Pengertian Database Management System (DBMS) – Database Management System (DBMS) merupakan aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, mengelola dan mengatur akses menuju database (Connolly & Begg, 2010:66). Bagian DBMS yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database seperti tipe dan struktur data dan aturan-aturan pada data yang akan disimpan dalam database menggunakan Data Definition Language (DDL). DBMS juga berguna untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus dan menerima data dari database dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML). DBMS juga memiliki kontrol akses kedalam database, dengan begitu dapat mencegah pengguna yang tidak memiliki otoritas untuk masuk dan mengakses data. Dengan adanya sistem integrasi pada DBMS, data juga menjadi lebih konsisten. Selain itu, DBMS memberikan kontrol pengembalian data (control recovery) ketika terjadi kendala pada software maupun hardware.
Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010:66) terdapat lima komponen dari DBMS, antara lain :
Hardware
Hardware atau perangkat keras dibutuhkan sebagai media untuk menjalankan suatu aplikasi dan DBMS. Bagian dari hardware tergantung pada DBMS yang digunakan serta kebutuhan sistem.
Software
Software atau perangkat lunak berupa program aplikasi, sistem operasi, dan DBMS itu sendiri.
Data
Data merupakan komponen penting didalam DBMS, karena data digunakan sebagai bahan yang akan diolah di dalam suatu DBMS.
Procedure
Prosedur merupakan suatu petunjuk untuk menggunakan suatu yang dapat digunakan oleh pengguna (staf). Dengan prosedur yang terdokumentasi, pengguna (staf) dapat lebih memahami sistem yang berjalan.
People
People merupakan komponen yang berupa orang yang terlibat di dalam suatu sistem.
Fungsi DBMS
DBMS memiliki beberapa fungsi yang meningkatkan manfaat bagi database dan kemampuannya, seperti yang dijabarkan oleh Connolly dan Begg (2010:99) antara lain:
Data storage, retrieval, dan update
Sebuah DBMS harus dapat menyediakan kepada pengguna suatu kemampuan untuk menyimpan, mendapatkan, dan melakukan update data didalam suatu database.
A user-accessible catalog
DBMS harus memiliki katalog dimana katalog tersebut berisi deskripsi dari data yang disimpan dan di akses oleh pengguna.
Transcation support
Sebuah DBMS harus dapat memastikan update yang dilakukan sesuai dengan transaksi yang dibuat.
Concurrency control service
DBMS harus menyediakan suatu mekanisme dimana database yang telah diperbaharui oleh banyak pengguna dapat dipastikan dengan benar.
Recovery services
Gangguan berupa kerusakan pada database dapat berpengaruh terhadap operasional, sehingga diperlukan adanya mekanisme untuk recovering database.
Authorization services
DBMS dapat memastikan pengguna yang mempunyai hak akses untuk dapat mengakses database.
Support for data communication
Sebuah DBMS harus mampu mengintegrasikan komunikasi antar software. DBMS memastikan bahwa perubahan yang ada didalam database harus sesuai dengan rules yang dipakai.
Services to promote data independence
Sebuah DBMS harus mempunyai fasilitas- fasilitas yang mendukung program independence dari struktur actual database.
Utility services
Program Utility yang disediakan oleh DBMS membantu Database Administrator (DBA) untuk dapat mengelola secara efektif.
Kelebihan DBMS
Dengan menggunakan DBMS, berbagai manfaat diperoleh karena data yang terorganisasi dengan baik, seperti hal nya yang dijabarkan oleh Connolly dan Begg (2010:77- 80), terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan DBMS, antara lain:
Mempunyai konsistensi data
DBMS akan mengurangi resiko adanya data yang tidak konsisten dengan mengontrol pengulangan data.
Dapat mengontrol data yang berulang
Pendekatan database mengeliminasi pengulangan data dengan mengintegrasikan dokumen sehingga data yang sebelumnya ada tidak disimpan lagi untuk mengurangi terjadinya pengulangan.
