Pengertian kreatifitas – Perkataan kreatif pada hakikatnya adalah penemuan sesuatu yang baru, dan bukan akumulasi dari keterampilan atau pengetahuan yang diperoleh dari buku pelajaran. Kreatif diartikan juga sebagai pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencerminkan hasil-hasil ilmiah, penemuan ilmiah, dan penciptaan- penciptaan secara mekanik.
Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.1 Menurut Munandar kreatifitas adalah:
“Kreatifitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik peubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Impilikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan.”
Menurut Slameto kreatifitas pada hakikatnya berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.3 Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat diartikan bahwa kreatifitas adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan, dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan, mencari pemecahan masalah yang lebih efisien dan unik dalam proses belajar. Kreatifitas memiliki beberapa tahapan, diantaranya adalah:
- Persiapan (mendefenisikan masalah, tujuan, atau tantangan)
- Inkubasi (mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran)
- Iluminasi (mendesak kepermukaan, gagasan-gagasan bermunculan)
- Verifikasi (memastikan apakan solusi itu benar-benar memecahkan masalah)
- Aplikasi (mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut).
Tahapan yang tersebut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dengan memikirkan solusi dari masalah yang dikemukakan yang kemudian dicerna dalam pikiran sehingga timbul gagasan-gagasan dari permasalahan yang dihadapi. Gagasan-gagasan tersebut akan menjadi solusi dari permasalahan sehingga masalah yang dihadapi terpecahkan sesuai dengan langkah-langkah yang diambil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreatifitas
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kreatifitas seseorang.
Sikap individu
Kreatifitas tidak hanya tergantung pada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga pada perbedaan mekanisme mental atau sikap mental yang menjadi sarana untuk mengungkapkan sikap bawaan tersebut. Pengembangan kreatifitas setiap individu mencakup tujuan untuk menemukan gagasan-gagasan serta produk-produk dan pemecahan baru. Untuk mencapai hal tersebut Slameto memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
- Perhatian khusus bagi pengembangan kepercayaan diri siswa perlu diperhatikan.
- Rasa keingintahuan siswa perlu dibangkitkan.5
Perhatian merupakan salah satu bagian yang terpenting bagi siswa dalam pengembangan kemampuannya. Perhatian ini dapat diberikan oleh guru secara aktif pada saat pembelajaran. Guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri terhadap siswa agar memiliki keingintahuan terhadap permasalahan yang dihadapinya.
Kemampuan dasar yang diperlukan
Kemampuan dasar yang diperlukan mencakup berbagai kemampuan berfikir konvergen dan divergen. Berpikir divergen adalah kemampuan berpikir yang didorong untuk menyebar dan meluas dalam mencari ide-ide baru sedangkan berfikir konvergen adalah pola berpikir yang cenderung menyempit. Osborn dalam Slameto memperkenalkan pengajaran pemecahan masalah yang kreatif bagi seseorang:
- Memikirkan keseluruhan tahap masalah.
- Memilih bagian masalah yang perlu dipecahkan.
- Memikirkan informasi yang kiranya dapat membant.u.
- Memilih sumber-sumber data yang paling memungkinkan.
- Memikirkan segala kemungkinan pemecahan masalah.
- Memilih gagasan-gagasan yang paling memungkinkan.
- Memikirkan segala kemungkinan cara pengujian.
- Memilih cara yang paling dapat dipercaya untuk menguji.
- Membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Pengajaran tersebut dapat berjalan dengan baik jika peserta didik melakukan kegiatan proses belajar dengan membiasakan untuk berpikir divergen. Pola pikir divergen akan sangat membantu siswa dalam mencari ide-ide baru.
Teknik-teknik yang digunakan
Teknik-teknik yang digunakan untuk mengembangkan kreatifitas diantaranya sebagai berikut:
- Melakukan pendekatan inquiry
- Mengunakan teknik-teknik sumbang saran
- Memberikan penghargaan bagi prestasi kreatif
- Meningkatkan pemikiran kreatif melalui banyak media.
Pendekatan inquiry merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dengan penekanan pada proses berpikir secara kritis dan analitis kepada siswa. Kemampuan berpikir kritis berarti bahwa berpikir dengan tidak menerima sesuatu apa adanya. Sementara pendekatan sumbang saran disini adalah kegiatan yang dilakukan dengan meminta siswa untuk mengemukakan gagasannya. Pemberian penghargaan bagi peserta didik juga dapat dilakukan oleh dalam memberikan pengembangan kreatifitas bagi siswa.
Ciri-ciri dari kepribadian yang kreatif
Menurut Sund dalam Slameto bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut: hasrat keingintahuan yang cukup besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, keinginan untuk menemukan dan meneliti, cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit, cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan, memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksnakan tugas, bersikap fleksibel, menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak.
Menurut Guilford dalam Suryosubroto, kemampuan kreatif dapat dicerminkan melalui lima macam prilaku, yaitu:
- Fluency, kelancaran atau kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
- Fleksibility, kemampuan menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan.
- Originality, kemampuan mencetuskan gagasan-gagasan asli
- Elaboration, kemampuan menyatakan gagasan secara terperinci.
- Sensitivity, kepekaan menangkap dan menghasilkan gagasan sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.
Lima perilaku kreatifitas tersebut secara umum orang-orang yang kreatif juga dapat dilihat dari cara berfikir yang selalu bebas dan menyukai hal-hal yang rumit, memiliki rasa humoris yang tinggi dan realistis dalam berfikir. Berdasarkan pada “Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik” disebutkan bahwa indikator kreatifitas sebagai berikut:
- Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
- Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.
- Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
- Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu- malu.
- Mempunyai/menghargai rasa keindahan.
- Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.
- Memiliki rasa humor tinggi.
- Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
- Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain (orisinil).
- Dapat bekerja sendiri.
- Senang mencoba hal-hal baru.
- Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).
Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri kreatifitas sebagai berikut:
- Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
- Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
- Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
- Bebas dalam menyatakan pendapat.
- Mempunyai rasa keindahan yang mendalam
- Menonjol dalam salah satu bidang seni.
- Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang.
- Mempunyai rasa humor yang luas.
- Mempunyai daya imajinasi.
- Orisinil dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum ciri-ciri individu yang memiliki kreatifitas yaitu bebas dalam berpikir, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menyukai hal-hal yang rumit dan memilki rasa humor yang tinggi.
Sekian dulu postingan singkat tentang Pengertian kreatifitas semoga dapat menjadi referensi bagi anda, jika postingan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan share/bagikan postingan ini. Terima kasih telah berkunjung.