Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari Bambu – Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok kecil yang merupakan tempat siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja sama diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun prinsip dasar pembelajaran kooperatif meliputi :
- Perumusan tujuan belajar harus jelas
- Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar
- Ketergantungan yang bersifat positif
- Interaksi yang bersifat terbuka
- Tanggung jawab individu
- Kelompok yang bersifat heterogen
- Interaksi sikap dan perilaku social yang positif
- Tindak lanjut (follow Up)
- Kepuasan dalam belajar.
Suasana belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang diantara sesama anggota kelompok memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran dengan baik. Adapun unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
- Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.
- Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
- Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
- Siswa haruslah membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama diantara anggota kelompok.
- Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
- Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
- Siswa akan diminta pertanggungjawaban secara individual materi yang ditandatangani kelompok kooperatif.
Teknik Tari Bambu dalam penelitian ini adalah salah satu teknik dari pembelajaran kooperatif yang di dalamnya dibentuk kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari dua orang yang dinamakan berpasangan, kemudian pasangan tersebut bertukar secara teratur.
Lie mengatakan bahwa, teknik ini diberi nama Tari Bambu karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang juga populer di beberapa daerah di Indonesia.
Teknik Tari Bambu merupakan modifikasi dari teknik lingkaran kecil lingkaran besar. Karena untuk menerapkan Teknik Lingkaran kecil Lingkaran besar sering tidak bisa dipenuhi karena kondisi penataan ruang kelas yang tidak menunjang. Tidak ada cukup ruang di dalam kelas untuk membentuk lingkaran-lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk membawa siswa keluar dari ruang kelas, kebanyakan ruang kelas di Indonesia memang ditata dengan model klasikal/tradisisonal, yang bersifat permanen, yaitu kursi dan meja sulit dipindahkan.Teknik ini cocok digunakan pada pembelajaran Matematika dan bisa di terapkan di semua
tingkatan.
Pembelajaran teknik Tari Bambu ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda secara teratur. Menurut Hasyim Zaini bahwa “Berpasangan dalam belajar bukan hanya memberi pengetahuan berharga kepada siswa tetapi juga dapat menciptakan interaktif yang positif. Pembelajaran akan lebih efektif dan
menciptakan rasa bertanggung jawab yang penuh terhadap pasangan serta dapat saling memotivasi antar siswa jika terjadi pertukaran pasangan.
Pembelajaran teknik Tari Bambu merupakan suatu teknik pembelajaran kooperatif yang bertujuan memberi kesempatan pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan belajar. Metode pembelajaran bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap, mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasing terbimbing dengan
menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi di lingkungan belajar.
Pembelajaran kelompok sebagai lingkungan belajar dimana siswa bekerja sama dalam suatu kelompok yang kemampuannya berbeda-beda. Sehingga dalam pembelajaran teknik Tari Bambu, siswa berjajar dan berpasangan bergantian secara teratur. Ada empat langkah dalam pelaksanaan teknik Tari Bambu, yaitu:
- Separuh kelas berdiri berjajar disela-sela deretan bangku
- Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
- Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi
- Satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah keujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser.Dengan cara ini, masingmasing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Lie, keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Untuk mencapai interaksi dalam pembelajaran perlu adanya komunikasi yang jelas antar guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Hasil belajar siswa sedikit banyaknya dipengaruhi oleh komunikasi. Kemampuan berkomunikasi merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan dan merupakan dasar untuk memecahkan masalah. Dengan demikian keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang dapat menunjang motivasi siswa dalam bekerja sama dengan temannya.
Demikian penjelasan singkat Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari Bambu semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.