Scroll untuk baca artikel
PembelajaranPendidikan

Pengertian Keterampilan Generik Sains

×

Pengertian Keterampilan Generik Sains

Sebarkan artikel ini

Pengertian Keterampilan Generik Sains – Sains berasal dari natural science atau science saja yang sering disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sains meliputi Kimia, Biologi, Fisika, dan Astronomi. Belajar sains sarat akan kegiatan berpiki r sehingga pembelajaran sains perlu diubah modusnya agar dapat membekali setiap siswa dengan keterampilan berpikir dari mempelajari sains menjadi berpikir melalui sains. Oleh sebab itu, diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya yang disebut dengan keterampilan generik sains.

Jadi, pembelajaran dengan keterampilan generik sains adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa berpikir melalui sains dalam kehidupannya (Liliasari. 2007: 13). Menurut Beny Suprapto dalam Darliana (2008: 1) bahwa pada dasarnya cara berpikir dan berbuat dalam mempelajari berbagai konsep sains dan menyelesaikan masalah, serta belajar secara teoritis di kelas maupun dalam praktik adalah sama (mengikuti Prinsip Segitiga Pengkajian Alam) karena itu ada kompetensi generik. Kompetensi generik adalah kompetensi yang digunakan secara umum dalam berbagai kegiatan ilmiah.

Scroll untuk melihat konten

Kompetensi generik diturunkan dari keterampilan proses dengan cara memadukan keterampilan itu dengan komponen-komponen alam yang dipelajari dalam sains yang terdapat pada Struktur Konsep atau Prinsip Segitiga Pengkajian Alam. Oleh karena itu, kompetensi generik lebih mudah dipahami dandilaksanakan daripada keterampilan proses, serta penilaiannya pun lebihmudah. Kompetensi generik kurang berlaku umum dibandingkan dengan keterampilan proses, tetapi lebih berlaku umum dibandingkan dengan kompetensi dasar.

Dalam mengembangkan sains untuk meningkatkan kompetensi siswa, perlu diperhatikan keterampilan dasar siswa. Selama ini pembelajaran sains kurang berhasil meningkatkan kompetensi siswa karena guru belum mengetahui di mana kelemahan pembelajaran sains yang harus diatasi. Materi sains, praktik, dan model pembelajaran telah banyak dipelajari secara mendalam, tetapi belum ada satu pun yang berhasil meningkatkan kompetensi siswa. Adapun alur komponen-komponen pada Kompetensi Ilmiah adalah sebagai berikut :

Kemampuan/keterampilan dasar siswa merupakan kemampuan yang dibawanya dari sejak lahir yang terdiri dari berpikir, berbuat, dan bersikap. Pengembangan dan peningkatan kemampuan dasar siswa bergantung pada pengalamannya. Pengalaman belajar siswa di sekolah menentukan keluasan pengembangan dan tahap peningkatan kemampuan dasar siswa. Karena itudi negara-negara maju, pembelajaran dilakukan dengan berbagai macam pengalaman belajar, antara lain inkuiri di laboratorium dan pembelajaran dilingkungan.

Pengetahuan sains antara lain adalah konsep, prinsip, dan teori. Sedangkan pengetahuan mengenai sains adalah pengetahuan mengenai cara memperoleh pengetahuan sains yang terdiri dari metodologi dan epistemologi. Metodologi adalah ilmu yang diperoleh secara empiris mengenai cara memperoleh pengetahuan. Epistemologi hampir sama dengan metodologi, perbedaannya epistemologi diperoleh secara nalar. Karena itu epistemologi merupakan bagian dari filsafat ilmu.

Contoh cara memperoleh pengetahuan dari metodologi sains adalah metode ilmiah, sedangkan contoh dari epistemologi adalah berpikir induksi dan deduksi. Konteks sains adalah situasi atau area aplikasi kompetensi. Konteks sains banyak jenisnya sehingga tidak mungkin semua konteks sains dapat digunakan untuk melatihsiswa meningkatkan kompetensinya. OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) (2006) memilih lima konteks sains untuk PISA (Programme for International Students Assessment), yaitu kesehatan, sumberdaya alam, lingkungan, bencana alam, serta sains dan teknologi.