Mendapatkan beberapa informasi dari data yang sama
Dengan adanya integrasi data, informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat diperoleh dari data yang sama.
Dapat berbagi data
Pengguna yang telah mempunyai hak askes dapat mengakses database yang ada di dalam suatu organisasi. Biasanya hal ini digunakan oleh aplikasi yang baru dibuat, ketika aplikasi tersebut membutuhkan data yang sudah ada di database, maka aplikasi tersebut dapat menggunakan fungsi yang terdapat disediakan oleh DBMS.
Integritas data yang meningkat
Database integrity mengarah kepada validitas dan konsistensi data yang disimpan. Integritas biasanya ditunjukan dengan constraint.
Keamanan data
DBMS memiliki database security, dimana data dapat terlindungi dari pengguna yang tidak memiliki hak akses kedalam suatu database.
Meningkatkan standarisasi
Memperbolehkan DBA mendefinisikan DBMS untuk kebutuhan standar.
Skala ekonomi
Semua data operasional akan digabungkan kedalam suatu database dan menciptakan sekumpulan aplikasi yang akan beroperasi didalam satu sumber data yang akan mengurangi pengeluraran.
Menyeimbangkan kebutuhan berdasarkan masalah
Ketika terjadi konflik kebutuhan antar pengguna, maka seorang DBA akan membuat keputusan terbaik tentang desain dan operasional menggunakan database untuk dapat digunakan oleh seluruh pengguna atau perusahaan.
Meningkatkan akses data
Hasil dari integrasi akan melewati batasan department yang akan langsung di akses oleh end pengguna.
Meningkatkan produktivitas
Fungsi standar telah disediakan oleh DBMS di file based application. Dengan adanya low-level file- handling, programmer lebih fokus kepada fungsi spesifik.
Meningkatkan pemeliharaan data
Membuat program aplikasi sangat bergantung pada data, deskripsi data, dan cara untuk mengakses data. DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga ketika terjadi penambahan dari deskripsi data, maka aplikasi akan ikut memperbarui.
Meningkatkan concurrency
Ketika integritas menurun dan informasi menjadi tidak valid yang disebabkan oleh adanya dua atau lebih pengguna yang mengakses data secara bersamaan, maka DBMS akan mengatur akses concurrent database sehingga masalah tersebut dapat teratasi.
Meningkatkan proses backup dan recovery
DBMS menyediakan sebuah kapabilitas untuk melindungi data dari kegagalan sistem komputer maupun aplikasi.
Kekurangan DBMS
Selain mempunyai kelebihan, DBMS juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain :
Kompleksitas
Provisi dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik dapat membuat DBMS menjadi kompleks.
Ukuran
Kompleksitas dari suatu fungsi DBMS dapat menyebabkan banyak memakan memori.
Biaya
Biaya tergantung dari banyaknya pengguna, lingkungan, dam fungsi yang disediakan. Kemudian penambahan biaya perangkat keras dan biaya konversi. Biaya penambahan perangat keras berupa kebutuhan dari penyimpanan disk DBMS dan database yang memungkinkan untuk membeli tambahan penyimpanan data. Biaya konversi berupa adanya hardware baru, sehingga membutuhkan biaya saat adaptasi terhadap sistem yang baru, seperti biaya untuk staf training.
Performa
Aplikasi yang menggunakan DMBS bisa lebih dari satu sehingga bisa mengakibatkan ada beberapa aplikasi yang kemampuannya menurun.
Kemungkinan kegagalan
Kemungkinan kegagalan yang besar dapat terjadi, karena sistem DBMS digunakan secara central, sehingga dampaknya adalah terhadap pengguna dan aplikasi yang mengakses DBMS tersebut.
Demikian penjelasan singkat tentang Pengertian Database Management System (DBMS) semoga dapat menjaadi referensi bagi anda, dukung terus blog ini dengan membagikan postingan ini ke media sosial anda. Terima kasih telah berkunjung.