dan partner menjadi pelatih.
  6. Partner menjawab soal, dan pelatih bertugas mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih
  7. Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokkan jawaban satu sama lain.
  8. Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal
  9. Setiap tim mengecek jawabannya
  10. Tim yang paling banyak mendapat kupon diberi hadiah atau reward oleh guru.



Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran pair check  yaitu (1) guru menjelaskan konsep mengenai model pembelajaran yang akan diterapkan, (2) kemudian siswa membentuk kelompok menjadi 2 orang dalam 1 kelompok, (3) lalu guru menunjuk pelatih dan  partner, (4) guru membagikan soal kepada partner, soal sudah tersedia di LKS siswa, (5) partner menjawab soal  dan  si  pelatih bertugas  mengecek  kebenaran jawabannya. (6) partner yang menjawab satu soal benar bakan diberi satu kupon dari pelatih,(7) partner dan pelatih saling bertukar peran, (8) guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Pair Check

Kelebihan dari model pembelajaran pair check adalah

  1. Siswa akan aktif dalam proses pembelajaran
  2. Siswa terlibat langsung dalam mengkaji  materi yang diajarkan
  3. Melatih siswa untuk membuat pertanyaan secara baik dan benar
  4. Membina kombinasi belajar diantara siswa dalam sebangku
  5. Mengetahui sendiri kemampuan belajar masing-masing siswa secara langsung
  6. Mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajar, dan sekaligus meminimalisir peranannya.

Kelemahan dari model pembelajaran pair check, yaitu:

  1. Adanya siswa yang kurang serius dalam belajar, karena mereka seolah-olah melakukan dengan teman sebangkunya sendiri. Jadi, seolah-olah mereka serius padahal tidak.
  2. Terjadinya salah pemahaman dari siswa, yakni tidak sesuai dengan perintah atau keinginan guru yang dikerjakan oleh siswa.

Kelemahan dan kelebihan menurut Huda, M. (2014:212) model pembelajaran pair check memiliki kelebihan tersendiri, antara lain:

  1. Meningkatkan kerja sama antar siswa;
  2. Peer tutoring;
  3. Meningkatkan pemahaman atas konsep dan atau proses pembelajaran
  4. Melatih siswa berkomunikasi dengan baik dengan teman sebangkunya.

Sedangkan   model   pembelajaran   ini   memiliki   kekurangan, utamanya, karena model pembelajaran tersebut membutuhkan:

  1. Waktu yang benar-benar memadai
  2. Kesiapan siswa untuk menjadi pelatih dan partner yang jujur dan memahami soal dengan baik.
Aspek-aspek Model Pembelajaran Pair Check

Aspek-aspek yang digunakan dalam model pembelajaran pair check menurut Huda, (2014:211):

  1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
  2. Menyajikan informasi
  3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
  4. Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
  5. Evaluasi
  6. Memberi penghargaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelumnya guru telah membuat silabus dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini guru menjelaskan materi yang akan dipelajari secara garis besar yang bertujuan untuk dapat mengarahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok atau tim. Kelompok-kelompok yang dibentuk bersifat heterogen yang terdiri dari siswa dengan kemampun akademik tinggi, sedang dan rendah. Pada kegiatan kelompok, tugas pelatih dan partner yaitu menguasai materi yang disampaikan guru di dalam kelas dan membantu teman sekelasnya untuk menguasai materi tersebut. Kelompok siswa bekerja dengan menggunakan lembar kerja (LKS) untuk melatih kemampuan selama proses pengajaran.



Pada tahap evaluasi guru memberikan tes kepada siswa berupa soal yang telah ditanyakan oleh pelatih atau partner lalu dikerjakan secara individual dalam waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam kegiatan tersebut.

Untuk menentukan penghargaan kelompok, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Menghitung skor individu dan skor kelompok.

Perhitungan skor tes individu bertujuan untuk menentukan nilai perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

  • Memberikan penghargaan kelompok.

Perhitungan skor perkembangan kelompok untuk menentukan penghargaan kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai perkembangan yang disumbangkan oleh masing-masing individu dan dibagi dengan jumlah anggota kelompok sehingga didapatkan rata-rata kelompok.

Sekian dulu penjelasan singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Pair Check semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share postingan ini. Terima kasih telah berkunjung

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.