Kemampuan dasar siswa merupakan kemampuan yang sangat luas yang dapat digunakan untuk mempelajari dan menggunakan berbagai konsep dari berbagai disiplin ilmu. Jika kemampuan dasar siswa ini diintegrasikan dengan pengetahuan mengenai sains akan menjadi kompetensi luas (kompetensi generik) yang dapat digunakan untuk mempelajari dan menggunakan berbagai pengetahuan sains dalam berbagai konteks sains untuk memenuhi kebutuhan hidup siswa di berbagai situasi hidupnya (misalnya untuk belajar di sekolah yang lebih lanjut dan memecahkan masalah di masyarakat).

Pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan literasi sains mengutamakan peningkatan kompetensi luas ini yang dapat ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan generik. Jika kemampuan dasar siswa diintegrasikan dengan pengetahuan mengenai sains dan pengetahuan sainsakan menjadi kompetensi spesifik yang khusus untuk memahami dan menggunakan pengetahuan sains tertentu.

Karena keterikatannya dengan pengetahuan sains tertentu, kompetensi spesifik tidak dapat digunakan secara luas seperti kompetensi luas. Pengintegrasian kemampuan dasar siswa,pengetahuan mengenai sains, pengetahuan sains, dan konteks sains akan menjadi kompetensi sangat spesifik yang khusus menggunakan pengetahuan sains tertentu dalam konteks sains yang tertentu pula (Darliana, 2009: 1)

Menurut Gagne (dalam Dimiyati dan Moedjiono, 2009: 2) mengamati merupakan suatu keterampilan proses fundamental yang menjadi dasar utama dari pertumbuhan sains. Mengamati merupakan suatu kemampuan menggunakan semua indera yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam kegiatan ilmiah mengamati berarti menseleksi fakta-fakta yang relevan dengan tugas-tugas tertentu dari hal-hal yang diamati atau menyeleksi fakta-fakta untuk menafsirkan peristiwa tertentu.

Dengan membandingkan hal-hal yang diamati, berkembang kemampuan untuk mencari persamaan dan perbedaan yang merupakan kemampuan diskriminasi. Diskriminasi merupakan hal penting untuk mampu berpikir kompleks. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak ditafsirkan. Karena itu darimengamati langsung mencatat hasil pengamatan, lalu menghubung-hubungkan hasil pengamatan itu, lalu mungkin ditemukan pola-pola tertentudalam suatu seri pengamatan. Penemuan pola itu merupakan dasar dari dibuatnya generalisasi-generalisasi atau kesimpulan.

Menurut Brotosiswoyo (dalam Sunyono, 2009: 6) kemampuan generik sains dalam pembelajaran IPA dapat dikategorikan menjadi 9 indikator, tetapi dalam penelitian ini indikator yang digunakan hanya 4 yaitu: (1) pengamatan tak langsung; (2) inferensi logika; (3) hukum sebab akibat; (4) membangun konsep.



Makna dari setiap keterampilan generik sains yang diamati dalam penelitianini menurut Liliasari (2007: 14-15) adalah sebagai berikut:

  1. Pengamatan Tak Langsung Dalam pengamatan tak langsung, alat indera yang digunakan manusia memiliki keterbatasan. Untuk mengamati keterbatasan tersebut manusia melengkapi diri dengan berbagai peralatan. Beberapa gejala alam lain juga terlalu berbahaya jika kontak langsung dengan tubuh manusia seperti arus listrik, zat-zat kimia beracun, untuk mengenalnya diperlukan alat bantu seperti ampermeter, indikator, dan lain-lain. Cara ini dikenal dengan pengamatan tak langsung.
  2. Inferensi Logika Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia logika dari konsekuensi-konsekuensi logis hasil pemikiran dalam belajar sains. Misalnya titik nol derajat Kelvin sampai saat ini belum dapat direalisasikan keberadaannya, tetapi orang yakin bahwa itu benar
  3. Hukum Sebab Akibat Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukumsebab akibat.
  4. Membangun Konsep Tidak semua fenomena alam dapat dipahami dengan bahasa sehari-hari, karena itu diperlukan bahasa khusus ini yang dapat disebut konsep. Jadi belajar sains memerlukan kemampuan untuk membangun konsep , agar bisa ditelaah lebih lanjut untuk memerlukan pemahaman yang lebih lanjut,konsep-konsep inilah diuji keterapannya.

Melalui keempat macam keterampilan generik sains tersebut diatas seseorang dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Liliasari, 2009:4)

Demikian pembahasan singkat tentang Pengertian Keterampilan Generik Sains Semoga dapat menjadi referensi untuk anda, dan jika tulisan ini dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan/share tulisan ini. Terima kasih telah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.