Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pembelajaran

Pengertian Membaca Menulis Permulaan (MMP)

×

Pengertian Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Sebarkan artikel ini

Menurut Solchan T.W., dkk (2010:6.5) Membaca Menulis Permulaan (MMP) merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan dikelas-kelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Mengapa disebut permulaan, karena peralihan dari masa bermain di TK atau dari lingkungan rumah ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak-anak.

Menurut Tarigan, dkk. (2007:5.5) pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) merupakan pembelajaran yang utama bagi siswa kelas 1 SD, Membaca Menulis Permulaan biasa disebut paket MMP. Melalui paket MMP, untuk pertama kalinya para murid baru diperkenalkan dengan lambang-lambang tulisan yang biasa digunakan untuk berkomunikasi.

Scroll untuk melihat konten

Maka dapat disimpulkan membaca menulis permulaan adalah program pengajaran tentang konsep dasar membaca dan menulis atau sering disebut paket MMP yang diberikan kepada anak pada saatanak mulai memasuki bangku sekolah, untuk pertama kalinya para murid baru diperkenalkan dengan lambang-lambang tulisan yang biasa digunakan untuk berkomunikasi.

Materi Ajar Dalam Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Menurut Zuchdi dan Budiasih (dalam Mulyadi, 2010:7) materi yang diajarkan dalam membaca permulaan adalah:

  1. Lafal,  intonasi,  dan kata sederhana;
  2. Huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata sederhana yang sudah dikenal siswa;
  3. Kata-kata baru yang bermakna (menggunakan huruf-huruf yang sudah  dikenal), misalnya toko, ubi, boneka, mata, tamu; dan
  4. Lafal dan intonasi kata yang sudah dikenal dan kata baru.

Menurut Solchan T.W., dkk (2010:6.9) materi yang diajarkan dalam menulis permulaan adalah :

  1. Lafal dan intonasi kata yang sudah dikenal dan kata baru;
  2. Mejiplak dan menebalkan gambar; dan
  3. Menyalin huruf, dan kata,

Ruang Lingkup Mengenal Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Tahap perkembangan kemampuan membaca pada anak menurut Devi Yudhistira dalam Prastiwi (2012:4) meliputi :



Tahap fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku. Kadang anak juga suka membawa-bawa buku kesukaannya. Pada tahap ini orangtua hendaknya memberikan model atau contoh akan arti pentingnya membaca dengan cara membacakan sesuatu untuk anak, atau membicarakan tentang buku bersama anak.

Tahap pembentukan konsep diri (Self Concept Stage)

Pada tahap ini, anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orangtua perlu memberikan rangsangan dengan jalan membacakan buku pada anak. Berikan akses pada anak untuk memperoleh buku-buku kesukaannya.

Tahap membaca gambar (Bridging Reading Stage)

Pada tahap ini, anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal. Orangtua perlu membacakan sesuatu kepada anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada anak melalui lagu atau puisi. Berikan kesempatan membaca sesering mungkin pada anak.

Tahap pengenalan bacaan (Take-off reader stage)

Pada tahap ini, anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain. Pada tahap ini orangtua masih harus membacakan sesuatu pada anak. Namun jangan paksa anak untuk membaca huruf demi huruf dengan sempurna.

Tahap membaca lancar (Independet Reader Stage)

Pada tahap ini, anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orangtua dan guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki bacaannya.

Menurut Brewer dalam Nurbiana Dhieni, dkk dalam Prastiwi (2012:4) mengklasifikasi 4 tahapan kemampuan menulis pada anak sebagai berikut :

  1. Tahap coretan (Scrible stage);
  2. Tahap garis lurus (linear repetitive stage);
  3. Tahap huruf acak (random-letter stage); dan
  4. Tahap menulis nama ( Letter Name writing or Phonetic Writing ).
Tujuan Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Menurut Tarigan, dkk. (2007:5.21) tujuan Membaca Menulis Permulaan (MMP) di dalam kelas, yaitu:




  1. Siswa mampu menulis kata-kata sederhana, dan membaca dengan lafal dan intonasi yang wajar;
  2. Siswa mampu memahami pesan lisan; dan
  3. Siswa mengenal sifat-sifat, kebiasaan dan watak yang baik melalui bacaan, cerita, percakapan, dan kegiatan sehari-hari (bangun pagi, rajin, jujur, disiplin, bersih, sopan, santun, hormat, dan taat kepada orangtua).

