Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Model Pembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence

×

Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence

Sebarkan artikel ini

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran yang menarik akan berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suprijono (2009: 46) yang mengatakan bahwa “Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial”. Berkaitan dengan Model pembelajaran, Suyatno (2009: 76) berpendapat bahwa “ Complete Sentence adalah model pembelajaran dengan melengkapi kalimat”. Model pembelajaran Complete Sentence ini merupakan rangkaian proses pembelajaran yang di awali dengan menyampaikan materi ajar oleh guru, atau dengan penganalisaan terhadap modul atau bahan ajar yang telah dipersiapkan. Selanjutnya Istarani(Lisnawati 2014: 14) menuliskan “Complete Sentence adalah model pembelajaran yang mudah dan sederhana dimana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengen kunci jawaban yang sudah tersedia”.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli model pembelajaran Complete Sentence secara sederhana dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang dilakukan dengan cara berdiskusi kelompok dimana setiap kelompok diberikan lembar kerja yang berisi paragraf yang belum lengkap kalimatnya yang akan diisi oleh siswa.

Scroll untuk melihat konten
  1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Complete Sentence

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentunya memiliki tahapan atau langkah-langkah yang harus dilalui. Adapun langkah-langkah model pembelajaran Complete Sentence menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 54-55) adalah sebagai berikut:

  1. Mempersiapkan lembar kerja siswa dan modul
  2. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  3. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
  4. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
  5. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
  6. Siswa berdiskusi untuk melengkapi paragraf dengan kunci jawaban  yang tersedia.
  7. Siswa berdiskusi secara berkelompok.
  8. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah dipebaiki, setiap siswa membaca sampai mengerti atau hafal.
  9. Kesimpulan.
  1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Complete Sentence
  1. Kelebihan Model Pembelajaran Complete Sentence

Istarani (Lisnawati 2014: 15) bahwa kelebihan model pembelajaran Complete Sentence adalah sebagai berikut:

  1. Materi akan terarah dan tersaji secara benar sebab guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
  2. Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam berdiskusi.
  3. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
  4. Dapat memperdalam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang dibagikan kepadanya, sebab mau tidak mau siswa harus menghafal atau paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya.
  5. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sabab masing-masing siswa diminta tanggung jawabnya atas hasil diskusi.
  1. Kelemahan Model Pembelajaran Complete Sentence

Disamping kelebihan model pembelajaran complete sentence juga memeiliki kelemahan. Adapun kelemahan model pembelajaran Complete Sentence adalah sebagai berikut:

  1. Dalam kegiatan diskusi seringkali hanya beberapa orang saja yang aktif.
  2. Pembicaraan diskusi sering melenceng dari materi pembelajaran yang dilakukan.
  3. Terdapat siswa yang kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi atau tidak mampu menyampaikan pendapatnya dalam diskusi.
  1. Media Pembelajaran Flashcard
  1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Selanjutnya Atwi Suparman (Sutikno, M.S dan Pupuh F, 2010: 65) mendefenisikan “media merupakan alat yang digunakan untuk meyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan”. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasidan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

Rossi dan Bradley (Sanjaya, 2009: 163) mengemukakan bahwa “Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya”. Pendapat Rossi dan Bradley tersebut menjelaskan bahwa alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diartikanbahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi, dalam pemebelajaran media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pembelajaran dapat berupa visual maupun audio visual. Seiring berkembangnya zaman serta tuntutan pendidikan media pembelajaranpun semangkin berkembang menjadi lebih inovatif dan menarik sehingga merangsang siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar dan hal ini membawa dampak yang baik bagi hasil belajar kognitif siswa.

  1. Media Pembelajaran  Flashcard

Menurut Arsyad, (2010: 74) “Flashcard adalah semacam kartu pengingat atau kartu yang diperlihatkan secara sekilas kepada siswa”. Flashcard  biasanya memiliki ukuran 25×30 cm namun biasanya di sesuaikan dengan besar kecil kelas. Kartu-kartu tersebut digambari atau ditulisi atau diberi tanda untuk memberikan petunjuk atau rangsangan bagi siswa untuk berfikir. Seiring berkembangnya zaman serta tuntutan pendidikan media pembelajaran pun semangkin berkembang menjadi lebih inovatif dan menarik sehingga merangsang siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar dan hal ini membawa dampak yang baik bagi hasil belajar kognitif siswa.

Media Flashcard dapat di modif menjadi sebuah kartu yang berisi gambar yang dibelakangnya memuat keterangan dari gambar tersebut sehingga siwa dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran yang di berikan oleh guru. Adapun kelebihan dari media flashcard (Cepi dan Susilana, 2009: 95) adalah: (1) Mudah dibawa-bawa, (2) Prakstis, (3) Gampang diingat, dan (4) menyenangkan. Contoh flashcard dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Demikian pembahasan tentang Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence semoga dapat dijadikan referensi bagi anda, dan jika pembahasan singkat ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share artikel ini. Terima kasih telah berkunjung.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.