Dalam Kurikulum 2014 (dalam Mulyanti, 2012) “Tujuan pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator aspek membaca dan menulis untuk kelas 1 SD.” Tujuan pengajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk menguasai tehnik-tehnik membaca dan menulis serta menangkap isi bacaan dengn baik dan benar menurut Apriani (2014:126).

Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan tujuan Membaca Menulis Permulaan (MMP) adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.

Faktor yang Mepengaruhi Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Menurut Rahim (dalam mulyadi, 2010:6) faktor yang mempengaruhi Membaca Menulis Permulaan (MMP) adalah sebagai berikut :

Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.

Faktor intelektual

Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya memengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut memengaruhi kemampuan membaca permulaan anak.




Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang, pengalaman siswa di rumah, dan sosial ekonomi keluarga siswa.

Faktor psikologis.

Faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca menulis anak alah faktor psikologis. Faktor ini mencakup motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri.

Menurut Nurnaningsih (2009) faktor yang mempengaruhi Membaca Menulis Permulaan (MMP) adalah faktor seorang guru dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Metode guru yang disampaikan terkesan menoton dan kurang tepat bagi peroses membaca menulis permulaan. Misalnya guru hanya memberi contoh  membaca dan menulis dipapan tulis saja;
  2. Kurang pemanfaatan media yang memancing motivasi anak, fasilitas penunjang pembelajaran kurang memadai; dan
  3. Keterampilan guru menggunakan media yang tersedia belum dapat meningkatkan dan merangsang kreatifitas dalam membaca menulis permulaan.

Maka dapat disimpulkan faktor penyebabkurangnyaproses dan hasil pembelajaran membaca permulaan yang telah berlangsung ini, yaitu kurang ditopang oleh media yang berfungsi memediasi timbulnya karakter siswamenjadi aktif, kreatif,inovatif, belajar secara efektif, dan merasa senang

Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan

Menurut Solchan, dkk (2010:6.24) langkah-langkah pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) dibagi menjadi dua yaitu:

Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) tanpa buku; dan Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) dengan menggunakan buku. Langkah-langkah pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) tanpa buku

  1. Menunjukkan gambar;
  2. Menceritakan gambar;
  3. Siswa diminta bercerita dengan bahasa sendiri;
  4. Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf (tulisan) melalui bantuan gambar;
  5. Membaca tulisan bergambar;
  6. Membaca tulisan tanpa gambar; dan
  7. Memperkenalkan huruf suku kata dengan bantuan kartu.

Langkah-langkah pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) menggunakan buku Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) tanpa buku

  1. Siswa diberi buku yang sama dan diberikan kesempatan untuk melihat-lihat isi buku tersebut;
  2. Siswa diberi penjelasan singkat mengenai buku tesebut: tentang warna, jilid, tulisan/judul luar dan seagainya;
  3. Siswa diberikan penjelasan dan petunjuk tentang bagaimana cara membuka halaman-halaman buku agar buku tetap terpelihara dan tidak cepat  rusak;
  4. Siswa diberi penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan angka-angka yang menunjukkan halaman buku;
  5. Siswa diajak memusatkan perhatian terhadap suatu teks/bacaan yang terdapat pada halaman tertentu;
  6. Jika bacaan itu disertai gambar, sebaiknya guru terlebih dahulu bercerita tentang gambar tersebut; dan
  7. Selanjutnya, barulah pelajaran dimulai.



Penilaian  Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengelolaan dan pemahaman data untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkadung dalam data tersebut. Menurut Solchan T.W, dkk (2012:6.51) penilaian dalam pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) berkenaan dengan penilaian terhadap proses dan penilaian terhadap hasil penilaian proses penilaian yang dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung, guru akan memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penilaian terhadap hasil berupa tes tertulis dan tes secara lisan.

Menurut Paizaluddin dan Ermalinda (2012:131) tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian  Membaca Menulis Permulaan (MMP) semoga dapat dijadikan referensi dan bermanfaat bagi anda, jika berkenan silahkan bagikan artikel ini. Terima Kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.